satu

138 14 2
                                    

Sekarang pukul 21.08. Alice sedang duduk di meja kerja nya sambil mengetik sesuatu. Ia tak ingin pulang ke apartemen karna ia harus menyelesaikan pekerjaannya hari ini juga. Walaupun ia harus pulang tengah malam. Sesekali ia meregang kan tubuh nya agar tidak capek dan meminum sedikit kopi yang sudah disiapkan oleh office boy tadi.

"Kau tidak ingin pulang Alice?." Sapa bosnya sekaligus sahabatnya ini dengan sedikit tertawa. "Hmmm sepertinya tidak Bastian. Aku harus menyelesaikan tugas ini hingga selesai, dan aku bisa bersenang-senang di akhir pekan nanti." Balasnya dengan semangat.

"Sepertinya kau tidak akan bersenang-senang nanti, Alice." Bastian mulai sedikit serius sambil duduk diatas meja kerja Alice. "Ada apa? Apa ada tugas yang belum aku selesaikan?." Jawabnya dengan memasang wajah puppy eyes. "Ahh wajah mu terlalu menggemaskan." Bastian mulai tertawa lagi sambil mencubit pipi Alice lembut.

"Jadi begini.." Bastian mulai melanjutkan perkataannya tadi. "Kau besok harus ke bandara untuk menjeput tamu kita dari Jepang. Dia akan menanam saham nya di perusahaan kita. Jadi jika kau tidak melakukan itu, perusahaan ini akan terus menurun."

"Tidak bisakah aku istirahat untuk sekali ini saja?." Balas Alice sambil merengek. "Alice, hanya kau karyawan ku yang bisa berbahasa Jepang dengan sangat lancar. Kau harus bangga akan hal itu Alice." Bastian mulai memaksa Alice.

"Ugh. Baiklah." Jawab Alice sedikit kesal. "Jangan kawatir, aku kan mentraktirmu soto padang besok. Oh ya, kau harus pergi pukul 8 pagi besok. Jangan sampai telat. Okay?." Jawab Bastian dan berlalu pergi. "Hmm aku mengerti." Alice melebarkan senyumnya, kalau boleh dibilang ia sedang fake smile.

Destiny ☁ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang