Kau pernah bilang padaku, kau hanya mengerti air mata kebahagiaan.
Kau bilang padaku, tak pernah ada air mata kesedihan.
Lalu, pernah aku bertanya pada dirimu.
Apa kau menutupi air mata kesedihan milikmu?
Kau bilang tidak ada air mata kesedihan yang kau tutupi.
Saat ini, aku tidak percaya lagi.
Sebab kini, aku melihatmu menangis karena kesedihan.
Jika kau hanya mengerti akan air mata kebahagiaan.
Maka coba mengerti air mata itu.
Tak ada kata yang terucap.
Hanya bibir yang terkatup rapat.
Tak ada suara yang didengar.
Hanya hati yang terus berteriak.
Tak banyak tindakan yang terlihat.
Hanya pikiran yang terus berjalan.
Air mata luruh, mengalir lembut.
Apa kau mengerti sekarang?
Aku tak seperti dirimu.
Aku tidak akan bisa seperti dirimu.
Hidupku penuh dengan air mata.
Jika kau berharap tak akan ada air mata selain kebahagiaan.
Maka aku berharap, bahwa aku akan terus bisa menangis, bukan hanya karena bahagia.
Sebab dengan begitu, aku akan mengerti makna air mata sesungguhnya.
Untuk tahu dan mengerti apa makna air mata, kau perlu menjadi bodoh, dan akhirnya menerima keadaan.
Lalu jika saatnya telah tiba,
Dry your tears with love
