part 17

47 2 0
                                    

Author pov

Jam istirahat di gunakan lia dan salsa berbicara di kantin perihal kejadian yang sangat lucu ketika pelajaran tadi pagi berlangsung

"Aih gila ya tuh bocah sableng banget tadi" salsa geleng geleng kepala

"Hahah parah lu, masa tama yang ganteng kaya jacob ditolak" lia tertawa sangat puas sementara salsa merengut kesal

"Taee.. adenya sendiri di bela" sengit salsa

"Siapa?" Lia menghentikan tawanya

"Tama" jawab lia santai

"Ih.. ogah gua!"
Suara deru tawa lia dan salsa mendominasi seisi ruangan kantin, hingga beberapa murid yang di kantin terlihat tidak suka dan terganggu. Dan mereka tidak menyadari bahwa dari kejauhan ada tiga wanita yang memandangnya dengan sinis dan memutuskan untuk menghampiri meja mereka

Brak!

Meja tempat lia di gebrak oleh wanita yang sudah tidak asing lagi bagi lia, gebrakan wanita itu menimbulkan kehebohan seisi kantin

Lia mendongak "Lu apa apaan sih bil!" Bentak lia

Nabila hanya tersenyum sinis sambil melipat kan kedua tangannya didepan dada dan diikuti oleh kedua teman nabila di belakang nya "gua peringatin sama lo, jangan- ganggu- tio- lagi" ucap nabila dengan penuh penekanan

"Siapa lu? Terserah gua dong" balas lia, ia terlihat santai

"Lu seharusnya sadar diri! Lu siapa dan tio siapa!" Teriak nabila berapi api, sambil menunjuk kearah lia

"Loh emang kenapa? Lagian gua sama tio udah temenan lama" tatapan tanya dari beberapa siswa membuat lia risih, disini pun lia juga tidak tau mengapa nabila tiba tiba melabraknya

"Sebelum lu kenal tio, gua udah kenal dia duluan!"tegas nabila

Disini lia semakin bingung, apa benar wanita didepannya bersahabat dengan tio sebelum dia. "Bercanda lu gak lucu"

Nabila menyilang kan tangannya didepan dada "lu baru tau ya? Gua sama tio mau ditunangin! Dari kecil kita udah dijodohin"

Ucapan nabila membuat lia dan salsa tertawa cukup keras "hahaha hari gini masih jaman siti nurbaya? Lucu lu" lia menganggap bahwa ini hanya kebohongan yang ia buat agar lia tak mendekati tio

Nabila geram "lu jangan ketawa! Gua minta sama lu jauhin tio!"

Lia dan salsa berhenti tertawa dan mereka saling bersitatap "lu percaya?" Tanya lia

"Enggak" salsa mengelengkan kepalanya

"Lu jodoh yang keberapa? Kalo gua jodoh pertamanya" ucap lia sambil tersenyum angkuh

Plak!

Nabila menampar pipi lia dengan sangat keras, hingga lia hampir saja terjatuh jika tidak di tahan oleh salsa, para siswa pun terlihat kaget dengan aksi nabila

"Nabila!" Bentak salsa

"Cih! Tamparan lu sama sekali gak ada apa-apanya" lia tersenym sinis kearah nabila, ia tak boleh terlihat lemah didepan nabila, walau saat ini hatinya sudah gentar

"Jangan sok jagoan" sengit nabila

" oh lu mau liat aksi gua?" Jawab lia sedikit menantang

"Bisa apa lo!" Ucap bila menantang balik

Tanpa nabila tau, kedua telapak lia sudah mengepal siap menerkam mangsa

Plak!

Nabila menampar lia untuk yang ke dua kalinya

"Gimana, sakit?" Tanya bila dengan wajah evilnya

"Belum" ucap lia dengan nada dinginnya

"Liat diri lu! Bisa apa coba?" Nabila terus memancing emosi lia. Bukannya lia tak berani tapi ia memikirkan ibunya, ia tak mau kena masalah dan menerima surat panggilan orang tua, dan bahkan ia sudah sangat bosan untuk masuk keruang bp

"Jalang!" Semprot nabila

Bhuk!

Kali ini pukulan lia mengenai sudut bibir nabila, membuat nabila terhempas kebelakang

"Lee!" Salsa mencoba melerai perkelahian dengan menahan tangan lia

Lia menepis tangan salsa "lu diem sal! Gua mau kasih pelajaran dulu, bagaimana cara mengontrol mulut setan!"

Darah segar mengalir dari sudut bibir nabila "bangke lo ya!"

"Makanya jangan main-main dikandang macan!" Lia mencoba memperingatkan nabila tapi sepertinya nabila bukan tipikal cewe penakut, buktinya sekarang ia sudah bangkit dan

Menjambak rambut lia hingga kuncirannya terlepas. Lia pun tak mau kalah, ia membalas jambakan nabila dan mendorong tubuh nabila hingga ia jatuh terlentang dan saat itu juga lia menekan pergerakan nabila dengan cara menduduki nya, tau kan adegan jupe dan dp? Ya seperti itulah, namanya juga cewe, berantemnya gak lepas dari rambut alias jambakan

Bu siska yang kebetulan melewati area kantin tanpa sengaja mendengar Suara ribut-ribut dari arah kantin membuat ia penasaran dan berjalan menuju meja yang dikerubungi siswa.

"Ada bu siska!"

"Woi minggir bu siska lewat"

Peringatan beberapa siswa sepertinya tak bisa menghentikan lia dan nabila

Bu siska sudah berdiri dengan wajah takut dan juga marah di depan lia dan nabila. "Astaga, berhenti!"

Menyadari suara bu siska, lia langsung mengehentikan aksinya dan bangkit dari posisinya diikuti oleh nabila

"Ayo kalian semua cepat masuk! Kecuali lia, nabila, sama salsa" tegas bu siska. Seketika lautan manusia berhambur pergi menuju kelas masing masing

"Saya kan gak ikutan bu" bela salsa

"Kamu saksinya, ayo sekarang kalian ikut ibu"

Akhirnya mereka menuruti ucapan bu siska, sesampainya di ruang bp, tak ada yang berani membuka suara. Mereka duduk bersebelahan menghadap bu siska

"Jelaskan kenapa kalian bisa ribut" tanya bu siska

"Dia duluan bu!"

"Enak aja! Lu duluan"

"Lu duluan nab yang cari ribut sama lia!"

"Kok gua? Ini semua salah lia!"

Bu siska memijat pelipis nya yang terasa berdenyut melihat pertengkaran mereka "astaga, ibu sudah pusing mengurus kalian, apa kamu gak bosen masuk ruang bp terus lia? Dan kamu bila, bukannya kamu sahabatan sama lia?"

Hening.. tak ada satupun yang angkat bicara

"Salsa coba jelaskan kronologis nya" akhirnya salsa menceritakan semua kejadian di kantin tadi. Mulai dari nabila datang sampai akhirnya mereka ribut, bu siska sempat terkejut pasalnya ini hanya masalah memperebutkan laki-laki.

"Jadi kalian ribut karna masalah tio?" Tanya bu siska tetapi baik lia dan nabila tak ada yg mau bicara "kalau diem berarti bener"

Bu siska hanya memperhatikan mereka secara intens hingga ia meliahat sebercak darah di sudut bibir nabila "nab, bibir kamu berdarah"

"Dipukul lia bu" jawab nabila

Bu siska melotot kearah lia "lia! Kamu mau bunuh anak orang!? Kalau kamu kaya gini terus, beasiswa kamu saya cabut" ancaman bu siska membuat lia menunduk dan menetes kan air mata, ia memikirkan nasib ibunya jika beasiswa nya dicabut, ia tak mau ibunya kecewa.

"Maaf bu, saya tidak akan mengulanginya lagi" jawab lia dengan suara yang sangat pelan

"Bagus, yaudah kalian boleh keluar, dan kamu bila, obatin dulu luka kamu"

Mereka mengangguk patuh dan segera leluar meninggalkan ruang bp.

----------
Maaf telat update:D

Black SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang