What?!

164 32 3
                                    

"Meowww"

Ehh itukan suara nico kucing gue!
Setelah mendengar ngeong si kucing yang lumayan keras aku mengikuti suara itu hingga aku tiba di gudang.

"Uhukkk, ihhh bau banget"
Aku menutup hidungku karna keadaan di gudang ini memang bau dan gelap lampu di sini gak bisa dinyalain.

Samar-samar aku terus berjalan mencari kucingku, gudang ku terpisah dari rumah dan letaknya di halaman belakang, mayan luas sih gudangnya.

Aku mendengar ketawa sesorang, aku lalu sembunyi di balik meja belajar bekas ku dulu yg di simpan di sini.

"Ehh itukan suara kakak" bisikku, aku penasaran lalu menunggu hingga kakak keluar.

Saat kakak akan keluar, aku langsung diam mematung, takut ketauan sih.
Setelah kakak keluar dan suara langkah kakinya menghilang aku beranjak dari tempat ku sembunyi tadi.

Aku melihat apa yang kakak kerjakan tadi.

Aku menginjak genangan seperti air saat ku pegang agak kental dan berbau amis.

"Fak! Ini mah darah!"
aku melihat apa yang ada di bawahku dan ternyata...

"Astaga nico!!! Ihhh kok nico mati kaya gini sihh"
Kepala kucingku lepas dari tempatnya, ini kucing kelimaku. Kucingku yg sebelumnya hilang.

Aku berlari keluar gudang sambil menutup kepalaku dengan tangan karna hujan masih turun walau udah gak deras" amat.

Aku kembali ke rumah lalu mengambil senter untuk melihat isi gudang karna penasaran.

Setelah dapat aku kembali lagi ke gudang, bau amis dan busuk disini makin menyengat.

Aku menyalakan senter lalu menghampiri mayat kucingku. Saat ku sorot keadaan sekitar tempat kucing ku tewas, aku terkejut karna ada tulang belulang dan bekas daging membusuk.

"Ini...ini tulang kucing kayanya" dugaan ku benar karna bentuknya mirip kucing. Ternyata keempat kucingku yg hilang sebelumnya ada disini, hanya sisa tulang dan bagian lain yg busuk, darahnya juga dah kering.

"Mmm baunya makin gak enak"
Aku mengangkat kepala kucingku yang udah mati.
"Ih serem juga yah"

Aku mengambil semua mayat kucingku lalu menguburkan nya di bawah pohon mangga belakang rumah. Aku kembali ke kamar dalam keadaan basah.

Aku terdiam sejenak, aku kembali bertanya tanya ngapain kakak ketawa" di gudang di dekat mayat kucingku.

Apa mungkin kakak gila yah? Dan yang matiin kucingku mungkin dia juga.

Aku menghela nafas lalu mengganti pakaian. Aku hendak bertanya kepada kakak setelah dia keluar kamar mandi.

Namun niatku untuk bertanya ku urungkan.
Sebaiknya aku istirahat aja.

Esok pagi aku kembali kesekolah dengan sambutan tatapan tajam dari para siswa disini.
Ingin rasanya menusuk mata mereka satu" tapi gak tau caranya.
Aku juga bukan seorang pembunuh! Aku masih punya belas kasih!
Aku menemui nina yang sedang duduk di bangkunya.

Aku bercerita soal kucingku yang mati.

"Ohh jadi gitu vit, aku punya rahasia. Tapi aku takut buat ungkapin nya"

"Hah? Kok gitu kita kan sahabatan"

"Yaudah pulang sekolah ikut gue aja, tapi jangan kaget yah"

"Yaudah" jawabku singkat, aku duduk di bangku ku lalu menyiapkan buku karna pelajaran mau di mulai.

Bel istirahat berdengung seketika membuat para siswa berhamburan keluar kelas.
Aku berjalan ke kantin sambil memikirkan rahasia apa yang akan nina ceritakan.

"Eeeeee, bugh" aku kesakitan aku tersandung karna melamun sepanjang jalan.

Suara tertawa org" yang melihatku sangat mengganggu telinga ku. Aku hanya diam lalu berdiri membenahkan pakaian ku lalu pergi menjauh.

~~

Yoshhh!! bentar lagi nih cerita tamat, penasaran ama rahasia si nina??
Kalo mau tau bantu vote dan terus dukung, supaya gw semangat update.

Rencananya gw bakal bikin cerita romance jadi tunggu aja^^

I'm SureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang