Aku kaget karna tidak ada yang tau aku dan Tya saling berhubungan selain Desi tapi tidak mungkin Desi bercerita pada Ersa. Mataku dan Desi saling bertatapan karna sepertinya kami mempunyai keterkejutan yang sama.
Kalaupun dia sadar dan ingat dengan Tya saat pernyataan cinta waktu itu tapi rasanya tidak mungkin, karna saat Tya datang dan foto yang di tayangin di TV berbeda. Lagi pula kenapa baru sekarang dia bersuara untuk menghinaku karna dipikirkan bagaimanapun Ersa bukan orang yang menunda sesuatu jika itu berhubungan dengan kesempatan untuk menjatuhkanku. Aku yakin pasti ada yang memberitahunya tapi siapa.
"Eh...nona sok pintar dan sok tau! Setelah kabar perjodohan si Tya itu beredar dimana-mana Dita ngga pernah bertemu dengannya jadi, bagaimana bisa ia membuat tunangan orang lain kabur?"tanya Desi berapi-api.
Ersa tertawa kemudian matanya menatap kasian pada Desi"apa kau yakin kau itu temannya? Sepertinya dia menyembunyikan banyak hal padamu?"terus Ersa kembali memandangku.
Desi terdiam. Matanya melirik kerarahku seolah meminta penjelasan tentang pertanyaan Ersa dan aku hanya bisa diam karna jelas aku tahu maksud Ersa karna aku telah menemui Tya setelah dia kabur tapi aku tidak menceritakannya sedikitpun pada Desi.
"Apa maksud perkataanmu itu?"tanya Desi dengan nada suara lebih pelan.
"Teman dekatmu itu bertemu dan menyembunyikan tunangan orang lain untuk dirinya sendiri" ucap Ersa kemudian yang sontak membuat Desi kembali menoleh padaku dengan wajah terkejut.
"Benarkah itu?"tanya Desi padaku.
Aku tidak bisa menjawab pertannyan Desi. Aku menunduk menghindari tatapannya.
Tawa Ersa kembali menggelegar " dasar cewe murahan perebut milik orang lain dan penghianat sejati" ucapnya dengan wajah puas.
Tiba-tiba tanpa di duga.
Plak...
Suara keras tangan Desi mendarat tepat ke pipi Ersa. Wajah Ersa terlihat bingung sambil memegang pipinya yang memerah.
"Apa yang kau lakukan?"tanya Ersa dengan nada suara di penuhi amarah.
"Berhenti bicara" jawab Desi.
Ersa melotot pada Desi "kau tidak tau diri atau apa? Seseorang yang kau anggap teman tidak pernah menceritakan sesuatu yang penting padamu dan merahasiakan semuanya darimu! Itu artinya kau bukan siapa-siapa untuknya dia hanya menganggapmu ketika dia butuh saja" ucap Ersa panjang lebar dengan tangan menunjuk ke arahku.
"Aku tidak pernah menganggap Desi bukan temanku hanya saja..." ucapku terpotong karna aku tidak bisa mengkapkan segalanya di sini.
Desi menatapku dengan tatapan yang sangat tidak mengenakkan dan aku juga hanya terdiam seperti pengecut yang tidak bisa kabur kemanapun.
Desi tertawa kecil "sudahlah berhenti bicara, aku muak dan benci mendengar suaramu itu. Telingaku jadi sakit" ucap Desi sambil melotot pada Ersa.
"Dasar bodoh. Sudah dikhianati masih saja membela temanmu yang seperti pelacur ini. Hati-hati saja suamimu bakal dia ambil juga" ucap Ersa yang sepertinya mulai terpancing amarah lebih dalam karna Desi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERONDONG
Romance"I LOVE YOU" tiba- tiba aku mendapatkan pernyataan cinta di depan kantorku . Dan yang mengatakannya seorang anak seumuran anak SMA. Kenapa... Bagaimana.... Siapa anak ini... Dia yang penuh teka teki dan rahasia... Apa aku bisa mencari tau kebenara...