[20] Special Part

79.7K 6.5K 723
                                    

Chanyeol P.O.V

Aku mengganti bajuku didepan wanita lugu yang sedang duduk didepanku. Entahlah, aku sangat senang membuatnya merasa terganggu seperti sekarang ini. Aku sengaja mengganti pakaian didepannya dan yah, seperti yang kuduga dia langsung menutup matanya menggunakan kedua telapak tangannya. Aww, how cute she is.

"Apa kau harus menggantinya disini?!" Ucap Hye Ri sedikit teriak. Atau mungkin lebuh tepatnya dia seperti sedang membentakku karena aku mengganti pakaianku didepannya.

"Biasakanlah melihatku seperti ini," kataku asal dengan sedikit menggodanya.

"Maksudmu?"

"Ya maksudk-"

Dan ponselku berbunyi, dengan segera aku mengangkatnya. Aku segera mengangkatnya tanpa melihat siapa orang yang menelponku. Aku hanya ingin cepat-cepat mematikan telfon ini dan bisa mengobrol lebih banyak dengan manusia yang sekarang ada didepanku.

"Hallo. Bicaralah."

"Tuan, saya sudah menemukan keberadaan Yoo Jin..."

"Sungguh?!" Ucapku sedikit senang namun juga kaget.

"Aku akan kesana secepat mungkin."

Dari suaranya aku dapat tau, kalau yang sedang menelponku kali ini adalah detektif yang sedang kusewa untuk mencari keberadaan Yoo Jin. Entah lah aku ingin sekali mencari siapa Yoo Jin itu. Karena setiap kali aku mengiggau, aku selalu menyebut namanya.

Sebenarnya pencarian akan Yoo Jin sudah aku lakukan beberapa tahun belakangan ini. Aku memang tidak tau apa dan bagaimana rupa Yoo Jin dan apa hubungannya Yoo Jin dengan kehidupanku dimasa lalu, tapi aku benar-benar sangat ingin tau dan mengenal wanita itu. Aku sudah menanyakan tentang wanita itu pada beberapa pekerja yang sudah lama sekali bekerja di rumahku dan ya, mereka sedikit mengingat tentang seorang gadis kecil yang pernah kujumpai dan yang pernah kuajak main ketika aku kecil.

Mereka berkata kalau aku dan wanita itu cukup dekat satu sama lain. Dan mereka juga bercerita kalau aku dan Yoo Jin sudah seperti seorang kekasih yang tak pernah lepas ketika kami sedang bersama. Belakangan inipun aku merasa seperti ada beberapa memori yang tiba-tiba saja datang dan terputar ulang diotakku. Seperti ketika aku bermain petak umpet bersama Yoo Jin dan Lay hyung.

"Aku harus pergi. Ada sesuatu yang penting yang harus kuurus. Aku akan menyuruh seorang supir untuk mengantarkanmu pulang." Ucapku pada Hye Ri, sebenarnya aku tak mau meninggalkannya sendiri disini. Tapi kurasa aku harus, karena menurutku untuk sekarang ini Yoo Jin lebih penting dibandingkan Hye Ri.

Aku langsung lari ke arah parkiran. Aku harap Lay hyung belum mengetahui akan hal ini. Karena Lay juga pun sedang mencari keberadaan wanita ini. Aku tidak tau mengapa dia mencari Yoo Jin. Tapi 1 hal yang pasti, aku merasa ada suatu hal menjanggal yang terjadi antara Lay dan Yoo Jin dimasa lalu.

Aku membawa mobilku dengan kecepatan yang sangat cepat. Detektif yang kusewa sudah mengirimiku alamat rumah Yoo Jin. Dan detektif yang kusewapun sempat mengatakan kalau sekarang Yoo Jin tinggal bersama seorang adik kecilnya. Ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu dan ayahnya kabur entah karena apa.

Mobilku berhenti didepan sebuah rumah yang sederhana namun layak untuk ditinggali keluarga kecil seperti keluarga Yoo Jin yang hanya memiliki 4 anggota. Rumah itu terlihat sangat gelap dan sepertinya tidak ada tanda kehidupan dirumah itu. Bahkan rumah tersebut di lingkari oleh pembatas polisi berwarna kuning. Sepertinya rumah itu sudah disita.

Aku keluar dari mobil dan berjalan menuju sebuah warung kecil yang berasa tak jauh dari rumah Yoo Jin. Aku hanya ingin menanyakan tentang keberadaan orang yang tinggal didalam rumah itu.

Kamu akan menyukai ini

          

"Permisi... Apakah dirumah itu tidak ada orangnya lagi?" Aku menunjuk rumah Yoo Jin yang tak memiliki penerangan lagi.

"Rumah itu?" Orang yang kutanyapun menunjuk kembali rumah yang telah kutunjuk, "rumah Yoo Jin? Keluarga Yoo Jin sudah kabur setelah ayah Yoo Jin terlilit hutang dan sekarang rumah itu sudah disita oleh bank."

Apa kehidupan Yoo Jin separah itu? Aku memang tidak tau bagaimana rupa Yoo Jin, tapi aku tak menyangka kalau wanita yang sudah lama kucari adalah seorang wanita yang ayahnya saja bahkan kabur karena terlilit hutang.

Setelah berterima kasih kepada orang yang kutanya, aku kembali kedalam mobil dan menelpon detektifku mengenai Yoo Jin. Aku hanya ingin memastikan kalau Yoo Jin yang sedang dibicarakan oleh detektifku adalah Yoo Jin yang selama ini kucari. Sebenarnya aku mengetahui beberapa hal tentang Yoo Jin. Yoo Jin adalah anak dari seorang keluarga kaya yang oleh keluarganya dibuang dan ditaruh di panti. Aku tak tau mengapa keluarga mereka setega itu membuang Yoo Jin dan hal kedua yang kutau mengenai Yoo Jin adalah dia seumuran denganku.

"Apa Yoo Jin yang kau beritahu padaku adalah Yoo Jin yang selama ini kucari?" Tanyaku pada si penerima telfon--Mr. Lee a.k.a detektif yang kusewa.

"Benar, tuan. Tim kami sudah mengusung semua tentang Yoo Jin dan kami sangat yakin kalau rumah itu adalah rumah Yoo Jin. Kami juga sempat mengunjungi panti asuhan dimana Yoo Jin dulu tinggal. Dan mereka mengatakan setelah Yoo Jin mengalami sebuah kecelakaan kecil, diumur 8 tahun Yoo Jin diadopsi oleh seorang pria yang tak memiliki anak namun sudah memiliki seorang istri."

Aku mematikan ponselku setelah mendengar penjelasan detektifku. Kecelakaan kecil? Apa maksudnya? Kenapa tiba-tiba aku jadi teringat akan mimpiku mengenai 3 orang anak yang sedang bermain bersama dan lalu anak perempuan yang ada didalam mimpiku mengalami kecelakaan? Apa sekarang otakku sedang mencoba mengingat masa lalu yang sempat kulupakan? Kenapa memori itu baru terulang sekarang ini? Kenapa disaat aku sudah ingin melupakan semuanya, tiba-tiba ingatan tentang hal itu terulang kembali diotakku?

***

Aku melepas jas dan dasiku lalu merebahkan badanku diatas sofa. Dan oh Tuhan! Aku baru ingat kalau aku belum menyuruh supirku untuk mengantarkan Hye Ri kembali kerumahnya. Aku mengambil ponselku dan jam sudah menunjukkan pukul setengah 2 dini hari. Kupikir Hye Ri sudah pulang sekarang. Tidak mungkin kan dia akan menunggu supirku datang sampai sekarang?

Tapi apa dia benar-benar sudah pulang sekarang? Oh ayolah Chanyeol, kenapa kau menjadi sangat khawatir terhadapnya? Sangat lucu bukan. Aku benar-benar tak pernah merasakan hal seperti ini pada wanita manapun. Bahkan setelah putus dari mantan pacarku yang terakhir, aku tak pernah berpikiran untuk memulai ataupun memikirkan wanita lain. Aku merasa seperti sudah dikutuk oleh mantan pacarku yang terakhir.

Entahlah, ini hanya perasaanku saja atau bukan. Tapi belakangan ini aku merasa sangat marah jika Hye Ri dekat pada pria lain termasuk tadi! Iya tadi! Ketika aku sedang tampil, aku melihat Hye Ri tertawa bercanda bersama seniorku--Siwon. Padahal aku sudah berlatih dengan sangat keras agar Hye Ri dapat melihat performku. Aku tidak berharap lebih akan hal itu, hanya saja aku ingin dia melihatnya. Bukan malah ketika performku akan selesai baru dia melihat kearahku. Aku tak mengerti diriku saat ini. Aku merasa seperti sedang cemburu pada pacar sewaanku.

Apa aku mulai jatuh cinta pada pacar sewaanku? Ah tidak mungkin. Mungkin aku hanya terbawa suasana akan dirinya. Aku tak bisa jatuh cinta pada wanita yang bahkan tak jelas asal-usulnya itu.

***

"Cepatlah kemari! Atau kau akan ketahuan!" Teriak seorang gadis kecil dengan rambut yang terkepang dua. Dari parasnya saja dapat kukatakan kalau dia ada wanita tercantik yang pernah kutemui.

Pacar Sewaan (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang