Chapter 2

7.1K 281 4
                                    

Ana pov

"Good luck Ana! Good Luck Ana! Good Luck Ana", kata kata itu yang kuucapkan terus saat ini.

Sekarang aku berada di tempat diadakannya acara Classical Concert of Melbourne. Aku sudah menunggu event ini dari lama. Yang biasanya aku hanya melihat pertunjukan dan menikmati konser musik ini, sekarang aku mengikuti audisi untuk bisa bermain piano dengan bintang tamu di event ini. "Everything will be OK Ana!", aku terus menyemangati diriku sendiri karena aku tidak mengenal orang-orang yang sedang antri untuk dipanggil namanya. Sangat gugup...itulah yang kurasakan saat ini.

"Anastasya Stella Hanggoro", panggilan untukku? Ya itu benar. Dengan percaya diri aku memasuki ruang audisi dengan menggunakan dress dengan warna merah muda selutut tanpa lengan dan sepatu flat berwarna hitam.

Aku mulai duduk di stool dan memposisikan tempat dudukku senyaman mungkin dan mulai memainkan setiap tuts piano. Aku membawakan lagu Allegro Molto atau Symphony no 40 untuk audisiku ini. Aku mulai menikmati permainan pianoku sendiri.

Setelah selesai memainkan lagu tersebut, aku berdiri dengan sedikit menunduk untuk memberi hormat kepada orang yang bertugas menyeleksi kami para pianis.

Aku keluar dari ruangan itu dan duduk menunggu di tempat yang sudah disediakan panitia penyelenggara. "Hello!", sapa seorang gadis berambut panjang dan berwarna pirang, matanya biru dan dia terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna hitam yang sangat cocok di kulitnya yang berwarna putih. Aku langsung menoleh. "You're so amazed girl! Can I know your name?".

"Thankyou, I'm Anastasya Hanggoro. You can call me Ana. How about you, what is your name?", tanyaku dengan accent British yang kupunya.

"My name is Emily Hillary, Anna." Jawabnya dengan senyum yang berkembang indah di wajahnya.

"So, where do you come from?", sahut Emily dengan cepat setelah memberitahukan namanya.

"I'm indonesian Emily, but now I'm studying in University of Melbourne, so I come from this town" jawabku dengan santai.

"Oh that's good. I had gone to Bali for holiday 3 years ago. I come from Perth Ana. I go to here 'cause I just want to play piano in this concert. I am so excited to follow this event". Sanggahnya dengan wajah yang sumringah.

"Emily Hillary", panggilan untuk gadis yang berada disebelahku ini. "Oh my god.... help me". Dengan gugup dia berdiri dan berjalan.

"Good luck Emily!" Teriakku saat dia hampir saja sampai ke pintu tempat audisi diadakan.

Aku mendengarkan Emily memainkan Fur Elise di audisinya. Dia sungguh hebat, dia seperti mengungkapkan perasaannya lewat setiap tuts lagu itu dan aku yakin dia akan masuk dan tampil dalam Classical Concert of Melbourne ini.

Apakah aku dapat tampil diacara itu? Ah... semoga saja.

Akhirnya anak laki-laki yang berumur sekitar 17 an dengan kemeja berwarna broken white menutup audisi ini. Kami harus menunggu 1 jam untuk mendengarkan pengumuman siapa yang akan tampil pada malam konser tersebut. Menegangkan? Jawabannya adalah iya. Aku duduk dengan keringat dingin.

An hour later

"Okay guys! For the first, we are as the committee say thankyou to all of you who want participation in this event. That is very hard to find the best of the best pianist 'cause all of you are the pianist. But we just need 5 person from all of you", salah satu panitia berbicara dengan lantang.

Kami para peserta terlihat sangat gugup. "Okey, the first one is Benzaro Alinsky", riuh tepuk tangan dari kami para peserta menggema dan seorang laki-laki berusia sekitar 25 an maju kedepan dan naik ke panggung. Ia menggunakan semi jas berwarna biru dongker. "Emily Hillary for the second, and then Stevanie Laura Brend". Riuh tepuk tangan dan teriakan para peserta audisi lainnya. "Then, Marcellino organtino and the fifth......". Apakah aku akan ikut dalam acara itu? Aku sangat gugup. Apakah namaku akan disebut untuk selanjutnya? Apakah aku terpilih? Aduh...aku sangat gugup saat ini. "Anastasya Stella Hanggoro". Oh my god, ini benar terjadi? apakah aku mimpi? Apakah ini kenyataan? Apa aku akan berada di panggung ini dan di tonton banyak orang?

Setelah aku sadar dari lamunan ku yang tidak jelas itu , aku langsung maju ke atas panggung dengan percaya diri dan yang pastinya speechless. Semua peserta memberikan tepukan meriah kepada kami berlima.

"Congratulation! See you again on saturday night guys!", kata panitia yang bernama Angie Crown.

Setelah panitia mengumumkan siapa yang terpilih, kami langsung kebawah panggung dan peserta yang tidak terpilih lainnya saling memberi selamat.

"Congratulation Em!", kataku ketika kami telah sampai di depan pintu masuk gendung ini. "Congratulation too Ana! That's amazed Ana. I don't think I can play for this concert!" Jawab Emily dengan bangga. Dia terlihat sangat bahagia sama sepertiku juga.

"Okay em, I must go now. Bye!", pamitku pada Emily. "Bye Ana".

Kebetulan gedung diadakannya konser tersebit cuma bejarak 2 km dari apartemenku. Sehingga aku tidak perlu repot-repot memesan taxi aku hanya cukup berjalan kaki sekitar 15 menit. Ada waktu 2 hari untukku mempersiapkan konser musik itu. Berlatih! Berlatih! Berlatih! Semangat.

----

Apartement

"Grace!", Aku menelepon Grace.

Dia adalah sahabatku. Dia adalah teman ku saat SMA dan sekarang kami sama-sama berkuliah di University of Melbourne Australia namun dia berbeda jurusan denganku dia.

Dia juga tidak tinggal di apartemen yang sama denganku. Grace tinggal bersama pamannya yang ada di kota ini. Nama lengkapnya adalah Ajeng Lara Grace Wihangga. Dia orang Jakarta dan korban kerja papanya yang harus pindah ke Yogyakarta.

"Ada apa na? Ada masalah?", jawab grace dengan santai.

"Lo udah beli tiket konser musik klasik malam minggu ini belom?", tanyaku.

"Belom. Gue gak ikutan deh, lagi males nih gue".

"Apa?", sanggahku dengan cepat.

"Pokoknya lo harus beli tiket itu dan nonton. Gue main tau disana",paksaku.

"Eh, sumpeh lo?", aku bisa merasakan kalau ekspresi mukanya itu kaget banget. Hahaha...gak nyangka ya. Sama.

"Iya Grace, gue seriusan! Datang ya! Bye!" Aku langsung mematikan telepon ku dan mengabari orangtua ku agar mereka juga tau kegiatanku disini.

Aku melihat jam dan sudah menunjukan waktu puk 9.30 pm. Time to sleep dan besok ada jadwal kuliah. Tidak lupa minum obat yang setiap malam ku minum secara rutin.

----
Hello readers!
This is myfirst story.
And I'm studying for writting.

Comment and Vote please
Thankyou for reading

Ig Gracialh

LOVED or LOVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang