Hey you, if you still read this, just a heads up, there's a surprise for you. LOL.
P.S. You know who you are😆😉
--------------------------------------------------------------------------------Skye tidak memberi tahu ku apapun kecuali kalau suaminya, kakaknya Alexander, telah meninggal. Dia tidak memberi tahu ku tentang siapa sebenarnya keluarga mereka, dia selalu mengalihkan topik, tapi aku terus mencoba. Memang Skye terlihat santai dan tertawa, tapi setelah lama aku menekan, aku bisa melihat kalau ia tidak lagi ingin membicarakannya. Sungguh aku tidak peka rasanya. Mungkin ia tidak ingin membicarakan keluarga Alexander karena kemungkinan membicarakan keluarga itu membuatnya mengingat mendiang suaminya yang sangat ia cintai. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan kalau aku ada di posisi Skye, apa aku akan bisa bertahan sepertinya? Atau aku mungkin sudah membunuh diri ku? Apa yang membuat seorang Skye bertahan menghadapi hal itu?
Kita berbicara untuk waktu yang lama, tapi kebanyakan aku yang berbicara dan dia yang menanggapi. Aku tidak keberatan berbicara banyak dengan Skye, dia sangat nyaman untuk diajak bicara saat aku baru saja bertemu dengannya kurang dari 3 jam yang lalu. Mungkin itu keahlian dia yang lain selain bersifat kuat, dia juga mudah ditoleransi.
Saat Alexander kembali muncul, dia datang dengan seorang bocah manis di tangannya yang sungguh sangat mirip dengannya sampai aku tidak tahu bagaimana bisa itu mungkin kecuali bocah itu adalah anaknya sendiri. Jujur saja, aku tidak begitu akur dengan anak kecil, untuk sebuah alasan yang aku tidak mengerti, mereka selalu tidak menyukai ku, bahkan saat aku tidak melakukan apapun, mereka selalu menemukan ku... Mengganggu mereka. Ada apa dengan anak kecil dan diri ku?
Kembali ke bocah manis di tangan Alexander, yang sekarang sudah berlari menuju Skye, yang selanjutnya ku temukan bahwa bocah itu adalah keponakan Alexander, dan, dia juga berbeda dengan anak lain, bocah itu menyukai ku! Dia tersenyum pada ku, dan mengajak ku berkenalan. Tidak ada anak kecil yang pernah menyukai ku di saat pertama mereka bertemu dengan ku, semua anak yang aku asuh untuk uang tambahan membutuhkan setidaknya 3 minggu untuk berhenti menjahili ku.. Dia membuat ku terharu..
"Kau baik-baik saja?" Tanya Alexander saat kita berjalan ke lift
"Tidak pernah ada anak kecil yang menyukai ku" balas ku menoleh padanya
"Kellen menyukai mu" ucapnya bingung
"Kecuali dia" balas ku tertawa kecil "tapi sepertinya hal itu mengalir di keluarga mu" lanjut ku menggumam
"Hey, apa maksudnya itu?" Ia menarik tangan ku
"Tidak ada. Hanya kata yang keluar secara acak" balas ku tak ingin mengaku
"Ini karena Skye ya?" Tuduhnya
"Ada apa dengan Skye?" Balas ku bingung
"Karena pekerjaannya dulu? Seorang rendahan?" Dia terlihat marah
"Tidak, sama sekali tidak" well... "Okay, mungkin awalnya memang iya, tapi setelah bicara dengannya, aku menemukan kalau Skye adalah wanita yang kuat, aku mengaguminya, sebenarnya" aku tersenyum pada diri ku sendiri "lalu Kellen, dengan senyumnya dan keceriaan" aku menggeleng "keteguhan hati. Itu maksud ku dengan mengalir di keluarga mu" aku memberanikan diri untuk menatapnya "Skye kehilangan suaminya yang aku sangat yakin sangat ia cintai, Kellen kehilangan ayahnya, seorang pemandu menjadi seorang lelaki untuknya, dan kau, Alexander, kau kehilangan kakak mu. Aku tidak tahu apa aku akan sekuat kalian kalau aku berada di posisi kalian" lanjut ku membuang muka "aku memuji kalian semua" tambah ku pelan "aku tidak bermaksud... Menyinggung mu"
"Kita semua harus, Chloe" dia membuang nafas lelah "kita semua harus" ulangnya lalu menggiring ku untuk memasuki liftnya. Apa tepatnya maksud Alexander dengan kalimatnya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)
ChickLitOrang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hidup mereka sebuah tantangan. Namun orang-orang dengan hidup yang penuh tantangan pasti berharap untuk mendapatkan yang sebaliknya. Lalu...