Sekolah Baru

118 11 4
                                    

Satu :

Kayla memandang jalanan dari kaca jendela mobil tanpa mimik wajah bahagia. Hari ini Papa dan Mama mengajaknya mengunjungi sekolah barunya,padahal dia lebih nyaman berada di sekolah lamanya. Mobil Papa memasuki sebuah gedung,dan tak lama kemudian berhenti. Terdengar suara ketukan dikaca jendela mobil membuyarkan lamunannya.

"Kau tak ingin turun? Kita telah sampai!" tanya Papa.

"Bisakah aku tak pindah sekolah?" tanya Kayla.

Mama langsung berkata dengan kesal.

"Kayla,kita harus pindah. Perusahaan Papa pindah ke Jakarta dan kamu juga harus pindah sekolah di Jakarta!"ucap Mama

Papa menyentuh pundak Kayla.

"Papa tahu kamu tidak ingin pindah sekolah,kamu tidak ingin berpisah dengan dia. Mengurung diri di kamar tidak akan memperbaiki keadaan Kayla."ucap Papa.

Alasan utama Kayla tidak ingin pindah sekolah karena dia tidak ingin berpisah dengan Reza yang menjadi pacarnya selama 2 tahun juga tidak mau berpisah dengan sahabat nya Rika yang Kayla kenal saat Kayla tinggal di Bandung. Kayla tak habis pikir mengapa ini harus terjadi,padahal disana Kayla sudah merasa nyaman.
Mama menengok ke belakang,dan memandang putri nya dengan putus asa.

"Kayla,ayo masuk!"
Dengan langkah berat Kayla memasuki gedung sekolah itu.
Sambil mengelilingi sekolah,Mama memandang anaknya dengan lembut.

"Mama tahu kamu tak mau pindah sekolah karena kamu tak mau berpisah dengannya. Akan tetapi zaman sekarang sudah canggih,kamu masih bisa berpapasan wajah dengannya walau hanya lewat alat komunikasi,tapi setidaknya kalian masih bisa melihat wajah kalian satu sama lain."jelas Mama.

"Aku tahu," Akhirnya Kayla angkat bicara. "Tapi aku tak menginginkan hal ini terjadi Mah."

Sesaat kemudian,Papa dan Mama nya memasuki ruangan kepala sekolah untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut. Diseling itu,Kayla berjalan mengelilingi sekolah sendiri untuk mengetahui lebih dalam sekolah tersebut. Saat berkeliling Kayla tak sengaja menabrak siswa yang sedang membaca buku. Suara buku lain beejatuhan. Kayla ingin membantu membereskan buku yang berjatuhan tersebut,namun ia tidak menemukan kacamata nya yang ikut terjatuh juga.

"Ini milikmu" kata pria tersebut sambil memberi kacamata Kayla. "Maaf."
Kayla segera memakai kacamata nya agar dapat melihat wajah pria tersebut. Setelah membenarkan letak kacamatanya terdapat pria berwajah tampan,dengan tatapan dingin di depannya.

"Tidak,seharusnya aku yang meminta maaf." kata Kayla.

"Kalau begitu permisi." Kata pria tersebut sambil berjalan meninggalkan Kayla.

Tak lama,Mama datang mamanggil Kayla dan menyuruhnya untuk ikut menemui kepala sekolah. Kepala sekolah tersebut berkata bahwa Kayla sudah bisa mulai bersekolah hari ini juga.
Kemudia kepala sekolah mengajak Kayla untuk memasuki kelas barunya,yaitu XII-2. Setelas memperkenalkan dirinya di depan teman barunya Kayla dipersilahkan duduk di bangku yang kosong dan itu bertepatan dengan pria yang ditabrak nya pagi tadi.

"Hei kau yang tadi ku tabrakkan?" kata Kayla sambil memegang pundak pria tersebut.

"Aku benar benar minta maaf soal tadi pagi." kata Kayla.

"Lepaskan aku! Aku tidak suka disentuh!" jawab pria itu dengan ketus yang membuat Kayla tak angkat bicara kembali.
Kayla segera duduk dan memperhatikan pelajaran yamg diterangkan oleh guru yang mengajar di kelas.

Lama pelajaran berlangsung,bel istirahat pun berbunyi. Semua murid langsung menuju luar kelas dan salah satu tujuan utamanya adalah kantin sekolah. Kayla hanya berdiam diri di depan kelas sambil menatap keseluruh gedung sekolah seakan akan ingin lebih tahu tentang sekolah tersebut.

"Aneh! Papa dan Mama bilang aku akan mudah menyesuaikan diri di sekolah ini,tapi aku merasa itu tidak semudah yang mereka katakan."ucap Kayla pelan.

You'll also like

          

Tak lama Kayla memasuki ruang kelas nya kembali dan disusul seorang gadis yang diketahui bernama Nilam memanggil seseorang dikelas Kayla.

" Niko!" panggil gadis itu. Yang dipanggil hanya memandang dengan tatapan dingin seperti bisa.

" Jadi pria itu bernama Niko." kataku didalam hati sambil menatap pria itu.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" tanya Niko yang membuat Kayla bangun dari lamunannya.

"Ehh... Siapa?" tanya Kayla yang baru sadar dari lamunannya.

"Tentu saja kau! Memang ada orang lain dikelas ini?" jawabnya ketus.

"Bukannya kau sedang berbicara dengan seseorang" tanyanya sambil celingukan mencari gadis tadi.

"Dia sudah pergi." jawabnya singkat sambil kembali membaca Novelnya.

Bel masuk pun berbunyi,dan semua murid segera memasuki ruangan kelas masing masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
****
Sepulang sekolah,Kayla sedang menunggu Mama dan Papa nya menjemputnya. Tak sengaja Kayla melihat Niko sedang berjalan dengan santai melewati koridor sekolah.

"Hei... Tunggu!" panggil Kayla sambil menyusul nya."Kau ingin kemana?"

"Tentu saja pulang! Kau ini tak mengerti sekolah ya?" jawabnya ringan namun penuh ejekan.
Perkataan yang keluar dari mulutnya sontak membuat Kayla kesal.

"Hei... Aku kan tanya baik baik,apa kau tidak diajarkan sopan santun oleh orang tua mu!" sahut Kayla.

Niko berhenti melangkah dan menatap Kayla sinis.

"Orang tua ku sudah meninggal." jawabnya ketus sambil berlalu.

Kayla kaget dengan perkataannya dan membuatnya merasa bersalah.

"Maafkan aku,aku tidak bermaksud untuk..."

"Sudahlah tak usah membahasnya lagi,dan jangan mengikutiku." sela Niko dalam pembicaraan Kayla dan Niko pun berlalu meninggalkan Kayla sendiri.
Kemudian Mama dan Papa Kayla datang dan mereka pulang menuju apartement mereka untuk sementara sampai mereka mendapat rumah tetap. Sepanjang perjalanan Kayla hanya memikirkan hal yang tadi terjadi di sekolah baru nya sampai ia lupa ingin mengabari Reza pacarnya.
Kayla segera mengambil handphone nya dan melihat ada messenger dari Reza.

"Bagaimana sekolah barumu?"

"Biasa saja,tidak ada yang menarik" jawabku

"Kalau begitu,apa kau bertemu pria tampan lain di sekolahmu?" tanyanya yang membuat ku kesal

"Apa yang kau bicarakan? Membuat ku susimg saja,sudahlah aku tak mau diganggu!" jawabku.
Tidak ada balasan dari nya.

"Apa apan dia bertanya seperti itu!" gerutuku kesal dalam hati.
****
Malamnya aku terus memikirkan Niko,aku merasa bersalah karena perkataan ku tadi. Tapi akhirnya Kayla tidak menggubris semua itu,dia pun segera pergi tidur.
Pada pagi hari,sinar matahari memasuki ruang kamar Kayla,menandakan bahwa Kayla harus segera membuka matanya. Kayla mengerjapkan matanya berkali kali dan menguceknya untuk memperjelas penglihatannya tak lupa juga untuk memakai kacamatanya kembali.

"Aku dimana? Ini kan bukan kamarku!" seru Kayla dalam hati.

"Oh iya,aku kan lagi ada di apartement,kemarin Papa kan pindah perusahaan." jelas Kayla dalam hati.

Kayla melihat jam di dinding dan segera masuk ke kamar mandi untuk bersiap diri berangkat ke sekolah yang baru sehari Kayla tempati. Kayla memakai baju seragam barunya,memakai kacamata yang biasa Kayla pakai,memakai bando biru polos untuk menghiasi rambut sebahunya. Setelah tampil sempurna Kayla keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapa.

"Mah,apa sarapannya telah selesai disiapkan." tanya Kayla.

The New HappinessWhere stories live. Discover now