Chapter 30

357 27 1
                                    

White. Semua ruangan ini berwarna putih. Aku terdiam dalam senja menatap seisi ruangan ini. Aku menatap diriku seolah bertanya dimana diriku sekarang ini berada. Aku teramat menyukai warna putih. Putih sesuci hati. Putih semurni ketulusan. Penantian terakhir kisah cintaku, berakhir sudah. Aku tak akan pernah pergi dan meninggalkan dia. Aku akan selalu tetap berada di sisinya. Aku tersenyum seraya meneguk segelas cokelat panas di gelas yang ada di genggamanku.


Usia tiap orang setiap detiknya bertambah, aku sudah tidak muda lagi. Aku telah beranjak menjadi gadis dewasa dan bermoral. Masa depanku telah menanti. Aku sedang berusaha menyelesaikan kuliah semester akhirku secepat mungkin. Aku ingin menjadi miliknya seutuhnya. Menajadi milik seorang Harry Edward Styles seutuhnya.


Kau ingat? Saat pertama kali kami bertemu di konser One Direction di Jakarta kala itu? Harry tak bisa berhenti menatapku. Perkenalan kami berlanjut hingga aku menjadi quick guide tour mereka di Jakarta. Kau ingat saat Harry mengecup pipiku untuk yang pertama kalinya di Starbucks? Kau ingat saat Harry mencium bibirku untuk yang pertama kalinya? Kau ingat saat kami terpisahkan selama beberapa bulan karena ayahku menentang hubungan kami? Kau ingat saat aku begitu depresinya menerima kenyataan bahwa aku dan Harry berbeda? Kau tau betapa terpuruknya aku saat mengetahui aku dan Harry tidak bisa bersama? Namun, apa kau ingat juga saat Harry menemukanku dan melamarku untuk mejadi pendamping hidupnya?


Zayn benar, hidup kami, kisah cinta kami benar-benar seperti rollercoaster. There is up and down. But, i'm glad tho. Even tho, aku dan Harry harus melalui masa sulit, tapi kami mampu melaluinya bersama. Aku juga percaya, jika memang benar Harry adalah pemberhentian terakhir kisah cintaku, pasti kami akan dipertemukan kembali.


Sebuah tangan hangat melingkar erat di tubuhku. Aku mampu merasakan aroma tubuhnya. Aromanya sanagt persis seperti cokelat hangat yang sedang aku nikmati saat ini. Aku memejam mata dan tersenyum meyadari bahwa Harry tak pernah beranjak dari sisiku selama ini.


"Kau tau kenapa di Jakarta tidak ada satupun bintang yang terlihat?" Tanyanya masih memeluk tubuhku dengan erat.


"Why?"


"Its because, bintang yang seharusnya menerangi langit malam di Jakarta, sudah menjadi calon istriku. Jadi, bintang itu tidak perlu menerangi langit Jakarta di malam hari sendirian, karena nanti suami nya akan menemaninya bersama-sama menerangi langit Jakarta."


"You know, you are cheesy right?"


"I knew. Walaupun gombalanku sungguh tidak membuatmu tersentuh, aku tetap bahagia karena aku dan kamu akan menikah. Kita akan memiliki anak. Aku mau kita buat kesebelasan, oke?  Hiraukan slogan pemerintah, dua anak itu baik. Aku ingin sebelas!" Ucapnya dengan girang.


"Harry, apa kau gila. Aku yang melahirkan bukan kamu. Lagipula, apa kamu ingin membuat tim sepakbola sendiri dengan anak yang begitu banyak?" Tanyaku sambil memukul dadanya lembut.


"Yes. Aku ingin menamainya Styles Soccer Club. Aku ingin mengalahkan Louis. Aku ingin nantinya, anak-anak kita bisa melawan tim kesebelasan Louis. Dia terlalu besar kepala karena mahir di bidang sepakbola."


Aku pun hanya mampu menggelengkan kepala dan tertawa karena Harry. Harry pun membalikkan tubuhku, menatapku dengan lekat, megelus lembut kedua pipiku lalu tersenyum.


"Ada apa sayang?"  Tanyaku.


"Kau tahu bukan, pernikahan kita tinggal beberapa bulan lagi. Aku ingin kita menikah disini. Aku tidak akan membawamu ke London, sampai kamu siap dan selesai dengan urusanmu."


Mataku membulat dan tersenyum, "Kau tidak bercanda bukan?"


"Tidak. Aku ingin yang terbaik untuk calon istriku, aku ingin kau menyelesaikan tugasmu disini. Aku ingin saat kau ikut aku ke London nanti, tidak ada beban lagi yang harus kau tanggung. Karena aku mencintaimu."


"Aku juga mencintaimu, Harry." Jelasku dengan tersenyum.


Harry membalas senyumanku dan mencondongkan wajahnya mendekati wajahku. Aku pun menutup mata dan merasakan deruan nafasnya di wajahku. Harry melumat bibirku dengan lembut, dengan penuh rasa bahagia dan cinta.


Aku mencintainya seumur hidupku.









Copyright ©2016, All Rights Reserved.

*****

I'm sorry, it really took a long time to finish this story. But I promise to working hard. Don't forget to leave any comments and vote!

Looking forward to Book 2!!!😂



Love,

Horanstarbux

Directioner Book 1 [COMPLETE]Where stories live. Discover now