Vocaloid©YAMAHA
Story©HIMENEKOCHAN
Request: HisanoNashi
Ket: #Stopbully , Au!, Typo(?), Gaje(?), dll.===================
"Makasih udah mau ngawanin aku pulang!!" Ia membungkukkan badannya di depanmu seraya berterima kasih. Tapi tetap saja bagi orang orang itu aneh. "Tapi... bukannya seharusnya kita pulang ke rumahmu dulu?"
"Tidak... karna kau lebih lemah dibandingku. Jadi untuk apa kau temanin aku?" Lantas, Lelaki itu malahan tersenyum kecut mendengar perkataan yang terlontar darimu. "Ya... kau memang lebih kuat--" "emang itu kok kenyataannya. Tak perlu di pungkiri lagi. Aku mau pulang." Kau membalikkan badanmu dan berjalan perlahan. Kaito, lelaki tadi melambaikan tangan sambil mengucapkan "Hati - hati di jalan!"
×0×0×
Kau menghela napas, merapikan rok sekolahmu lalu duduk di atap sekolah. "Cowok itu... kenapa selalu menggangguku?" Gumamu saat akan meminum sekotak susu cokelat. "(Y/N)-san!! Boleh aku makan siang bersamamu?" Mendengar suara yang tak asing kau menunduk dan melihat Kaito lagi. "Oh... boleh..."
Setelah ia duduk di sampingmu, mulutnya mulai mengoceh ria. "Jadikan... tadi... aku... di--"
"Diganggui ama Gakupo? Len? Atau Kiyoteru?" Tanyamu yang sudah dapat menebak. Lagi lagi, Kaito mengangguk dan tertegun. "Ah... hehehe... kau sudah tau... aku terlalu lemah ya?" Ia tertunduk dan mukanya kelihatan masam. "Kau kan tidak tau sebenarnya... kalau aku suka padamu." Lanjutnya. Kau hanya tetap mendengarkannya. "Bukannya apa... tapi kau terlalu lemah."
"Aku akan buktikan bahwa aku akan menjadi lebih kuat! Hanya untukmu yang sudah selalu menemaniku."
"Kau yakin? Aku tak yakin kau bisa. Karna... kau selalu bergantung padaku." Ia hanya terdiam walaupun tetap tersenyum menatapmu. Walau, kau sama sekali tak menatapnya. "Pulang sekolah nanti aku bakalan pergi ke dekat pinggir sungai, bareng Rinto dan Len, kau mau ikut?" Ia mengangguk. "Ya!"
×0×0×
"(Y/N)-chan~ Kenapa kamu bawa dia? Bukannya janjinya kita cuma bertiga?" Kau meletuskan permen karet yang sedang kau makan. "Apa itu masalah Kagamine Rinto-san? Atau aku hanya bisa memanggilmu Rin?" "Tch, Jangan sebut nama saudaraku dulu."
"Ah anu..." kaito berdehem. Kau mendengarnya. "Kenapa?" "(Y/n)-san... aku--" "hey kau, Kami ada hal yang akan di bicarakan. Bisa kau pergi belikan kami roti disana?" Ucap Len dengan nada tinggi seolah mengusir. "Pergilah, seperti janjiku. Aku akan menunggu disini."
×0×0×
"Ini kembaliannya." "Terima kasih." Setelah mengambil kembalian, Kaito berpikir buruk tentang Len dan Rinto. "Bagaimana jika sesuatu terjadi pada (Y/N)? Aku harus apa?" Kaito berjalan dengan firasat buruk. "Ah--" ia berhenti seketika dengan muka pucat. "(Y-Y/N)-!?" Ia resah melihat kau dapat diikat oleh mereka berdua. Tidak, 1 menyusul di belakang. Itu... Mikuo.
-flashback Kaito-
Aku hanya ingin menyendiri di kamar mandi. Aku bukan lagi apa - apa melainkan hanya duduk, membaca komik bergenre action yang kugemari. Aku duduk di atas wc duduk yang tertutup. Aku mendengar suara Len di kamar mandi. Kurasa ia tak tahu aku berada disini. "Oi... aku udah benci dengan baj*ngan itu. Ingin sekali aku ia merasakan bagaimana dia mempermalukan kita di depan Guru."
'siapa yang ia maksud?' Batinku. "Aku punya rencana. Ini cukup menarik. Kita akan mengikat dan menceburinya ke sungai. Hahaha." Suara Mikuo. "Ide bagus mik." Suara terakhir, suara Rinto.
-end of flashback-
"Jadi... semua itu rencana mempermalukan (y/n)? ... aku harus cari cara." Sementara itu, kau di ikat mulut serta badanmu. Kau tak menyangka mereka melakukan itu. "Sekarang... kau akan kami tenggelami di sungai ini? Ada kata terakhir?" Len menarik ponimu sambil menyeringai. "Bhnn kln!" (B*ngs*t kalian!) "Apaa?? Aku tidak dengar." Ucap Mikuo. Matamu terarah pada Kaito yang akan memukuli Rinto yang mengawasi dari belakang. Rinto tak sadar akan tangan kaito yang terarah memegang pipa besi. Tepat di punggungnya, terpukul keras hingga membuatnya lemah.
"Hhhh." Kau tertawa pelan. "Apaan kau!?" Kaito memukuli mereka berdua di kepala. Sedikit benturan mungkin tak apa bagi mereka. Tapi sayang, ketika tangan Mikuo yang memegang rambutmu terlepas, kau terjatuh ke dalam sungai. "(Y/n)!" Kaito segera mengangkatmu kembali. "Ah ..." Ia segera membuka ikatannya. Kau terduduk lemas dengan rambut serta baju dan lainnya yang basah. Air mata bercucuran dari matamu tanpa isak tangis. "Aku..."
"Kau tidak apa - apa?!"
"Aku tak pernah... mengalami hal ini...'' ucapmu pelan. Bagi Kaito, ini pertama kalinya ia melihatmu menangis. Ia mengusap rambutmu. "Meski aku lemah, aku akan selalu melindungimu. Karna aku suka padamu.''
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau sudah membuktikan... kau lelaki yang kuat, Kaito.''
682 kata
- The End -
Yo yo minna! Maaf sudah lama tak mengapdet cerita ini. Maaf juga sudah lama ga ngerjain permintaan cerita. Dikarenakan Author sedang lebih fokus ke Gambar dan ilangnya ide cerita disertai persiapan ujian nasional '-').... Bleh, author lelah '-')...
Ya udah segitu aja bakal diusahakan siap request yang lain.
CYA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
VocaRythm 【Character × Reader】【INDONESIA】 《SLOW-UPDATE》
RandomRequest: []Open [•]Close Story © Himenekochan Ayo ayo di request Rank tertinggi: 1# di hatsune [25092020] 3# di kagamine [18052019] 1# di Kaito [30032019] 4# di Vocaloid [07022019] 30# di Vocaloid [05122018]