Zenata Pov...
Aku tak pernah mengerti tentang sahabatku yg mengapa tega padaku.
"DIA sahabatku bukan musuhku
Namun mengapa dia tega padaku
Tak menyangka dia seperti itu
Tak menyangka dia menghianatiku" aku berkata dalam hati sambil menahan bulir air jernih yg ingin jatuh membasahi pipiku.Tak menyangka kulihat ada 5 panggilan tak terjawab diHpku dan tertulis nama Albi dipanggilan itu. Aku berpikir mengapa Ia menelponku? Mungkin ini penting. Baru saja aku ingin membalas panggilan itu ternyata dia sdh menelponku."Halo nat...gimana? Apa hari ini Alita ada datang kerumah kamu?" Tanya tentang Alita
"Tidak. Bahkan sejak SMP kami selesai Ia jarang menghubungiku lagi. Mungkin dia sudah tidak menggapku sebagai sahabatnya." Pikirku tentang Alita
"Ok. Tapi...apa sekarang kamu masih menganggapnya sebagai sahabatmu setelah apa yg Ia lakukan Padamu?"
Bertanya tentang persahabatan itu."Iya. Dia tetaplah sahabatku walau bagaimanapun juga. Meski Ia telah berhianat tapi aku akan tetap menganggapnya sahabatku karena dulu dia adalah teman setiaku." Hatiku yg tak bisa menjadikan Alita sebagai musuhku sebab itu aku tak pernah dendam dengannya. Meski tetesan bening ini jatuh dipipiku.
"Aku heran denganmu. Meski telah dihianati bahkan mungkin dia juga sering memfitnahmu dengan semua teman yg kau kenalkan padanya. Kutahu saat ini kau sedang menjatuhkan air matamu dan berusaha menahan semua kepedihan ini namun aku tahu bagaimana rasanya dihianati. Dan aku takkan membiarkan org yang kucinta menangis karena orang yg telah berhianat. Aku ada dan aku akan selalu menghapus kesedihanmu. Besok aku kerumahmu,aku tahu kamu pasti membutuhkanku." Perhatian yg diberikan oleh Albi.
Tak terasa sinar terang itu kini telah menerangi bumi, pagi ini telah tiba. Aku perlahan bejalan keluar rumah meratapi langit yg indah. Kulihat 2ekor merpati saling melengkapi dan saling menjaga. Melihat itu air mataku rasanya ingin jatuh namun tiba-tiba lelaki muda tampan datang dengan sepetak kain menghapus air mataku. Dia Albi.
"Jangan kau buang sia-sia air matamu hanya demi orang yg sama sekali tidak peduli dan berhianat padamu. Lupakan dia dan hapus semua air matamu. Bila ingin menangis, tangisilah yg pantas tuk ditangisi bukan dia. Dia tidak seperti kita. Kita berbeda kepercayaan dengannya dan hati dia juga tak seputih hati kita. Lupakan atau aku yg akan melupakanmu." Pintanya padaku.
"Bila itu yg terbaik untukku, aku akan melupakannya. Terima kasih telah menghiburku." Aku kagum dengan kepeduliannya padaku.
"Ada satu pertanyaan untuk kamu.." berkata membuat penasaran.
"Ada apa?" Bingung
"Ok...aku...aku mau ada seorang gadis yg berhati lembut membuang kesepianku." Mengatakan dengan gugup sambil memegang tanganku.
"Maksud kamu?..." tersenyum dan penasaran banget.
"Maksud aku... kamu mau gak jadi pacar terakhirku?.."
Dengan lembut dan serius Ia mengatakan itu padaku."Em...em...gimana ya??? Aku...aku...ma...uuuu jadi pacar kamu." Dengan gugup aku mengatakan itu.
"Serius?..." masih belum percaya siAlbinya.
"2 rius....." bercanda
"Syukurlah..terima kasih."
Sejak saat itu aku dan Albi yg dulunya hanya penggemarku diFb menjadi pacarku. Dan sejak Aku berpisah dengan Alita,Ia tak pernah hubungi aku lagi karena mungkin dia sudah melupakanku.
Akhirnya Albi menjadikanku kekasihnya dan aku pun sangat bahagia memiliki kekasih sepertinya begitu juga dengannya.Semoga sukses ya Zenata dan Albi.... Semoga aku bisa ngelanjuti cerita/kelanjutan hubungan mereka nanti.
Makasih reades ....
☺....Bila ada kesalahan dalam penulisan katanya mohon dimaafkan dan dimaklumi ya....