27

2.2K 205 34
                                    

Cast:

Kim Seokjin x Jang Ryunshi

Min Yoongi x Hwang Shella

Jung Hoseok x Hanazawa Yuki

Kim Namjoon x Kim Seona

Park Jimin x Cho Ahyoung

Kim Taehyung x Im Jihyun

Jeon Jungkook x Lee Yunmi

***

"Bukannya kau masih mencintai Yeongji?"

Jimin menghela napasnya lalu tersenyum. "Kata siapa?"

"Entahlah, aku hanya menebak," jawab Ahyoung asal. Ahyoung melihat ke langit, bintang-bintang dan bulan menerangi mereka di malam itu.

"Aku hanya bercanda saat itu," sambung Jimin menyenderkan kepalanya ke daun pintu balkon sambil menyilang tangannya. Sementara, Ahyoung berada di dekat pagar pembatas balkon membelakangi Jimin.

"Jangan terlalu dibawa serius. Aku mencintaimu."

Inilah alasan Ahyoung untuk sedikit membuat jarak dengan Jimin. Dirinya akan malu jika ketahuan oleh Jimin jika dia itu selalu luluh oleh ucapan manis yang keluar dari mulut pria itu.

"Kuharap kau bertanggung jawab atas ucapanmu, Jimin-shi."

***

Ryunshi tengah berjalan di koridor kampus. Setelah liburan musim panas berlalu, mereka harus kembali ke kampus untuk proses ngajar-mengajar selama sebulan. Setelah itu, mereka akan diliburkan kembali.

Hatinya berseri-seri atas kemenangan timnya kemarin. Tidak sia-sia hasil kerjanya selama setahun di tim tersebut. Ia tak sabar menceritakannya pada Seokjin yang kini menjadi teman curahan hatinya.

Dirinya rela melangkah lebih jauh untuk ke lantai enam demi menceritakan pengalamannya pada Seokjin. Sesampai di pintu ruangan kelas Seokjin, ia perlahan mendorong pintu geser itu ke samping.

Sosok yang ditunggunya tiba-tiba sudah muncul dibalik pintu dengan wajah curiga. Tetapi, Ryunshi menghiraukan tampangnya. "Selamat pagi, Seokjin oppa!"

Pria itu tidak membalas, ia menatap Ryunshi dengan tatapan tajam. "Ada apa, Oppa?" tanya Ryunshi memandangi perbedaan wajah Seokjin dari yang biasanya.

"Jujur padaku, Ryunshi-ya. Apa semua ini benar?"

Ryunshi bingung. Ia tidak mengerti dengan perkataan yang ditanyakan Seokjin padanya. "Benar apanya?"

Seokjin mengeluarkan sebuah plastik yang berisikan pil berwarna merah di dalamnya dengan sampel 'Obat terlarang'. Bahkan tangan Seokjin bergetar saat memegang plastik kecil itu.

Ryunshi membulatkan matanya menatap plastik itu. Ia sangat shock karena pil itu sama persis dengan obat yang ia makan setiap hari.

"Jadi, selama ini kau makan ini?" tanya Seokjin. Terdengar dari nada suaranya jika ia sangat kecewa terhadap Ryunshi. "Op-Oppa, siapa yang mengatakannya?" tanya Ryunshi melangkah mundur, sampai ia menabrak seseorang.

"Aku," ucap orang itu. Ryunshi sontak membalikkan tubuhnya lalu memutar tubuhnya. Eunjoo ─orang itu─ melempar seringaiannya, ia melepas paksa tas yang digunakan Ryunshi lalu mengambil kemasan obat yang bentuk pilnya persis dengan obat yang dipegang Seokjin.

"Dasar pemakai narkoba!" teriak Eunjoo membuang obat itu ke lantai lalu menginjaknya. Teriakan Eunjoo membuat satu lorong jurusan hukum itu menoleh, lalu berbisik-bisik melirik Ryunshi.

Kamu akan menyukai ini

          

"Aku tidak menyangka, Ryunshi-ya." suara Seokjin terdengar bergetar.

"Ha-Hajima , ini semua salah paham," elak Ryunshi mencoba menjelaskannya dengan tubuh gemetar. "Apa lagi? Sudah terbukti, tahu? Jelas-jelas kau ini pemakai narkoba, setongkol dengan mahasiswa bulan lalu. Hahaha... bersiaplah," maki Eunjoo melipat tangannya.

"Lalu, ini apa? Obat pereda pusing?" tanya Seokjin meminta penjelasan dari Ryunshi. Ryunshi semakin gugup, seluruh mata memandangnya, menunggu mulutnya terbuka untuk menjelaskan dengan ringkas dan jujur tentang obat itu.

Ryunshi menggeleng, lalu ia kabur begitu saja meninggalkan koridor hukum begitu saja.

Mati kau, Jang Ryunshi. benak Eunjoo menatap kepergian Ryunshi dengan seringaian jahat.

Ryunshi terus berlari sambil menangis menuju koridor tehnik, namun semuanya menatapnya dengan tatapan takut. Hal itu membuat Ryunshi bingung, apa wajahnya saat menangis sangat menyeramkan?

Ryunshi lagi-lagi menghiraukan mereka, ia menghapus jejak air mata di pipi lalu mendorong pintu geser di kelasnya. Ia berjalan ke mejanya dengan wajah lesu. Betapa terkejutnya gadis itu melihat mejanya kini penuh dengan coretan-coretan dan botol-botol minuman keras.

Dasar pemakai narkoba!

Gadis yang duduk disini mengkonsumsi obat-obatan berbahaya.

Dan masih banyak lagi fitnah-fitnahan yang terdapat di mejanya. Kakinya tiba-tiba mendadak lemas, sampai ia terjatuh di depan kelas. Teman-temannya tidak ada yang mau menolong Ryunshi yang tengah pingsan saat itu.

***

"Dia tidak apa?"

Yunmi menghela napasnya lalu memberikan stetoskop itu kembali pada Shella. "Keadaan jantung Ryunshi masih stabil," jawab Yunmi yang kini menjadi seorang dokter di UKS kampus.

"Aku tidak habis pikir melihat prilaku Eunjoo," ucap Jimin melipat tangannya. Ahyoung dan Jihyun yang berada di sampingnya menyetujui ucapan Jimin.

Ryunshi kini terbaring lemah dengan mata terpejam di ranjang UKS. Yuki yang membawanya ke UKS. Kemudian, teman-teman dekatnya langsung menghampirinya ke UKS.

"Apa gadis itu selalu berbuat masalah?" tanya Seona muncul di balik Hoseok. "Aigoo... sunbae tidak tahu? Eunjoo itu biang keroknya kampus ini," jawab Shella penuh kekesalan.

"Kenapa di keadaan seperti ini, Jin hyung tidak datang?" tanya Hoseok. Semuanya terdiam.

"Aku melihatnya tadi," ucap seseorang di belakang Jimin yang menggunakan tudung hoodie-nya. Seluruh makhluk yang berada di sana langsung melemparkan pandangannya ke Taehyung─Pria itu─. "Jin hyung mempercayai gadis sialan itu," lanjut pria itu menyaku tangannya di kantong celana.­

Namun, kejadian tidak terduga terjadi. Tiba-tiba tubuh Ryunshi kejang-kejang dan napasnya terdengar sesak. Yunmi langsung meraih tabung oksigen dan menaruhnya di daerah mulut dan hidung Ryunshi, Jimin dan Taehyung menahan tubuh Ryunshi agar tidak menggelinjang.

Sementara, Shella langsung menghubungi ambulan. "Keadaan Ryunshi semakin memburuk," ujar Yunmi berusaha menenangkan Ryunshi yang berada di kondisi tak sadarkan diri.

Setelah ambulan datang, ada perasaan lega di hati mereka. Keadaan Ryunshi pasti akan semakin membaik jika dirawat di rumah sakit.

"Apa itu Ryunshi?" seorang pria di balik Shella tiba-tiba menepuk pundaknya. Shella menoleh lalu mengangguk. Ia tersenyum senang melihat kekasihnya muncul setelah menghilang dari pagi tadi dan baru bertemu setelah kuliah usai. Shella menemukan sesuatu yang baru pada Yoongi.

[1] Dream of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang