Di chapter ini, seperti yg sudah di bilangin di chapter sebelumnya, flashback akan off. Teliti membaca. Ada bacaan "Flashback off". Okey kalo masih penasaran, monggo baca...
###Keesokan harinya...
Pagi yang cerah. Sebaiknya aku segera mandi dan mulai membereskan barang-barang yang masih berantakan. Sebenarnya barang-barang yg ku bawa tidak banyak. Cuman berhubung kepalang tanggung. Jadi sekalian saja ku bereskan barang-barang yang dulu lupa ku rapikan. Pagi ini aku akan makan semangkuk sereal dan segelas susu. Daripada aku makan makanan instan. Itukan sangat tidak baik untuk kesehatan.30 menit berlalu...
Aku keluar dari apartemenku dan tak lupa menguncinya. Aku juga berpamitan kepada Ashley dan menitipkan kunci apartemenku padanya agar sekalian di berikan kepada pemilik apartemen ini. Di temani koper besar yg ada di sebelahku. Ku awali pagi ini dengan berjalan ke halte yg biasa ku jumpai. Aku pun naik dan turun di halte berikutnya. Jalan dari halte ke St. Marie street sepertinya tidak begitu jauh. Jadi ku putuskan saja untuk berjalan ke sana.
Huh. Akhirnya. Ini dia. Rumah blok A no. 27. Rumah yg masih sama seperti dulu. Tapi sepertinya benar apa yang di katakan oleh Mr. Ken tentang rumah ini. Rumah ini perlu di rawat. Karena rumah ini terlihat kotor dan berdebu.Hhh.. Ini akan jadi hari yang sangat panjang.
Aku segera melangkahkan kakiku ke depan pintu rumah itu. Kalung itu. Aku pun mengeluarkannya dari balik kantong celanaku dan segera memasukkannya ke lubang pintu.
Cklek. Pintu pun terbuka. Aku pun masuk kedalam dan membiarkan pintunya terbuka agar udara segar bisa masuk ke dalam. Setelah melihat keadaan rumah yang sangat kotor dan berdebu, ku putuskan untuk mengucir asal rambutku dan menggulung baju lenganku lalu segera merapikan rumah.
1 Jam...
2 Jam...
3 Jam...
Huahhhhh. Lelahnya. Rumah sebesar ini pasti memerlukan 2 sampai 3 pembantu rumah tangga. Aku memutuskan untuk duduk di sofa sambil meminum minuman dingin yang tadi sekalian ku beli saat ingin membeli pewangi ruangan dan benda lain yg di butuhkan. Tak lupa ku beli bahan makanan karena ku lihat tak ada bahan makanan apapun di dalam kulkas. Setelah istirahat di rasa cukup, aku pun kembali merapikan rumah keluarga louis ini dan menyisakan 1 ruangan saja. Kamar Leo.Aku jadi bingung. Masuk tidak ya. Ah sudah lah masuk saja. Lagi pula niatku hanya untuk membersihkan kamarnya. Ya. Tidak apa-apa. Baiklah. Huh. Kenapa aku jadi grogi begini sih. Ok cukup. Ini hanya kamar. Ku pejamkan matau dan dengan perlahan ku turunkan gagang pintu dan mendorongnya ke dalam. Aku pun membuka mataku dan kulihat kamar bernuansa hitam-abu. Jadi seperti inikah kamarnya? ah sudahlah Emma. Kau itu niat kesini untuk membersihkan kamarnya. Baiklah. Aku pun fokus untuk membersihkan kamarnya yang di tutupi oleh debu. Dan tiba saatnya aku membuka laci meja kecilnya yang berada di samping ranjang berukuran king size itu. Dan di dalamnya terlihat sebuah foto seorang anak laki-laki sedang menggenggam tangan kiri seorang anak perempuan yang sedang memakan es krim coklat.
"tidak mungkin" gumamku. Ternyata leo masih menyimpan foto kecilku dengannya. Ku putuskan untuk menaruh foto itu lagi ke tempat semula dan menutupi ranjang dan barang-barang yang lainnya dengan kain putih agar tidak terkena debu. Lalu aku pun segera keluar kamar dan menutupnya kembali.
*flashback off*Kini tak terasa waktu satu tahun pun berlalu dengan cepat. Mungkin besok aku akan bangun kesiangan karena tadi malam aku sibuk sekali melayani pelanggan. Oscar sampai bingung melayani pelanggan. Untungnya tepat jam 10 malam, cafe kami mulai sepi sehingga kami pun bisa pulang ke rumah untuk beristirahat.
14 jam berlalu...
Ku terbangun dari tidurku. dan ku lihat pintu kamarku terbuka. Mungkin karena tadi malam aku lupa menutupnya. Tak apa. Lagi pula aku sudah mengunci pintu depan dan disini hanya aku saja yang tinggal. Aku pun segera melihat jam dan.. oh tidak. Benar dugaanku. Aku kesiangan. Tidak mungkin aku bangun jam 12 siang. 1 jam lagi aku akan harus ke sekolah seperti biasa. Bagaimana ini. Aku bahkan belum sempat membuat sarapan. Ah nanti saja lah membuatnya sekalian membuat makan siang sesudah aku mandi.Aku segera melangkahkan kakiku ke dalam kamar mandi dan memutuskan untuk mengkeramaskan rambutku karena sudah 3 hari tidak ku bersihkan. Aku pun selesai mandi dan melilitkan tubuhku dengan handuk merah lalu melangkahkan kaki ku keluar dari kamar mandi dengan perlahan agar aku tidak terpeleset. Aku berjalan ke samping ranjang dan mengambil pakaian dalamku yang sudah ku persiapkan sebelum mandi. Tunggu. Aku merasa seperti ada seseorang di belakangku.
Dengan perlahan, ku arahkan kepalaku untuk melihat ke belakang. Ku harap bukan hantu, ku harap bukan hantu. 1.. 2. 3... Aarrrrggggghhhh tidak mungkin. Sedang apa Leo berdiri disana dengan tongkat pemukul baseballnya?!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Week's At Home
RandomPermainan takdir yg selalu mempertemukan dan memisahkan kita ~Leo Di saat kita dekat, waktu terasa cepat. Dan di saat kita jauh, kita justru ingin mengulang waktu itu kembali ~Emma