The Mission: 4

9.3K 528 12
                                    

“Hannah. Kau sudah tau soal operasi tubuh itu, ‘kan?”

          “Ya.”

          “Operasi tubuh itu tidak dilakukan dirumah sakit. Tempat pengoperasian itu lumayan jauh dari perkotaan. Tapi gedung itu besar. Ada lebih dari seratus ‘dokter’ yang ahli dalam pengoperasian seperti itu. Setiap hari, mereka mendapat kurang lebih sepuluh lansia yang menginginkan pengoperasian. Biaya yang para lansia keluarkan juga amat banyak. Mungkin cukup untuk membeli satu mobil sport.”

          Aku diam, semahal itukah pengoperasian tubuh itu? Untukku, biaya semahal itu bisa untuk makan dua tahun penuh.

          “Bagaimana menurutmu, Han?”

          Aku berfikir, bagaimana menurutku? Aku masih tidak bisa membayangkan, kalau aku yang menjadi para remaja itu. Di culik untuk di jadikan stok manusia di tempat aneh itu. Di perjualbelikan organ dalamnya hanya untuk para lansia.

          “Itu sama saja pembunuhan paksa.”

          “Kau benar. Direktur yang mempunyai rumah pengoperasian itu adalah teman anakku.”

          Anaknya? Aku baru teringat, kalau Thesa sudah memiliki cucu, jadi dia juga pasti memiliki anak yang paling sudah berumur seperti kedua orang tuaku.

          “Namanya Beckley. Wajahnya selalu berubah-ubah setiap hari. Terkadang wanita, pria, anak-anak, dan lansia sekalipun. Tidak ada yang tau wujud aslinya seperti apa.”

          Aku bisa membayangkan, wujudnya yang menyeramkan dengan topeng aneh menempel di wajahnya.

          “Jadi, misi rahasiamu adalah—membunuh Beckley dan menghancurkan tempat itu.”

          Perutku menengang. Tidak percaya pada apa yang telah Thesa katakan. Aku tidak ingin membunuh manusia.

          “A-apa? Membunuh Beckley? Tapi—“

          “Tolong, Hannah. Kau sudah menyetujui pekerjaan ini. Aku perlu bantuanmu, tubuhku sudah tidak sanggup untuk melakukan seperti itu.”

          Jadi dia menginginkan anak muda untuk membantu misinya. Tapi kenapa harus aku? Aku tidak berani melakukan tindak kejahatan seperti itu.

          “Aku janji. Aku akan memberimu upah yang sangat setimpal.”

          “Tapi, aku tidak bisa membunuh orang. Bagaimana kalau aku ketahuan, dan misi rahasiamu gagal?”

          “Tidak. Itu tidak akan terjadi. Aku tau kau adalah anak yang lincah dan cerdik. Dari semenjak gedung itu berdiri, aku mencari seorang remaja yang cocok untuk membantuku, dan sekarang aku menemukanmu. Dan aku yakin kau bisa melakukannya.”

          Jantungku belum berdetak normal. Bagaimana bisa, misi rahasianya itu sangat berbahaya. Dan dia bilang, semenjak gedung itu berdiri? Apa dia sudah merencanakan misi ini dari jauh-jauh hari dan setengah permintaannya telah dikabulkan dengan kehadiranku. Aku jadi merasa tidak enak dengan Thesa.

          “Tolonglah, Hannah. Aku yakin sesuatu yang buruk tidak akan menimpamu.”

          Wajahnya sangat sungguh-sungguh, dan itu membuat hatiku jadi tenang sedikit. Aku harus menolong lansia ini. Menolonglah jika ingin di tolong, kata-kata ayah terngiang di kepalaku.

          “Baiklah. Tapi, bagaimana caranya?”

          “Kau tau, Mr. Nellist yang barusan kutelepon itu?”

The MissionWhere stories live. Discover now