Prolog

190 10 1
                                    

***

Angin berhembus kencang, seolah bertanya

Langit mendung seolah, menjawab

Hujan turun seolah, mengejek

Hamparan tanah luas, seolah menjadi saksi

Rerumputan bergoyang, seolah menyaksikan

'"Ara?. Sorry gw baru sempet kesini"

"Ara. Apa kabar?"ucap Aldi

"Aku bawain bunga mawar kesukaan kamu lho" ucap Aldi sambil meletakkan bunga

"Ara. Walaupun lo udah pergi jauh banget dari gw. Walaupun kita gak pernah bisa bersama lagi. Lo akan tetap ada disini, Ra. Disini. Di hati gw. Disaat semua orang merasa bahagia. Hanya gw yang bersedih. Hanya gw. Lo tahu kenapa, Ra?. Karena gak ada lo disisi gw, Ra. Gw butuh lo untuk nemenin hari-hari gw. Gw butuh lo, Ra. Maafin gw, Ra. Gw terlambat nyadar. Maafin gw karena udah nyia-nyiain lo. Lo itu gak pantas untuk disia-siakan, Ra. Lo terlalu istimewa buat disiain. Gw aja yang bego karena udah menyiakan lo"ucap Aldi meneteskan air mata

"Ternyata bener ya, Ra. Karma itu selalu ada. Dan penyesalan selalu datang di akhir"

"Maafin gw ya, Ra. Gak seharusnya gw menyiakan orang yang gw sayangi"

"Hati lo terbuat dari apa sih, Ra?. Gw heran sama hati lo. Bisa sekuat itu"

"Gw aja yang buta, gak pernah melihat malaikat tanpa sayap kayak lo, Ra"

"Andaikan waktu bisa diulang ya, Ra"






***

Bandar Lampung, 12 Desember 2015.



Love Makes Me SickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang