"Kenapa?"
Aku mendongak.Hm.. kayanya ngenalin mukanya.
Dia kan.. anak jemputan ku pas kelas 2??"Kamu kenapa?" Tanyanya lagi.
"Gapapa. Ada orgil di kelas gw."
Dia menoleh ke dalam ruang kelas ku."Oh. Dia?"
"Iya."Lalu dia duduk diatas bola basket yg dia bawa.
Dan, jatoh.
Awalnya aku diem aja.
Tapi dia dengan begonya nyoba naik lagi ke atas bola itu. Beberapa kali.
"Wkwkwk bego lo! Duduk di lante aja kali? Udah tau bola bulet! 😂"
"Yes! Kamu ketawa!"
"Hah?"
"Iya, aku gitu cuman supaya kamu ketawa kok."Pipiku langsung panas.
¤
"Oi!" Aku setengah menjerit.
"Galak bener bu." Ujarnya tertawa kecil.
Dia meletakkan botol minuman dingin yg tadi bikin aku menjerit kedinginan.
Tadi dia menempelkan botol minuman dingin itu di pipiku."Nih, minum." Suruhnya.
"Hm.. ada apa? Nraktir?"
"Ga boleh?"
"Boleh banget. Sering-sering yak."
"Wkwkwk kalo ada uang ya. Yaudah gw ke kelas dulu." ujarnya sambil berdiri.
"Byee.." dia berlalu sambil mengacak-acak rambut ku.
"HEH SIALAN LUU!!" seru ku lagi. Sambil tertawa, tentu.
Menutupi pipi ku yang mulai memanas lagi.
¤
Ada hal-hal yg tak bisa kita tolak keberadaannya.
Duka dan suka, dua contohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
RomanceKisah cinta yg terulang. Terulang persis, sehingga aku takut. Takut akhir dr kisah ini juga berakhir sama.