'dari siapa ni bakpao, nessa begooo!!!!!! Makan aja tanpa liat orang nya dulu' maki nessa.
Ketika nessa menoleh ke tempat asal orang itu.
JRREENGG JREEENGGG!!.
GLUKKK...
'oh god kau memberi rezeki baik dan rezeki buruk dalam waktu bersamaan' kata nessaa dalam hati.
"bagus kamu ya! Kamu lihat yang lain pada sibuk berpanasan ngumpulin tanda tangan, lah kamu malah disini. Berangin pula" kata nya penuh penekanan.
"maaf kak, saya dari tadi nyariin kakak, tapi gak ketemu ketemu" jawab nessa sambil tertunduk tak berani mengangkat kepalanya menghadap reza.
"cari gue? Aahh gue inget, elo adiknya adit ya? Nih udah ketemu gue nya, lalu elo mau apa?" katanya dengan tampang arrogant.
'nih orang cakep cakep sombong nya gak ketulungan' pikir nessa.
"mau minta tanda tangan kakak, boleh?" Tanya nessa.
"boleh kok, boleh banget tapi ada syaratnya" jawab reza seraya menunjukkan senyum manis yang dibuat buat.
"apa kak??!!" tanpa sadar, nessa mengangkat kepalanya dengan semangat.
"nama lengkap gue? 3 detik" Tanya nya.
"Reza Alfarisih" jawab nessa dengan cepat.
"telat 1,5 detik. Yang kedua, buat rayuan puitis untuk gue tentang...... Angin" ucap reza.
"Angiin? Euum..." Nessa berpikir "angin dan aku memiliki beberapa kesamaan yang menyakitkan. Jika angin berhembus di dekatmu, gampang bagimu dapat merasakan dinginnya angin itu berhembus, tapi di detik selanjutnya angin itu tlah usai berhembus kau akan melupakan rasa dingin angin tersebut. Begitu juga aku, kau memang gampang mengetahui ku tapi gampang juga bagimu untuk melupakan nya karna bagimu, itu tidaklah penting" hening beberapa saat hanya terdengar hembusan angin yang menyelimuti mereka berdua.
"hey, correct my word, there's wrong or not?" ucap nessa penuh harap.
"euumm, not bad, but it's flattery??" reza balik bertanya.
"maybe yes hehe, ah yang penting kan sama sama mengandung makna 'Angin' entah itu rayuan kek, puisi kek, pidato sekalian" nyolot nessa.
"bagus ya, sama senior kamu ajak bicara bahasa nonformal. Kamu sekarang lagi ospek. O-S-P-E-K. DAN jangan berharap kamu mendapatkan tanda tangan dari saya" ucap reza penuh penekanan.
'what the-???? Mampus gue kalau gak dapet, bisa bisa dapat hukuman. Nessa bego!' hati nessa mendemo perbuatan nessa yang ceroboh
"aduh, please dong kak, bisa dapat hukuman saya dengan senior Nia kalau tak dapat tanda tangan kakak. Tolong dong kak" mohon nessa.
"who's care" ucap reza acuh tak acuh seraya berjalan menjauh dari nessa
Nessa yang belum menyerah menghadapi manusia es satu ini mengekori langkah kaki reza.
"ayo dong kak kasi saya tanda tangan" bujuk rayu yang nessa lontarkan tidak memberi pengaruh berarti untuk reza.
"kenapa saya harus menolong mahasiswa yang tidak punya attitude seperti kamu?" Tanya reza dengan kedua tangan nya di lipat di dada.
"kan saya tadi udah bilang kalau saya tidak mendapat tanda tangan kakak, saya akan dapat hukuman dari kak nia" nessa melayangkan kembali segala cara membujuk reza.
"dan bukannya tadi saya juga bilang kalau saya tidak perduli" ucap reza bersikukuh tidak inginn memberikan tanda tangannya untuk nessa.
"kakak ganteng kayak Adipati Dolken, jangan lah pelit pelit nanti handsome nya hilang looohh" nessa masih gencar melayangkan 1001 cara rayuan untuk mendapatkan sebuah tanda tangan.
"kamu nyamain saya dengan siapa itu nama nya? Dulkon dulken.." .
"Adipati Dolken kak, bukan dulkon" jelas nessa.
"whatever!" tegas reza.
"ayooo dong kak, tolong saya. saya gak berani dengan senior Nia" mohon nessa –lagi-.
Diam sesaat
"oke baiklah, saya akan memberimu tanda tangan-.." seringai licik terrpancar dari wajah reza.
"yeeeyyyyy-...." Girang nessa.
"jangan pikir kamu bebas dari hukuman, karna kamu terbebas dari segala hukuman nia. Sekarang saya yang akan memberikan sedikit hadiah pengganti hukuman nia tersebut" ucap reza dengan menatap nessa tajam. Nessa yang mendapat tatapan tajam itupun hanya bisa menelan paksa air liur yang tercekat di tenggorokannya.
'oh good! Cobaan apa lagi ini, firasat gue menunjukan bahwa ini Takdir buruk'.
***
.
.
.
gomenasai baru upload kelanjutannya &
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
RomanceTakdir, datang tanpa rencana tanpa ada seorang pun yang tau. Takdir, kuat adanya. Takdir kehidupan, percintaan, persahabatan, dan keluarga. -Nessa Putri Andrianti- seorang cewek yang baru memasuki tahap kedewasaan diri. Sejak SMP nessa percaya akan...