Chapter 2

18 1 0
                                    

#2Closer To You

Karel menyuruhku masuk ke ruangan papa yang ada di sebelah kanannya. Akupun masuk ke dalamnya. Tampak papa sedang duduk manis di depan laptopnya tanpa mengetahui kedatanganku. Aku menghempaskan tubuhku ke sofa silver dekat LED TV di ruangan papa ini.

"Kamu sudah datang? Di mana,karel?"tanya papa. Aneh sekali pertanyaan papa yang pertama itu,kalau aku sudah ada di sini,ya,berarti aku sudah datang,kan?

Memang aku ini hantu yang tidak terlihat?

"Saya disini"baru saja mulutku ingin menjawab tapi sudah di jawab oleh sang pemilik nama Karel itu. Pandangan papa beralih ke arah Karel,papa menyuruh Karel duduk di sebelahku. Sebenernya,aku merasa sedikit senang dan sedikit takut. Apa yang akan papa beritahu? Mengapa sepertinya akan ada rencana yang akan aku jalankan bersama Karel? Semoga,yang ada di pikiranku ini tidak benar dan hanya kabut yang melintas.

"Manda,ini Karel asisten papa yang baru. Mulai hari ini,dia yang akan mengantar-jemputmu kemanapun kamu pergi"ujar papa memandangku kemudian Karel. Aku menatap Karel yang terlihat tenang dan selalu santai.

"Kemanapun? Kapanpun?"tanyaku tidak percaya. Apa kata teman-temanku nanti saat melihatku sedang berjalan dengan Karel? Apakah akan ada gosip murahan? Oh,tidak! Semoga itu tidak terjadi. Kalian boleh saja berpikiran bahwa seharusnya aku senang karena aku sendiri memang suka pada Karel. Hah? Suka? Bukan! Bukan itu maksudku,aku hanya kagum padanya. Dia tampan,dia masih muda dan sudah "hampir" mapan. Dan sepertinya dia pintar. Satu hal lagi yang membuatku ingin mengenal lebih dalam lagi adalah sikapnya yang dingin dan tenang,itu membuatku KEPO! Kalian tau Kepo kan? Want to know gitu. Mungkin,setibanya di rumah nanti,aku akan bertanya pada papa,berapa umur karel,apakah dia sudah punya pacar,dan lain-lainnya.

"Iya,kapanpun dan kemanapun kamu pergi. Papa gak mau kamu ikut-ikutan anak muda sekarang yang kerjaannya hanya hura-hura demi memenuhi hasratnya"jawab papa. Memangnya Karel tidak seperti itu? Di lihat dari wajah tampannya,sepertinya ia banyak di gilai wanita muda. Bahkan mungkin ibu-ibu yang sudah mempunyai anak sekalipun.

"Kamu tidak keberatan kan,karel?"lanjut papa sambil mengangkat kedua alisnya.

Karel malah terkekeh dan menjawab "Tidak,jika itu mau bapak,saya akan lakukan." Hah! Kau bisa saja bicara seperti itu di depan papa,tapi lihat saja di belakangnya,kau akan berlaku dingin dan jutek! Seperti patung yang memiliki kemampuan mendengar tanpa bisa bicara.

"Nah,bagaimana denganmu,Manda?"tanya papa kembali menatapku.

"Aku juga tidak keberatan"jawabku sambil tersenyum seperti orang idiot.

"Oke,kamu tau kenapa papa begini?"tanya papa padaku. Aku mengedikkan bahu sambil menggeleng pelan.

"Papa seperti ini karena,mulai besok papa akan banyak tugas di luar kota. Mungkin,selain mengantar-jemputmu,Karel juga akan menemanimu di rumah"jelas papa. What?! Karel menemaniku di rumah? Papa pergi? Oke,oke stop! Aku tau,aku sudah tidak mempunyai seorang ibu,ibuku sudah meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat,tapi,mengapa harus Karel yang menemaniku? Mengapa papa begitu percaya padanya?

Aku melihat wajah karel yang tetap tenang. Laki-laki macam apa,dia? Tidak ada rasa kaget,takut,khawatir,dan sebagainya,begitu? Dia begitu tenang dan santai seolah segala sesuatunya akan berjalan dengan lancar sesuai harapan.

"Pa,tapi kena.."tiba-tiba Karel memotong ucapanku.

"Baiklah,pak!"jawabnya. Baiklah?

"Pa,mm,ah ya sudahlah"jawabku putus asa.

Aku tidak bisa melawan lagi karena keputusan Karel yang menyetujui. Papa jelas lebih memilih jawaban Karel daripada aku,karena aku tergantung dengan karel,jika karel setuju maka hidupku akan terjaga.

@@@@@

Satu jam kemudian,mobil pajero sudah terparkir manis di garasi rumahku. Satu-satunya kegiatan yang ingin ku lakukan adalah;tidur.

Ku ambil selimutku hingga menutupi tubuhku. Tak beberapa lama kemudian,aku terlelap sambil masih mengenakan sepatu dan seragam sekolah. Itulah kebiasaan burukku yang sangat susah di ubah.

Malam pukul 20.00 WIB

Aku membuka mata dan melihat gorden jendelaku yang belum ku tutup. Segera ku tutup gorden itu dan berjalan ke kamar mandi untuk berendam air hangat.

###

TBC

Be Closer To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang