"Kalian harus membantuku" ujar Seseorang baru saja membanting pintu rumah Seungcheol kesal. Pelakunya Jihoon, dan ditemani dengan Mingyu yang berdiri dibelakangnya seperti menahan sebuah tawa yang hampir lepas, tapi ia tahan karena Mingyu tidak ingin kehilangan kepalanya saat itu juga. Jihoon sedang dalam mode kejam tanpa ampun.
Seungcheol, Hansol, dan Jun yang masih terbalut seragam hanya menatap bingung pada Jihoon, wajah Jihoon memerah. Masih kesal.
"Raksasa ini tadi menyuruhku untuk segera pergi kerumahnya, Dia kedengarannya sangat tidak baik saat ditelepon, seperti orang yang mau mati, tapi begitu aku sampai, ternyata aku harus membantunya untuk membaca surat-surat kotor itu, kurang kerjaan sekali" Jihoon membuka kemejanya dengan kasar dan melemparnya kearah sofa. Lalu mendudukkan dirinya disampingnya Seungcheol. Kini tubuh bagian atas Jihoon hanya terbalut kaos berwarna putih.
"Surat dari penggemar Mingyu?" Tanya Seungcheol, Jihoon mengangguk. "Iya, tadi dia meneleponku saat aku baru sampai rumah, nadanya terdengar sangat mengkhawatirkan, benar-benar seperti orang mau mati! Jadi dengan cepat aku ganti baju dan melesat kerumahnya secepat kilat, ternyata dia hanya ingin ditemani baca surat-surat dari fans nya. Menjijikkan Kim Mingyu itu, selalu membuat masalah, kalau aku tahu akan seperti ini lebih baik aku tidur dirumah, karena aku juga tidak enak badan." lanjut Jihoon, Seungcheol hanya tertawa lepas bersama Jun. Hansol hanya terdiam, tidak seperti biasanya.
"Dia memang membuat masalah dengan banyak orang Hyung, termasuk aku, seragam sekolahku bahkan belum dikembalikan" ujar Hansol. Seungcheol hanya menatap Mingyu dengan tatapan sangat ambigu. Tatapan seakan-akan Mingyu ditelanjangi oleh Seungcheol walau hanya melalui tatapannya.
"Mingyu, seharusnya kau kembalikan seragam Hansol, tidak baik menyimpan barang orang terlalu lama" ejek Seungcheol, Mingyu tahu mengarah kemana kalimat Seungcheol. Lalu haruskah Mingyu meminta seragam Hansol pada Wonwoo dan berkata dengan polos. "Wonwoo maaf, bisakah kau kembalikan seragam yang aku taruh diloker mu? Itu milik Hansol" begitu kah?
"Hampir satu tahun seragam itu dia simpan Hyung" lanjut Hansol, "Satu tahun!?" Tanya Seungcheol dengan nada yang dibuatnya. Sengaja.
"Benar-benar Kim Mingyu ini" lanjutnya tersenyum dengan penuh artian.
"Sudah nanti akan aku kembalikan, sekarang bantu aku membaca surat-surat ini" ujarnya setelah bersimpuh pada karpet dan mengeluarkan semua surat dari tasnya. Benar-benar penuh.
Awalnya tidak sebanyak itu, ketika kelas 10 hanya beberapa surat, lalu menginjak kelas 11 makin menggunung dan memenuhi loker. Beberapa kali Mingyu harus memindahkan nya dari loker menuju rumahnya, dan dia biarkan menggunung disalah satu meja nakasnya dirumah. Namun surat-surat itu terus berdatangan. Jihoon berkali-kali berkata untuk membuangnya saja, tapi Mingyu tidak sejahat itu. Memang nanti akan Mingyu buang, tapi setelah semuanya dia baca. Mingyu juga masih punya hati.
"Jadi yang mana yang mau kau baca?" Tanya Jun, ia juga sedang memilih sebuah surat untuk dia baca. Penasaran seperti apa rasanya saat mendapat surat dan membacanya.
"Mingyu baca yang ini, sepertinya ini agak lucu" Seungcheol mengambil satu amplop. Lalu menyobek sisinya.
Ia membacanya tanpa ekspresi, "tidak selucu amplopnya. Disini hanya tertulis 'Jangan lewatkan makan siangmu Mingyu, aku mencintaimu' dan selesai sampai disitu, benarkah? hanya itu?" Seungcheol bahkan sampai harus membalik kertasnya, namun kosong. Ia kesal dan membuangnya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [meanie] ✓
Fanfiction[2018 Ver.] Wonwoo yang secara harfiah adalah anak yang dingin dan cuek jatuh cinta pada Mingyu, apakah Mingyu peka? Lalu bagaimana kisah perjuangan seorang Jeon Wonwoo demi mendapatkan cinta Kim Mingyu? More? Just read it!^^ Don't forget to votem...