SELAMAT TAHUN BARU!!! 2016 MENJADI LEBIH BAIK DARI TAHUN SEBELUMNYA!! AMIIN: ))
***
"disa bisa bicara bentar nggak?" tanya rifa di tengah keheningan mereka.
Disa tidak langsung menjawab. Ia melihat kearah adit untuk meminta pendapat apakan ia harus pergi atau tidak. Jika menurut adit itu akan berpotensi untuk ketahuan dan menyuruh disa untuk tidak pergi maka disa tidak akan pergi.
Rifa yang melihat disa seperti mmeminta persetujuan dari adit, ikut memandang adit. "boleh kan dit?" tanya rifa pada adit.
Adit pun mengangguk dan memberi isyarat agar disa ikut dengan rifa.
Disa pun bangkit dari duduknya dan ikut pergi dengan rifa meninggalkan kedua laki-laki itu duduk bersama.
Mereka berjalan pelan tanpa berbicara apa-apa sampai ketempat yang lebih sepi dari pesta itu."disa, kamu udah berapa lama sama adit?" tanya rifa tiba-tiba
"pacarannya ka? Baru kok" jawab disa. Ia pun tidak tahu kapan mereka mulai 'pacaran' ini.
"kamu tahu, kalo aku ini pacaranya adit?" tanya rifa pada disa.
"aku tahu kalo ka rifa itu mantannya adit. Kalian udah putus kan?" disa duduk di kursi yang berada didekatnya.
Rifa pun ikut duduk di kursi di sebelah disa. "iya, mantannya. Maaf aku salah sebut tadi" kata rifa sambil tersenyum.
"ka rifa masih sayang sama adit?" tanya disa pada akhirnya.
Rifa tidak menjawab pertanyaan disa. Rifa hanya diam, sebenarnya ia tidak tahu apa yang harus ia jawab dari pertanyaan disa tersebut.
"ka, jawab aja. Anggep aja kalo aku ini bukan pacarnya adit. Aku nggak apa-apa kok ka" kata disa seperti memahami kondisi rifa.
Rifa pun mengehela nafas ringan. Lalu mengangguk.
Melihat rifa mengangguk, disa mengambil nafas panjang lalu menghelanya. "terus kenapa kakak putus sama adit?" tanya disa kemudian.
"aku juga sebenarnya nggak mau putus sama adit. Adit yang putusin aku. Aku pun sebenarnya tidak mengetahui betul mengapa adit ingin putus dengan ku" rifa menjelaskan perasaannya pada disa.
Disa menggangguk-anggguk seperti mengerti dengan perasaan yang dirasakan oleh rifa.
Adit selamat kau berhasil. Rencana mu berhasil. Disa bergumam dalam hati. Tapi ntah kenapa persaannya sangat aneh. Di lain sisi ia senang karena usahanya berhasil, tapi di sisi lain ia juga merasakan seperti ada yang menekan dadanya sesaat saat melihat rifa mengangguk saat ia bertanya apakan rifa masih sayang dengan adit.
Disa menarik nafas panjang kembali tetapi kali ini seperti lebih berat.
Mendengar helaan nafas berat dari disa, rifa memegang tangan disa."maaf ya dis, aku nggak bermaksud merebut adit dari kamu. Aku Cuma ngutarain perasaan ku ke adit sama kamu"
Disa melepaskan tangannya yang dipegang oleh rifa. "nggak apa-apa kok ka, tadi kan aku yang minta kakak cerita" kata disa. "jadi kakak masih sayang kan sama adit?" tanya disa kembali.
Rifa hanya menganggukan kepalanya.
"ka, aku tadi kesini nggak bawa hadiah ulang tahun buat kakak. Kado tadi dari adit. Sekarang aku mau kasih ka rifa hadiah" disa pun memegang tangan rifa di depannya. "ka, kebahagian yang abadi itu kebahagian yang diberikan oleh tuhan. Dan tuhan pasti memberikan kebahagian itu pasti tepat pada waktunya. Kakak sabar ya, pasti kebahagian itu akan datang pada waktunya yang tepat" kata disa, rifa mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh disa barusan. "ka, aku kebelet nih. Kamar mandi dimana ya ka?" tanya disa pada rifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Friend
Romancesaat persahabatan sudah di campuri dengan yang namanya cinta, maka timbulah pertanyaan. apakah persahabatan yang akan ku pertahankan atau cinta yang terus tumbuh di hatiku?? adit, gilang, roy, disa dan fika. bagaimana 5 orang ini menghadapi ujian pe...