Alone1

66 2 0
                                    

Sorry for Typos (*^^*)

***

"Ibu akan selalu merindukanmu.Azhura."

Ibu mengecup lembut dahiku.Lalu menatapku dalam.Aku baru sadar bahwa ibu memiliki mata abu-abu yang kalem.Aku juga baru sadar bahwa ibu cantik.

Aku memundurkan kepalaku untuk menjauh.Sebelum aku memasuki taksi yang sudah dipesan.

Ibu meneriakkan namaku.

"Azhura!".

Aku menengok dan berbalik menghadap ibu yang duduk terdian diambang pintu.Kulihat ibu melingkarkan kedua tangannya supaya bisa memperbesar suaranya.

"Ingat Azhura,jangan percayai sembarang orang!".

Ibu meneriakkan kalimatnya yang bisa kudengar.Aku mengerutkan dahiku bingung.Apa yang ibu sampaikan?.

Sangat tidak nyambung bagi seorang ibu yang akan ditinggalkan anaknya untuk menetap dirumah paman-bibinya.Menyampaikan sesuatu diluar Tema.

Aku melambaikan tanganku kepada Ibu,kulihat ibu memamerkan muka kecewanya karena peringatan tadi tidak aku hiraukan.

Aku akan mengingatnya.

Batinku spontan berbicara seperti itu.Sungguh aneh.

Aku memasuki Taksi yang berwarna kuning ini lalu menyuruhnya untuk menjalankan mobilnya dengan laju sedikit lebih cepat.

Diperjalanan ke stasiun,aku terus memandang ke luar jendela di samping kiriku.Entah mengapa jantungku berdebar tak karuan.Bukan karena jatuh cinta,namun seperti aku harus mengahadapi yang namanya peristiwa yang tak diinginkan.

Tiba-tiba taksi ini berhenti secara mendadak.

"What the ..."

Aku hampir saja berucap kotor pada sang supir,namun tidak dilanjutkan karena kulihat banyak sekali kerumunan di depan taksi ini.

Aku tak dapat melihat apa yang menjadikan mereka mengerumuninya seperti itu.Bahkan saking banyak yang mengerumuninya,mobil ini sampai berhenti secara mendadak.

"Apa yang terjadi pak?".Tanyaku sambil menepuk pundak sang supir.

"Akupun tak tahu,setahuku jika mereka mengerumuni satu titik.kemungkinan besarnya,si titik tersebut mengalami kecelakaan."

Penjelasan sang supir tak mengubah ekspresi datar dan dinginku.Aku tetap diam saja,seperti tak memiliki empati apapun.

"Nona,sebaiknya anda ganti taxi saja,seperti yang anda lihat,kemacetannya begitu parah."

Tawaran sang supir tersebutlah yang mengubah ekspresiku sekarang.Ayolah,masa aku harus mencari taxi baru?.

"Baiklah jika itu maumu pak!".Bentakku sebagai jawaban.Namun sang supir malah tersenyum.Gila.

"Ini bayarannya."Ucapku sambil menyerahkan lembaran uang dollar.

"Maaf nona.Karena saya tidak mengantar anda sampai tujuan maka bayaran tersebut tidak akan saya terima."

Ucapan sang supir ini membuatku terheran.Mana ada supir sebaik dia dijaman sekarang.

'Mungkin ini nasib baikmu kawan.'

Batinku berbicara seperti itu,dan berhasil menarik tanganku kembali.

"Baiklah,makasih supir aneh."Jawabku dengan tekanan diakhir kalimatku.Dia tersenyum lagi.

"Hei nona,jika tujuanmu ke Kansas,berhati-hatilah.Disana sangat membingungkan."

Ucap sang supir tersebut sedikit berbisik.Aku mengangguk paham,walupun sebenarnya sama sekali tak paham.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang