6th

43 2 2
                                    

Masih nunggu cerita gue kan? Hehe
Sorry gue baru update.
HAPPY READING!😀

****

AUREL melingkari tanggal dua belas Juli pada kalender yang terpasang di dinding kamar dekat lemarinya.

Sekarang, Aurel sudah menginjak hari kedua berada di Bali. Kemarin sore Kahfi menemani Aurel selama Oppanya pergi. Oppanya pergi kepasar modern untuk mencari Pupuk Tanamannya yang telah habis. Tentu ditemani supir.

Sementara Aurel? Ia ditemani oleh Kahfi. Kahfi menemaninya movie marathon, Makan sampai tiduran di Sofa rumah Oppanya.

Hubungan pertemanan Aurel dengan Kahfi semakin membaik. Yaa meskipun laki-laki itu kadang membuat Aurel kesal karna ucapannya yang singkat. Sifatnya yang cuek itu mulai pudar, padahal mereka baru bertemu kemarin.

Hari ini Kahfi mengajak Aurel untuk jalan santai keliling Kampung, Entah jelasnya mau kemana. Karna Kahfi tidak memberitahunya.

Selama perjalanan kahfi kearah rumah oppanya. Aurel bersiap siap, Ia sudah duduk didepan kaca rias, dengan sedikit memoleskan pelembabnya dan ditambah bedak yang tipis. Tak lupa juga untuk memoleskan lipice kesayangannya. Meskipun make-up nya simple / natural, setidaknya ia tidak boleh terlihat kucel dimata orang lain.

Sebelum keluar kamar, ia mengecek kembali pakaiannya terlebih dahulu. Ia memakai kaos panjang bergambar doraemon, Celana putih pendek lima senti diatas lutut, sepatu Vans putih dan tak lupa menggunakan Topi birunya yang bertuliskan "I'm Yours". Ia menggunakan Topi agar saat diperjalanan nanti tidak terlalu panas.

'Selesai' gumamnya.

Aurel membuka pintu kamarnya. Kebetulan kamar Aurel berada dibawah, jadi ia tak perlu menuruni tangga seperti rumahnya yang di Jakarta. Ia berjalan kearah ruang tamu untuk menemui seseorang, Siapa lagi kalo bukan Kahfi?.

Sesampainya diruang tamu, Aurel melihat Oppanya sedang membicarakan sesuatu kepada Kahfi. Mereka belum menyadari kehadiran Aurel. Sampai saat Aurel duduk di Sofa ruang tamu, barulah mereka tersadar.

Oppanya melirik Aurel "eh udah selesai dandannya? Ternyata cucu Oppa lama yaa kalo dandan." Gurau Oppanya.

Aurel tersenyum melirik Oppanya "ah Oppaa nihh, Aurel jadi gamalu hehe"

"Duhh kamu ini, sudah berangkat sana, Kahfi nungguin kamu dari satu jam yang lalu tuu kasian" ucap Oppanya seraya melirik laki-laki itu.

Aurel melirik Kahfi "serius?"

Kahfi hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Aurel merasa tidak enak karna sudah membuat Kahfi menunggu lama

"Hehe, Sorry ya"

"Ya" hanya itu jawabannya.

Aurel melirik oppanya "Oppa Aurel berangkat yaa, Assalamu'laikum" ucapnya seraya menyalami tangan Oppanya dan diikutin dengan Kahfi.

Kahfi menarik tangan Aurel dengan lembut. Aurel melirik tangannya yang digengam laki-laki itu. Jantungnya selalu tidak karuan saat bersamanya.
Kahfi pun tersadar pada tingkah Aurel saat tangannya di genggam olehnya.

"Eh sorry" ucapnya seraya melepaskan tangannya

"oh i-iya gapapa" jawab Aurel gugup.

Aurel dan Kahfi meneruskan jalannya keluar gerbang.

"Ehh btw kita mau kemana ya?" Tanya Aurel disela-sela perjalanannya.

Kahfi melirik Aurel "nanti juga tau"

Aurel mengganggukan kepala sebagai jawaban.

Ternyata, tempat pertama yang akan mereka tuju yaitu peternakan milik Oppa. Awalnya Kahfi ingin mengajak Aurel kesana itu menggunakan Motor, tetapi Aurel membantah dengan alasan karna masih pagi lebih sehat jalan kaki daripada naik motor.

Kamu akan menyukai ini

          

Mereka melewati jalan yang samping kanan atau kirinya persawahan. Pemandangan yang Aurel lihat sangat indah. Karna di Jakarta ia belum menemukan hamparan sawah yang luas seperti itu lagi. Menelusuri setiap jalan yang dipenuhi lumpur, mungkin akibat semalam hujan yang begitu deras.

Aurel kerepotan saat ia berjalan dijalanan yang kotor dan basah karna ia memakai sepatu berwarna putih. Aurel terus menerus merutuki kakinya yang sudah kotor terkena lumpur.

Aurel mendengus "iyuuhh banget sih kaki gue udah kaya bopungggg, ah lu sih segala ngajak lewat sini, ga ada jalan lain apa?"

Kahfi tertawa kecil sambil melihat kaki Aurel yang sudah kotor dipenuhi  lumpur.

"Ada, cuma jalanan ini buat pejalan kaki. Lagian gue ajak buat naik motor aja lu tadi gamau" ujar Kahfi

Aurel memutar kedua bola matanya, merutuk dalam batin "Sialan. Bener juga sih yah, kan tadi gue yang nyuruh supaya jalan kaki aja, ah elah bego lu rel"

Aurel mendengus "Iya sihh gue yang ngajak, yahh udah deh nasib kalau udah kaya begini mah, kepalang dah kepalangg" jawab Aurel kesal sambil berjalan pelan-pelan.

Kahfi hanya tersenyum mendengar respon lucu Aurel.

Ia terus saja berkomentar tentang jalanan yang penuh lumpur itu. Tak sengaja Aurel melihat suatu gubuk kecil yang berada lima meter darinya.
Aurel melirik Kahfi yang ada dibelakangnya sedang nunduk memperhatikan jalan.

"Eh nanti kita berhenti dulu yuk di gubuk itu, gue capek, gapapakan?" Tanya Aurel

Kahfi menyamakan langkahnya, berjalan didepan langsung menghadap ke arah Aurel

"Yaudah" jawabnya singkat

Mereka berjalan semakin dekat menuju gubuk kecil tsb hingga benar-benar berada didepannya.

Aurel tersenyum sambil duduk dipinggir gubuk tsb "akhirnya gue bisa istirahat juga, pegellll"

"Tunggu, Gue kesana dulu." Pinta Kahfi seraya berjalan dan menunjuk kearah yang ia maksud.

Aurel mendesah "oke, tapi jangan lama-lama"

Laki-laki itu hanya bergumam saja saat menjawab ucapan Aurel tadi. Sambil menunggu Kahfi yang sedang pergi, Aurel mengambil iPhone yang ada disaku kanan dan membuka lockscreennya. Ternyata ada satu notif line dari kakanya Algi. Sudah lama Ia tidak menghubungi Algi, kakanya. Ia membaca chat itu dan membalasnya.

Tak lama Kahfi. datang dan ditangan kanannya sudah membawa ember kecil yang berisi air bersih. Ia langsung memasukkan iPhone kedalam saku kanannya lagi.

Aurel kaget saat Kahfi tiba-tiba berjongkok didepannya dan menumpahkan air sedikit demi sedikit ke kaki Aurel.

"ini air bersih, kaki lu kotor banget, daritadi lu terus-terusan ngomel" ucapnya sambil menyimpan ember kecil tsb disamping kaki Aurel. Ia kembali duduk di samping Aurel.

Aurel yang masih kaget dengan perlakuan Kahfi "back to earth, rell" batinnya

Aurel menaikan satu alisnya dan tersenyum "e-eh oke thanks ya"

Kahfi hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Setelah itu Aurel membersihkan kakinya lagi. mengingat akan suatu hal, Ia melirik Kahfi .

"ehh bentar deh, kalau gue bersihin kaki sekarang nanti pas dijalan kan gue kotor lagi. Ya percumaaa dongg?" tanya Aurel panjang

Kahfi menghela nafas dengan lembut "Ga jalan kaki lagi lah. Tadi gue udah nyuruh orang kesini bawa motor gue. Kasian lunya"

Aurel menaikan sebelah alisnya seraya tersenyum "kita mau lanjutin pake motor? Terus mana motornya?" Tanya Aurel sambil melirik ke kanan dan kirinya.

Holy(shit)dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang