11. Pedang Gevariel

3.7K 279 20
                                    

"Selamat datang di Neverland."

"Avery???"

"Kau mengenal Ratu Avery, Dandelion?" tanya Prince Alex dan Bryan serentak dengan nada heran.

Dandelion menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku bertemu dengannya di mimpiku semalam," jawab Dandelion ragu dengan jawabannya sendiri.

Ratu Avery hanya tersenyum kecil. "Jadi, ada apa gerangan kalian berkunjung ke sini?"

"Kami ingin meminjam Pedang Gevariel, yang mulia!" jawab Prince Alex to the point.

"Pedang Gevariel?" ulang Ratu Avery kaget. "Untuk apa?"

"Kami ingin membunuh iblis wanita yang bernama Achlyss Marilee itu yang mulia!" Kali ini giliran Bryan menjawab dengan nada yang berapi-api.

Ratu Avery mengangkat alisnya perlahan lalu tersenyum kecil. "Ikutlah denganku!"

Mereka bertiga lantas mengikuti Ratu Avery melintasi aula dan serambi istana. Ratu Avery membawa mereka menuju salah satu ruangan di bagian sayap kanan istana. Kemudian ia membukanya dengan kunci emas berukiran lambang dunia peri dan pintu itupun terbuka.

Ratu Avery melayang rendah dan diikuti oleh ketiga orang di belakangnya. Di tengah-tengah ruangan itu terdapat sebuah kotak kaca. Di dalamnya terdapat sebuah pedang yang melayang di dalamnya tanpa bantuan sihir sekalipun. Sebuah pedang yang tampak indah dengan dua malaikat yang menghiasi gagangnya.

Ia kemudian mengajak mereka mendekati kotak kaca tersebut.

"Pedang Gevariel!" seru Prince Alex dengan seruan tertahan.

"Ya! Pedang Gevariel," ujar Ratu Avery tegas. Kedua kakinya perlahan menjejak lantai. Dan sayap emasnya yang sedari tadi bertengger indah di punggungnya perlahan mengecil dan akhirnya hilang di balik punggungnya.

"Accedite ad me, qui procedite de potentia Dei," seru Ratu Avery. Kotak kaca itu tiba-tiba terbuka dan pedang Gevariel melayang keluar dari kotak kaca itu hingga akhirnya tepat berada di depan Ratu Avery.

Ratu Avery kemudian menyentuh pedang yang sedang melayang rendah itu dan kini Pedang Gevariel pun berpindah ke tangan pemimpin dunia peri tersebut.

"Bagaimana anda melakukannya yang mulia?" tanya Dandelion terkagum-kagum pada apa yang dilihatnya. Baru satu hari namun ia sudah melihat berbagai keajaiban yang diperbuat oleh bangsa peri. Sesuatu yang mustahil dan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Dengan bantuan sedikit sihir tentu saja!" sahut Ratu Avery tersenyum sembari mengedipkan matanya ke pada Dandelion.

"Pedang Gevariel," ujar Prince Alex dengan desahan tak percaya. Ia tak akan menyangka akan melihat Pedang Gevariel dengan mata kepalanya sendiri. Secara Pedang Gevariel adalah salah satu legenda yang keberadaannya tidak diketahui masyarakat umum.

Kedua iris mata Ratu Avery meredup. Sorot matanya memancarkan kesedihan yang mendalam. Ia menghela napas sekali sebelum akhirnya berkata, "Pedang Gevariel memang bukan sembarang pedang. Pedang ini dapat membunuh siapa saja bahkan para penyihir hitam paling kejam sekalipun. Dahulu, pedang ini dibuat oleh para leluhur agung dari klan penyihir putih untuk memusnahkan para penyihir hitam yang sedang merajalela saat itu. Mereka menggoda para manusia tamak untuk menggadaikan jiwa mereka hanya demi takhta dan kekuasaan. Para penyihir putih berhasil melenyapkan semua penyihir hitam yang berkuasa pada era itu, kecuali satu sang pemimpin para penyihir hitam, Heolstor. Ia menghilang bersama dengan Pedang Gevariel yang ikut lenyap."

Dandelion menghela napas takjub. Jadi para penyihir itu nyata? Ia selama ini mengira mereka hanya berada di dalam dongeng-dongeng pengantar tidur untuk menakut-nakuti anak kecil.

The Olethea Kingdom [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang