♡♡♡

35 3 3
                                    

#GEE_pov

Disebuah kafe elit aku duduk bersama ketiga sahabatku hyegi, jieun, dan yein. Seperti biasa jika sekolah sedang libur kami sering menghabiskan waktu bersama.

"yaa~ yein wae? Ada apa dengan bibirmu eoh?" ucap hyegi sebari menunjuk bibir yein yang sedikit terluka.

"semua ini karena jungkook oppa" jawabnya lirih.

"dia mencium bibirmu haha" tawa hyegi, dan jieun mulai memecah, tawaan itu dibalas dengan anggukan dari yein.

"eothe? eothe?" Jieun mulai mendekatkan kursinya pada yein.

"rasanya seperti vanila" jawab yein dengan senyuman.

"menurut kalian rasanya seperti apa?" tanya yein pada kami yang sedang duduk menatapnya.

"eumh~ ciuman jimin terasa seperti coklat panas" hyegi menjawab sebari memegangi bibirnya

"kalau ciuman suga oppa terasa seperti jus strowberi yang lembut" jieun tersenyum sebari meminum jus jeruk yang ia pesan tadi.

"kalau kau Gee?" tanya ketiga sahabatku secara bersamaan.

"molla" aku menggeleng sebari mengangkat kedua pundakku.

"yaa~ taehyung belum pernah menciummu?" tanya hyegi dengan tatapan tajam, aku hanya mengangguk iya.

"apa dia tidak mencintaimu ha~?" tambah jieun.

"yaak~ apa yang kau katakan eoh?" ucapku sebari memukul meja.

"eumh~ bisa jadi, fikir dengan logika coba? kalian sudah berpacaran 2th bahkan lebih tetapi kenapa taehyung belum pernah memberimu ciuman?" Jieun mulai berceramah ria.

"yaak~ itu tidak mungkin" aku langsung berdiri dan mengambil tasku.

"kau mau kemana gee" tanya yein saat aku hendak beranjak.

"aku ingin menemui namjaku" ucapku kesal.

tap..

tapp..

tappp..

aku mulai berjalan meninggalkan kafe dengan perasaan gelisah.

"apa benar taehyung oppa tidak mencintaiku? Kenapa dia tidak pernah menciumku" gumamku pelan, lalu ku ambil hp dari saku celanaku, ku ketik beberapa kata memintanya untuk menemuiku di kedai tempat biasa kami bertemu.

#skip

Aku duduk di kursi pojok dekat jendela, ku pesan secangkir mokachino hangat dan wafle coklat
"aishh~ dimana dia" gumamku, ku tatap langit yang nampak mendung itu.

"hujan" tambahku saat kedua mataku mendapati air hujan turun dari langit.

"chagi~" panggil seorang namja yang suaranya tak asing lagi bagiku.

"Oppa" lirihku, dia tersenyum lalu beranjak duduk disampingku.

"oppa, apa kau tidak mencintaiku" tanyaku sebari meminum mokachino yang barusan kupesan, tiba tiba dia tertawa sebari mengacak pelan poniku.

"jika aku tidak mencintaimu, mengapa aku memintamu untuk menjadi milikku dasar yeoja pabo?" jawabnya santai.

"tapi mengapa kau tidak pernah menciumku" tanyaku polos.

Nampak berulangkali ia mengerjapkan mata seolah tak percaya dengan pertanyaan ku barusan.

"Ehemm.. itu karna, aku tidak ingin melukaimu chagi" tiba tiba tatapannya berubah menjadi serius.

"Tapi kata hyegi, jieun dan yein ciuman itu adalah tanda cinta oppa" aku mulai meninggikan nada bicaraku.

"yakk, gee setan apa yang merasuki dirimu" taehyung mulai memasang ekspresi kesal.

"ahh, sudahlah lupakan. aku kira mereka benar" ucapku kesal ku ambil cangkir mokacino pesananku tadi lalu ku minumnya lagi.

"dasar, memimum mokachino dengan benar saja kau tidak bisa apalagi berciuman" gumamnya tak jelas.

"mwo" tanyaku, didekatkannya wajahnya pada wajahku, dan kini kurasa hembusan nafasnya sudah menyapu seluruh bagian wajahku.

chuu~ :*

benda basah tebal lembut dan hangat itu kini mulai menyentuh bibirku, mungkin kini wajahku mulai memerah namun aku tidak peduli, kupejamkan mataku dan kurasakan setiap inci sentuhan bibirnya.

"ternyata mereka semua salah, ciuman itu rasanya bukan seperti vanila, coklat, maupun strowberi melainkan seperti meminum secangkir mokachino hangat ditengah rinai hujan"




[The End]


Hello readers, thanks to read my story..
Maaf kalo ceritanya jelek pasaran atau kurang difelling.dan terlalu pendek..
Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca..^^

Secangkir Mokachino [Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang