°ACC°•2

906 142 52
                                    

"Kalian ini kenapa bisa telat? Hah? Why? Kamu Zahra, kamu anak rajin kok bisa-bisanya telat? And you...who are you??" tanya Bu Winda guru inggris paling killer.

"Dia Alvin Jonathan. Murid baru di sekolah ini." tangkas Pak Rudi yang menjabat sebagai wakil kesiswaan.

"Oh jadi kamu murid baru? Tapi kenapa murid baru bisa telat dihari pertama sekolah?"

"Saya kesasar Bu, maklum baru tau daerah ini. Bus yang saya tumpangi salah arah." celoteh Alvin santai.

"Tidak ada alasan! Mau kamu kesasar, tabrakan, meskipun telat tetap saja ada hukuman. Sekarang juga kalian berdua lari lima keliling lapangan!!"

"Loh kok gitu sih Bu? Kasian dong sama cewek di sebelah saya ini." Alvin mengedipkan mata kanannya pada Zahra.

"Idih kurang ajar banget sih lo!" Zahra kelepan.

Mata Bu Winda semakin melotot. Takut amarah Bu Winda semakin menjadi, keduanya bergegas menuju lapangan.

***

Baru dua putaran wajah Zahra terlihat pucat pasi. Perutnya juga terasa sakit. Sedangkan Alvin hampir menyelesaikan putaran terakhirnya. Maklum namanya juga cewek, dalam fisik pasti ngga sekuat cowok. Di pinggir lapangan Gabriel yang sedang menuju ruang guru tidak sengaja melihat Zahra. Ada rasa bersalah karena telah meninggalkan kekasihnya itu.

"Ayo buruan, lemah banget jadi cewek." ejek Alvin menyiku Zahra. Tanpa ia sadari dorongan kecil itu membuat Zahra terkulai lemas di tengah lapangan. "Alahh jangan bercanda deh lo! Masa digituin doang pingsan? Bangun!"

Tak ada jawaban dari mulut Zahra.

"Lo...lo beneran pingsan?" ia langsung mendekat ke arah Zahra. Tubuh mungil itu diangkatnya dengan lembut dan dibawanya ke UKS.

***

Bel istirahat berbunyi.

"Ehh lo liat Zahra ngga? Dia sekolah, tapi sampai sekarang belum masuk kelas juga, hpnya ngga aktif lagi." tanya Sofia khawatir.

"Gimana kalau kita tanya Kak Gabriel aja? Dia kan pacarnya..."
Secepat mungkin Sofia membungkam mulut Sindy.

"Anjir Zahra pacarnya Kak Gabriel? Ketua OSIS?" anak sekelas langsung pada jantungan, ada yang sampai muntah, bahkan cemburu.

"Ehh awas ya kalau lo pada nyebarin gosip aneh-aneh! Terutama lo Josh! Awas aja liatin." ancam Sofia. "Lagian lo sih Sin, mulut lo ember banget. Gimana nanti reaksi Zahra ke kita? Gimana nanti reaksi Kak Gabriel? Dia pasti marah banget ke Zahra."

"Gue keceplosan Sof."

"Wah berita baru nih, siapa takut?" si Joshua sang penyebar gosip langsung ngacir entah kemana. Biasanya sih dia langsung gabung sama anak-anak OSIS buat nyebarin gosip dengan sifatnya yang sok tau.

Waktu itu pernah ada kelas X-1 cowok yang pernah BAB di kamar mandi. Saking kebeletnya dia salah masuk, malah masuk kamar mandi cewek. Jadi orang banyak manggil dia si mesum. Sampai akhirnya dia ngga berani lagi tuh BAB di sekolah. Usil punya usil itu kerjaannya si Joshua.

"Gilaa...wah wah wah, hebat banget Zahra bisa ngedapetin Kak Gabriel yang melebihi dinginnya es batu..." tambah Riko cowok berambut gondrong yang kecakepannya bisa dibilang lumayan. "Berarti gue bisa dapetin lo dong Sof?"

"Heh jangan asal ngomong lo Rik! Amit-amit ngeri gue, urusin tuh rambut gondrong lo!" celetuk Sofia berkacak pinggang tanpa titik tanpa koma.

"Abis lo seksi Sof, lumyan lah..." siulan Riko ditambah matanya yang memandangi tubuh Sofia dari bawah sampai atas.

Akhir Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang