Setelah pertemuan pertama Farish dengan Naomi dulu, gadis yang mendapatkan julukan 'Tsunaomi' itu mulai didekati Farish.
Di taman belakang sekolahnya, duduk menyindiri seorang Shinta Naomi, sambil menatap cerahnya langit di atas sana. Tiba-tiba terlihat dua orang gadis berjalan ke arahnya. Keduanya sedang asik mengobrol sambil memegang bacaan mereka masing-masing. Berjalan melewati Naomi tanpa menyadari keberadaannya.
"Lewat depan kakak kelas itu bilang permisi kek paling gak!" Ketus Naomi.
Menyadari itu, keduanya langsung menatap Naomi yang sedang menatap tajam mereka.
"Ma-Maaf Kak Naomi." Ucap Gadis yang bertubuh kecil.
Terlihat Naomi seperti ingin menamparnya. "Lo pikir kata maaf bi-"
"Ets! Mau ngapain?" Tiba-tiba ada seseorang yang tangannya begitu besar memegang tangan Naomi.
Saat kedua adik kelas yang berpelukan, lebih tepatnya gadis yang lebih tinggi memeluk si gadis yang lebih kecil karena takut itu, perlahan mereka melihat ke arah sosok yang ada di belakang Naomi. Pemuda itu tersenyum manis pada keduanya.
"Farish? Lo lagi?"
"Halo Kak Naomi." Sapa Farish girang dengan senyuman lebar. "Lepasin! Gw-"
"Hobi banget, sih? Gw kira udah gak kasar."
"Apa peduli lo?"
"Peduli gw? Emm, mau dibahas di depan adik kelas, nih?" Terlihat dua adik kelas itu masih menatap mereka.
"Pergi lo berdua!!" Teriak Naomi."A-Ayo, Kwek!! Ilen!" Tangan Elaine yang tidak ingin pergi dan terus menatap Farish itu ditarik paksa oleh Andela.
"Peduli gw, ya? Gw mau jadi pacar lo, gimana?" Tanya Farish tiba-tiba kagetkan Naomi.
"Gila lo!!" Naomi langsung pergi setelah mendorong dan menatap tajam Farish.
"Ya elah, tuh cewek. Gak asik banget. Kampret!" Kesal Farish lalu pergi dari sana.
Hari ini tepat setahun berlalu semenjak Diasta meninggal. Farish saat ini sedang mengunjungi makam 'mantan pacar'-nya itu.
"Nyash. Sepi nih. Iya sih, ada tiga bocah kunyuk itu. Tapi, ya tetep aja, yang disini sepi." Ucap Farish sambil menunjuk dadanya. "Ghaida kangen Nyash. Nyash kangen Ghaida, gak?" Raut wajah Farish terlihat sedih, wajar saja bila dia merindukan gadis itu. "Nyash. Apa aku boleh punya pacar lagi? Kalau memang boleh, tolong kasih tahu aku. Siapa yang pantas mengantikan kamu?"
Pertanyaan yang rasanya konyol itu keluar dari mulut Farish. Karena, Farish ingin memiliki seseorang yang mengingatkannya. Walau sikap playboy-nya masih ada, tetapi Farish ingin mencari perempuan yang tepat. Saat dia pikir Naomi orang yang tepat, faktanya sifat dingin Naomi malah membuatnya malas. Dia ingin mencari perempuan yang bisa membuat sifatnya itu hilang, perempuan yang benar-benar menarik perhatiannya, tapi tidak hanya dari tampangnya. Tapi, juga membuatnya penasaran dan juga bergairah? Ya, seperti itu kira-kira.
"Permisi." Ucap suara lembut terdengar dari belakang Farish dan membuat Farish kaget.
"Kak Veranda?" Veranda tersenyum lembut, tapi keduanya sama-sama terlihat bingung.
Apa ada hal yang mereka sama-sama tidak ketahui?
Sementara itu, ketiga sahabat Farish, di home sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"K! By! Kita gak mau ke makam Kak Diasta? Hari ini satu tahunnya, kan?"
"Lebih baik besok aja. Pasti Farish ada disana. Biarin dia dulu." Jawab Boby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joifuru High School
FanfictionKisah tentang 4 idola cowok semasa SMA dengan para gadis di dekat mereka. *jahhh lolz Cerita ini diikutkan dalam WAWA 2017 (Wattpadlit Awards 2017)