KIM TAEHYUNG POV
Aku tidak percaya aku bisa sedekat ini dengan wanita yang baru saja aku kenal.
Kim YuRin membuatku terpaku ketika menatapnya. Dia tidak pernah terlihat gugup, takut ataupun panik. Kepribadiannya yang misterius, tenang dan tidak berburu-buru membuatku semakin penasaran dengannya.
"Yurin-ah?" panggilku.
Dia menoleh dan memandangku. Aku memberikan tumpukan buku sejarah untuknya.
"Untukmu. Tugas sejarah yang kau kerjakan itu, semua penjelasannya disini." ucapku.
"Wahhh terima kasihh.." ucapnya sambil tersenyum. Aku membalas senyumnya ringan. Kedua tanganku aku masukkan kedalam kantong celana.
Yu Rin melihat kearahku, seakan merasakan kalau aku mengawasinya.
"Waeyo?" tanyanya.
Aku masih memandangnya. Ini aneh, ada getaran-getaran yang aneh didalam hatiku.
"Aku mencintaimu."
Dia membeku. Aku-pun begitu.
Dari mana kata-kata itu terucap barusan?
"Ne?" tanyanya memastikan.
"Tidak. Lupakan." aku kembali tersenyum dan mengacak pelan rambutnya.
"Sudah selesai? Kita bisa kembali kekelas sekarang." ucapku lagi. Dia mengangguk.
"Kajja!"
------------
Handphoneku berdering singkat, menandakan ada pesan masuk.
From : 00xxxxx
Kim Yu Rin bersamaku. Datang ke alamat yang akan aku kirimkan, lalu selamatkan ia jika ia sangat penting bagimu.
Mataku memanas. Tanpa membalas pesan tersbut, aku segera mengambil kunci mobilku dan berlari kebawah, mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi.
----------
Aku memandang rumah usang yang ada didepanku, memastikan berkali-kali bahwa aku tidak salah alamat.
Aku masuk kedalam rumah tersebut dengan pelan. Menajamkan pendengaran dan pengelihatanku.
Hari sudah nyaris senja ketika aku melihat seorang yeoja yang sedang duduk ditengah ruangan, diterangi oleh cahaya lampu minim.
"Yurin-ah?" panggilku. Yeoja itu mengangkat wajahnya. Dia terlihat menyedihkan, dengan mata sembab dan wajah lebam dimana-mana.
Aku segera berlari kearahnya, tetapi dia menendang perutku dengan keras hingga aku terjengkang.
"AHK!!"
Aku mengelus perutku yang terasa sakit.
Yeoja itu berdiri dan menatapku sarkastik. Senyum miring dibibirnya tercetak jelas.
"A-apa yang-"
"Kau ingat Kin Yun Jin, Kim Tae?" tanyanya pelan.
DEG
Aku tersentak.
Dua orang laki-laki tiba-tiba menarik tanganku, memojokkanku kedinding dan mengikat kedua tanganku keatas.
"APA-APAAN INI?!" bentakku.
Yurin mendekatiku, mengelus pipiku lembut. Wajahnya terlihat tenang namun penuh dendam.
"Kau sudah puas membunuh kakakku Kim Tae?" tanyanya setengah berbisik.
Aku menatap matanya, dia balas menatap mataku tajam.
"Kau membunuhnya secara kejam, kau tau itu?" nada suaranya kian tinggi. Aku hanya bisa membungkam mulutku.
"Jadi, biarkan aku mengajarimu rasa sakit persis yang dirasakan kakakku."
Dia mengeluarkan pisau lipat kecil dan menempelkannya dipipiku. Benda itu terasa dingin.
Pisau itu turun keleherku, perih seketika melanda ketika benda kecil nan tajam itu menggores kulit leherku.
"Ahhh-"
Pisau itu terus mengoyak leher kananku, membuat darahku terbuang sia-sia. Mataku mengabur.
Yeoja itu terlihat tersenyum puas, menarik pisaunya tiba-tiba.
"Aku tidak mau kau mati sekarang. Permainan belum selesai sayang~"
Badanku terasa lemah, bayangan Yujin melintas dikepalaku.
"AHH!!"
Aku memekik keras ketika pisau itu menancap di perutku dengan mulus, yeoja itu dengan sengaja mengoyak perutku dengan sadis.
Darah mengalir deras. Aku mulai lemas, rasa sakit menjalar disemua tubuhku.
AUTHOR POV
Kim Taehyung mulai kehilangan kesadarannya. Yurin menarik pisaunya dan tertawa puas. Baju serta lengan bahkan wajahnya terkena darah dari namja yang telah membunuh kakaknya tersebut.
"Aku minta maaf Kim Tae, tapi aku tidak bisa mencintai seseorang yang telah membunuh kakakku."
END~
Akhirnya kelar 😂😂
Ngegantung banget kah?? Aku lagi kehabisan ide jadi endingnya nggak bagus banget :3
Aku minta maaf buat para reader yang udah nunggu cerita ini dan diterusin dalam keadaan ngegantung(?) begini :3
Tetep vote dan komen(?) ceritaku yaa ^^ Tunggu aku dicerita selanjutnya!
ANNYEONGGG~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA PLAY? OR DIE?
Mystery / ThrillerKim Tae Hyung. Namaku bahkan tidak mencerminkan seseorang yang mempunyai sifat kejam. Tapi setelah kejadian itu, jiwa psycho-ku muncul dan mulai memakan korban. Aku tidak kenal belas kasihan, tidak berperasaan. Menghabiskan semua korban yang rata-ra...