1. skyhighradio.com

39.9K 2.4K 118
                                    

"Selamat malam, pendengar setia Sky High Radio. Malam ini, Janina akan menemani malam kalian selama 60 menit kedepan. Masih di program kesayangan kalian, Starry Night."

Kicauan pembawa acara radio tersebut menemani malam Ibu Kota yang penuh dengan obrolan khas warung kopi, kemacetan yang dipadukan dengan sumpah serapah dan bunyi klakson yang tidak sabar, juga letih yang mendera karena sejak pagi sudah disibukkan dengan pekerjaan.

Sementara itu, di salah satu sudut Ibu Kota, di sebuah coffee shop yang cukup ramai, suara penyiar radio tersebut memenuhi sudut ruangan. Beberapa mengabaikan, beberapa dengan seksama mendengar. Termasuk segerombolan anak-anak remaja yang sedang mengerjakan tugas kelompok malam itu.

"Bang Rudiiiii!!! Volume-nya digedein dong!!!" Teriak salah seorang dari sekumpulan remaja tersebut kepada penjaga kasir. "Kemarin gue kirim postcard ke Starry Night. Pokoknya udah gue hias pakai bunga-bunga kering dan gue bikin pop-up. Semoga malam ini dibacain, soalnya abang gue ulang tahun."

"Abang lo yang super-hot itu, Nya?" Tanya salah satu dari mereka dengan wajah berbinar.

"Yeee... lo kan, tahu abang gue cuman satu."

"Emang dia dengerin Starry Night juga?" Yang lain ikut bertanya.

"Iya, soalnya lo tahu kan, lagunya abang gue sering diputer. Pernah dinyanyiin juga sama Mbak Janina."

"Oh iya? Wah, gue pasti kelewatan yang pas itu tuhhh!!"

Gadis yang tadi sibuk mengoceh tentang kado ulang tahun abangnya itu, mendadak buru-buru mengemasi peralatan tulisnya yang berserakan di meja setelah melihat jam dinding. "Aduh, gue lupa! Ntar bagian gue, dikirim e-mail aja ya, gue lupa kalo malam ini Abang gue ngajakin makan. Hehehe."

"Kanya! Ayo!"

"Iya, Bang! Bentar!" Jawab gadis yang dipanggil Kanya itu dan merangkulkan tas ranselnya menyusul Abangnya yang sudah berjalan keluar coffee shop terlebih dahulu. Kanya kemudian mengeluarkan handphone-nya dan membuka situs skyhighradio.com, setelah masuk ke dalam mobil Abangnya, dia buru-buru menyambungkan handphone-nya ke speaker aktif mobil.

"Ngapain kamu?"

"Dengerin Starry Night, dua hari lalu aku ngirim postcard ke sana lho, Bang! Semoga dibacain, ya?"

"Isinya apaan? Ih, kamu tuh, masih kecil! Nggak boleh cinta-cintaan."

"Ihhhh... Bang Druuuuu... siapa juga yang ngirim surat cinta. Bukan surat cinta, kok! Dengerin aja pokoknya! Sebentar lagi, nih!"

Abang Kanya yang dipanggil Dru itu, hanya tersenyum seraya mengusap kepala adiknya. Tak lama setelah lagu Paper Hearts milik Tory Kelly diputar, suara Janina kembali terdengar.

"Paper Hearts dari Tory Kelly, kebetulan Janina suka banget sama lagu ini. Yaa... ngingetin sama... ya gitu deh, pokoknya. Anyway, hari ini Janina akan membacakan sebuah postcard kiriman dari seorang perempuan. Pasti cantik. Soalnya hiasan postcardnya juga cantik. Pakai bunga kering sama dedaunan kering. Kalau kalian lihat pasti juga jatuh cinta sama postcard ini."

"Abang! Itu punya akuuu!! Ihhh, aku dibilang cantik sama Mbak Janina." Kanya memegang kedua pipinya yang bersemu sambil tersenyum malu-malu.

"Oke, Janina bacakan yaa... isi surat dari si Pengirim ini. Nah, lucu nih, soalnya si Pengirim ini pakai nama samaran 'Nyamnyam'. Hahaha." Dru melirik adiknya dengan kening berkerut. Karena panggilan 'Nyamnyam' adalah panggilan sayangnya untuk Kanya. Karena dulu waktu kecil Kanya belum bisa menyebutkan namanya dan lebih suka bilang 'Nyamnyam' sambil mulutnya yang mengunyah-ngunya. "Halo, kesayangan Nyamnyam! Eum, Nyamnyam malu sebenernya nulis kayak gini. Tapi, ya udah deh, nggak pa-pa." Janina mulai membacakan surat Kanya. "Kesayangan Nyamnyam, selamat ulang tahun yaaa... tambah tua. Tambah sayang sama Nyamnyam. Pokoknya akan selalu jadi idola Nyamnyam yang nomor satu, kalau Ayah nomor dua! Jangan bilang-bilang Ayah, ya. Jaga kesehatan, jangan sampai sakit. Kalau sakit nanti nggak bisa jagain dan main sama Nyamnyam. Jadi kebanggan Nyamnyam selalu. I love you, Abang."

[Sudah Terbit] Starry NightWhere stories live. Discover now