Miko Angin
Telat! Telat! Telat!.
Gara - gara nonton Lucy di tengah malam gue jadi telat bangun! Bisa-bisa bis study tour ninggalin gue!.
Dengan kecepatan tinggi, gue berlari sekuat tenaga, lalu naik ojek sambil neriakin tukangnya,"cepetan bang! Gue telat nih!"
"Haduh non! Sabar! Namanya juga sepeda motor butut. Non ini cantik tapi cerewet juga ya!?" jawab beliau sambil berteriak juga.
Hahaha, and I'm proud that.
Tiba-tiba sebuah mobil hitam avansa menghalangi sepeda tukang ojek.
"Woy! Kalo jalan ngomong dong!" teriak tukang ojek.
"Yang bener Lihat-lihat pak" seruku.
"Sorry non nyeplos sendiri"
Dari arah jendela mobil, gue bisa tau siapa yang ada di dalam. Diapun membuka pintu mobil dengan raut wajah yang hampir sama denganku,
"Woy bareng gue aja!" kata rido. Yap! Rido tentu saja, siapa lagi yang sekarang tau masalah dan mengenalku kalau bukan rido dan mila.
"Tapi gue uda .."
"Jangan ngelak lo! Cepet daripada bis study tour ninggalin kita" katanya memotong bicaraku.
"Ya deh! Bang nih uangnya" kataku seraya mengambil uang dari sakuku lalu memberikan kepada beliau.
"Tapi non! Ini kurang!" kata beliau protes.
"Halah! Kan cuman setengah jalan aja bang! Makasih ya bang" kataku lalu bergegas naik mobil rido.
Tapi mengindah omelan tukang ojek, mobil rido langsung cabut dan hampir ngebut tentunya.
"Emang kita bakal telat?" tanyaku
"Yah enggak dong" kata mila dari arah kursi belakang.
"Eh mil? Sejak kapan lo disini?" tanyaku terkejut.
"Daritadi dong gue juga ngelihat lo lagi debat sama tukang ojek tadi" kata mila sambil ketawa.
"Yadeh iya" kataku kesal.
Demi kesungguhan hati jiwa dan raga. Gue harus bonceng sama 2 orang ini, maksud gue bukan bonceng tapi numpang mobil orang.
Hohoho it so crowded!. Kayaknya gue hampir telat. Ketika gue keluar dari mobil, tanpa disengaja gue berpapasan dengan...yah seseorang yang belum siap gue ajak sapa maupun berbicara. Yap! Siapa lagi kalo bukan dia "Aan". Argh! Sial banget gue! Uda tatapannya yang terkejut bikin gue meleleh.
Gue langsung melangkah cepat ke arah kerumunan, nggak mungkin kan gue tiba-tiba jatuh terus gue ditangkap gegapannya. No! It's impossible!.
"Mik! Cepet banget sih langkah lo! Kayak belalang yang dikejar katak tau nggak" kata mila yang mengikutiku dari belakang.
"Diem lo, gue hampir jantungan" jawabku kepadanya dengan nada berbisik.
Mila langsung celingak - celinguk ke semua arah dan oh! Dia ngerti maksud dari semua tingkahku.
"Aha! Gue tau! Sstt sstt tadi lo ketemu aan kan?" katanya sambil berbisik juga di samping telingaku.
"Uda! Lo diem aja mil!"
"Apa harus gue panggil dia kesini?" tanya rido dari arah belakang dengan nada menggoda.
"Kalian!"
Percakapan kami membuat kami hampir tertawa lepas, untung gue bisa ngatur voice gue. Tapi jujur, gue emang merindukkannya sekarang. God! Please help me!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Of Sky
RomanceMiko Angin seorang perempuan yang hampir mengganggap hidupnya biasa saja, setelah kakaknya meninggal. Pada hari itu, dia bertemu lelaki yang dia benci Aan Rimba. Saat Aan mengejar miko, terjadilah insiden kecelakaan yang menyebabkan miko amnesia. Aa...