Find You

452 42 2
                                    

I'm backk!!! setelah sekian lama bertapa di gunung, saya kembali dengan fic absurd ini. Maaf ya yg menunggu (gak ada kaleee -_-) 

Warning: typo(s), cerita yang gak nyambung, aneh, dll 

---

"Hiks....hiks...hikss" suara terisak terdengar dari dari dalam gudang. 

BRAAKK 

Seseorang mendobrak pintu loker tersebut, terlihat seorang perempuan berambut (hair colour) dengan keadaan acak-acakan dan mata yang sembab. 

"Ya tuhan (name), sudah kucari kau kemana-mana." orang itu langsung memeluk (name) dengan erat. 

"Sei nii-chan hiks.... orang itu mengganggu ku lagi." (name) terisak di pelukan kakak laki-lakinya, Akashi Seijuro. 

"Sudah-sudah, jangan bersedih lagi." usapan lembut seorang Seijuro mendarat di puncak kepala (name). 

"Mereka tidak berhenti menggangguku." ucap (name) dengan isakan tertahan. 

"Akan kuberi pelajaran pada mereka." Seijuro berkata pada (name), supaya sang adik lebih tenang. Walaupun sebenarnya sebuah kebohongan lah yang diungkapkan (name).

"Sekarang sudah saat nya ke kelas, pelajaran sebentar lagi dimulai." Seijuro berdiri kemudian menggandeng tangan (name) erat. 

"Sebaiknya Sei nii-chan keluar lebih dahulu." Seijuro menatapnya bingung. 

"Supaya rahasia ini tidak terbongkar." ucap (name) dengan senyuman manis terlukis di wajahnya. 

"Baiklah jika itu maumu, aku keluar dulu." Seijuro mengecup puncak kepala (name) dengan sayang. Setelah Seijuro tak terlihat olehnya, (name) jatuh terduduk dan kembali menangis. Dirinya merasa telah dikotori, bagaimana tidak? seorang Haizaki Shougo baru saja menciumnya secara paksa dan Haizaki juga meninggalkan jejak ciuman di tubuh (name). 

Flasback on

Sebelum bel masuk berbunyi terdapat Haizaki yang berdiri di luar kelas 1-C, menatap kohainya dari kejauhan sebelum akhirnya memanggilnya.

"Hei (name)-chan." Panggil Haizaki di luar kelas 1-C. 

"Ada apa Haizaki-senpai?" (name) menyembul keluar kelas menemui Haizaki. 

"Sini ikuti aku, ada keperluan khusus yang harus kulakukan denganmu." Haizaki menggandeng tangan (name).

"Apa itu Haizaki-senpai?" (name) menatap senpainya itu. 

"Sudahlah ikut aku dulu." Haizaki berjalan tanpa memedulikan (name) yang masih kebingungan, dan dengan polosnya (name) berjalan mengikuti Haizaki. Saat ini Haizaki membawa (name) ke halaman belakang sekolah. 

"Ada apa Haizaki-senpai mengajakku ke sini?" 

"Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu." ucap Haizaki yang menatap perempuan di depannya dengan tatapan serius. 

"Apa itu?" 

"Aku menyukaimu." Haizaki mengucapkannya dengan lancar, tidak seperti lelaki kebanyakan yang menyatakan cinta dengan terbata-bata.

"Eh... maaf Haizaki-senpai, aku tidak bisa membalas perasaanmu." kata (name) menatap Haizaki. 

"Kalau begitu..." 

Bughhh 

Haizaki memojokkan tubuh mungil (name) ke tembok terdekat dan melumat bibirnya, agar (name) tidak bisa berteriak. Setelah puas dengan bibirnya Haizaki berpindah ke leher (name), tangan kanannya membungkam bibir (name) sedangkan tangan kirinya menahan agar gadis di depannya tidak kabur. (Name) berusaha mendorong tubuh besar Haizaki tetapi apa daya tenaganya tidak cukup untuk menggerakkan tubuh Haizaki barang se-mili pun. Setelah puas melakukan hal mesum pada (name), Haizaki dengan santainya meninggalkan (name) sambil berkata. 

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang