7

16.9K 1.3K 48
                                    

Ali kini tengah berbincang bersama raya dikantin. beby dan steffy yg juga berada di kantin merasa aneh melihat keakraban mereka

"by, itu si ali sama siapa?" tanya steffy sambil melirik sedikit kearah ali dan raya

"sama raya, anak teknik"

"hah? cewek masuk teknik?"

"iyalah, emang kenapa stef?"

"ya ngga, aneh aja. spesies cewek apaan tuh?"

"eh, mulut lo!"

"hehee.. tapi mereka keliatan deket banget gitu? udah kenal lama ya?"

"baru ketemu kemaren"

"what? kemaren? kok lo tau? terus kenapa bisa sedeket itu?"

"yaelah, lu nanya sama gue, terus gue nanya siapa?"

"ya nanya ali lah beby ku, dodol banget deh! eh, btw gue kangen sama prilly"

"sabar ya stef, nanti prilly pasti balik lagi kok"

"kenapa lo seyakin itu by? padahal anak anak udah nyerah buat nunggu dia apalagi keadaannya sekarang prilly ngilang"

"feeling gue lebih kuat dari kalian. gue tau prilly, sangat tau. dia pasti kembali"

Steffy hanya mengangguk pelan.

...

"eh ray, lo emang ga risih masuk jurusan teknik?" tanya ali sambil meneguk jus apel dihadapannya

"ngga sih, biasa aja. emang kenapa?"

"ya ngga, disana kan isinya batangan semua, takut nya lo di apain gitu"

"hahahaa ali.. gue udah hampir 2 tahun disana dan gue masih baik baik aja kan?"

"iyasih, kalo lo gak baik baik aja ya ngga mungkin lah lo duduk sama gue sekarang"

"nah itu tau. seru tau di teknik. gue jadi ngerasa punya banyak abang. gue ngerasa kaya adik kecil yg selalu dijagain sama mereka"

"terus? lo udah punya gebetan atau pacar gitu?" tanya ali iseng. ia ingin tau respon raya

"hahahaa.. deket sama banyak cowo gak berarti gue harus punya pacar juga kan? emang salah menganggap mereka sebagai sahabat kayak kita?"

"kita? sahabat?" tanya ali memastikan

"iya, lo gak mau sahabatan sama gue? oh iya, gue lupa, kita kan baru kenal kemaren ya hahahaa.."

"ma..mau, lebih juga mau"

"lebih? maksud lo?" raya menatap ali aneh

"ma..maksud gue ya lebih deket gitu, hehee" jawab ali kikuk sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal

"hahahaa apaan sih lo, li!" raya tersipu, ia pun bangkit dan meraih tasnya kemudian berlalu dari ali

"eh..eh ray, tunggu" ali ikut bangkit dan tak lupa mengambil tasnya. ia berjalan sedikit cepat untuk mengimbangi langkah raya

"lo masih ngikutin gue aja?"

"sebagai sahabat, gapapa kan ngikutin sahabatnya sendiri?" ucap ali lalu merangkul raya.

Raya tak menolak rangkulan ali, justru mereka berjalan sambil tertawa berdua. Ali seakan lupa dengan prilly, begitupun raya yg juga lupa dengan masa lalu nya yg sangat ingin ia lupakan.

...

Sepulang kampus, ali hendak berkumpul dan hanya sekedar nongkrong bareng bersama iqbale, aldy, steffy dan salsa. kebetulan beby melewati koridor, ali pun memanggilnya

"bebyyy!!" teriak ali dan berhasil membuat beby menoleh kearahnya

"apaan?" jawab beby dari jauh

"sinii"

Beby pun mendekat kearah sahabat nya

"kenapa?" tanya beby lagi

"eh, ikut nongkrong yuk? kita lagi mau ke caffe biasa nih"

"aduh guys, maaf banget, gue ada urusan, harus cabut sekarang"

"ah! lo gimana sih by? lo sekarang sok sibuk tau gak. pulang selalu on time, gak bisa diajak seru seruan lagi!" protes ali

"li, lo gak tau apa yg terjadi. maaf, gue punya hal yg lebih penting dari acara nongkrong nongkrong lo ini. ini demi kita, buat kita semua"

"apa sih maksud nya by?" tanya salsa tak mengerti

"kalian gak perlu ngerti maksud gue. gue harus cabut. have fun!" beby meninggalkan senyum pada sahabat sahabat nya dan berlalu ke parkiran. "maaf guys, gue pergi demi prilly, demi kesayangan kita. sekarang, dia lebih penting dari apapun" batin beby.

...

Sesampainya di kantor verrel, beby langsung masuk dan menuju ruangan verrel. Sebelum masuk, ia harus bertemu dengan Alvin, sekertaris verrel yg 'agak' ganjen padanya

"siang beby, mau cari verrel?"

"iya, dia ada kan?"

"ada, mau aku anterin masuk?"

"gak usah, gue bisa sendiri. makasih" beby pun berlalu dan mengetuk pintu ruangan verrel. sampai akhirnya verrel berseru menyuruh masuk, beby pun membuka pintu dan masuk kedalam

"kak, itu sekertaris lo genit banget sih?" protes beby yg langsung duduk begitu saja disoffa ruangan verrel

"hahahaa yaudah sih, namanya juga jomblo. nikmatin aja by"

"idihh nikmatin. ogahh! mana dinar?"

"sabar, dia bentar lagi dateng. kan abis ngajarin prilly"

"baiklah" beby mengeluarkan handphone nya.

Selang 15 menit, dinar pun datang. verrel lalu menghampiri beby dan dinar di soffa

"dinar, beby, gue mau minta tolong sama kalian buat design caffe itu. terserah mau kaya apa dan gimana. bentuk kursi, tatanan meja, apapun itu gue percayain sama kalian"

"siap kak, aman sama kita"

"oke, jangan perduli soal biaya. gue sayang prilly, berapapun akan gue keluarin buat dia"

"iya rel, kita akan berusaha semaksimal  mungkin untuk prilly" jawab dinar

"makasih dinar" jawab verrel sambil tersenyum

"ekhem!" beby berdeham dan membuat verrel serta dinar salah tingkah

"kalo kalian mau mulai ngedesainnya sekarang, silahkan"

"yaudah, ayo din, ke tkp nya sama gue" ajak beby

"yuk" mereka pun bangkit dari soffa

"nanti gue nyusul ya" ucap verrel sebelum beby dan dinar berlalu

"siap bos" ucap beby

"iya rel" ucap dinar lembut

...

"bi.. ily bosen" lirihnya pelan sambil memangku dagunya di kedua telapak tangannya

"terus neng ily mau apa atuh?"

"pengen jalan jalan deh"

"kemana neng?"

"rugi juga sih kalo ily bilangnya mau ke danau, gunung atau apapun. ily kan gak bisa liat bi haha" ucap prilly tertawa kecil

"neng, gak boleh bicara gitu atuh. nanti ya bibi bilang ke den verrel buat ajak neng ily jalan"

"gak usah deh bi, kasian kak verrel terlalu capek ngurus semua. ily bisa atasin ini sendiri kok"

"yasudah, bibi beresin rumah dulu ya neng. neng ily kalo perlu apa, panggil bibi aja"

"iya bi, ily mau ke kamar aja, mau tiduran"

"iya, hati hati neng" bi siti memberi jalan pada prilly. prilly pun bangkit dengan pandangan tatapan kosongnya. ia berjalan sambil merentangkan tangannya, takut menabrak benda2 rumah sampai akhirnya ia bisa mencapai gagang tangga, ia pun berlalu ke kamarnya dengan hati hati.

BBM ( Season 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang