BAB 43 "Pernikahan Rafa"

2K 64 5
                                    

•••••••

Silahkan tinggalkan jejak cinta... dihati saya :v

Happy Reading, Minna-san

•••••••••

Sebulan Kemudian...

Hari ini, hari yang paling indah untuk Rafa adithama.
Ia akan segera melepas masa lajangnya dengan menjadikan suster cantik sebagai permaisuri hatinya, siapa lagi kalau bukan Ditha maharani karena keduanya akan melangsungkan akad nikah.
Rafa tak henti2nya mondar mandir tak jelas dikamarnya, ia begitu gugup. Ia takut tak lancar saat mengucapkan ijab kabul didepan penghulu

"duh kak, duduk kek bikin pusing tau liat lo mondar mandir gitu"dumel morgan kesal karena kakaknya terus saja mondar mandir didepannya

"iyaa kak, bisma juga jadi ikutan pusing liat kak rafa kaya gitu terus"timpal bisma seraya memegangi kepalanya yang mulai terasa nyeri itu

"duh sorry deh, gue lagi nervous banget tau"ucap rafa lalu berusaha duduk diujung ranjangnya, mencoba menetralisir rasa gugupnya. Morgan menghela nafas dan bangkit menuju nakas mengambil segelas air yang sudah disiapkan sang mama untuk kakaknya itu

"coba lo minum dulu deh, tarik nafas dalam terus lo hembusin perlahan biar engga gugup gitu. Rileks aja bro semuanya bakal lancar koq, oke"ujarnya seraya menyodorkan segelas air putih pada kakaknya, rafa langsung menerimanya dan meminumnya hingga tinggal separuh gelas lalu menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan dan semua itu membuatnya sedikit tenang

"thanks yaa, gue sedikit tenang sekarang"ujarnya seraya menyerahkan gelas itu pada adiknya, morgan hanya tersenyum lalu beralih menatap bisma yang masih memegangi kepalanya seraya meringis pelan

"kepala lo kenapa ? Sakit ?"tanyanya mulai cemas, bisma mengangguk pelan seraya terus memegangi kepalanya yang semakin terasa berat dan berdenyut sakit itu

"yaudah lo tiduran dulu aja diranjang gue biar enakan"ujar rafa seraya membantu bisma berbaring

"gue keluar dulu yaa mau kasih tau mama kalo kita agak telat berangkatnya sekalian mau ambil obat bisma dikamarnya"ujar morgan, rafa mengangguk lalu duduk disisi ranjang seraya menatap adiknya yang matanya mulai terpejam itu, ia menghela nafas lalu merogoh ponselnya untuk mengirim pesan pada calon permaisurinya kalau ia akan terlambat sampai tempat akad

"maafin aku dith, tapi aku engga mungkin memaksakan kehendakku jika adikku sudah menahan sakit seperti ini. Aku harap kamu mengerti, aku janji ini takkan lama. Bersabarlah sebentar sayang"lirihnya dalam hati seraya mengusap kepala adiknya, bisma yang merasa terusik mulai membuka matanya

"kak rafa"ucapnya parau, rafa tersenyum

"kepalanya masih sakit hem ?"tanyanya, bisma mengeleng

"udah engga koq, kita berangkat sekarang yuk kak. Kaka udah siapkan ? Nanti telat lo"ujarnya seraya bangkit dari tidurnya, rafa menghela nafas berat

"lo yakin mau berangkat sekarang ?"tanyanya ragu menatap adiknya yang kini tersenyum simpul dan menghela nafas

"yaudah kita kebawah sekarang"ujarnya pasrah seraya mengambil tongkat adiknya itu.
Bisma mulai berdiri dan memasang kedua tongkat itu pada ketiaknya sebagai tumpuan kakinya.

Keduanya mulai beranjak keluar menemui keluarganya yang sudah siap menuju tempat akad nikah

"lho raf, koq bisma kamu bawa keluar bukannya kepalanya sakit ? Sayang, kalo kamu sakit istirahay aja dulu tadi mama udah minta ijin koq ke ibu hilda kalau kita akan terlambat sampai sana"ujar tante reva dengan nada khawatir, rafa menghela nafas

          

"rafa udah larang mah tapi bismanya tetap ingin pergi"ujar rafa, tante reva menghela nafas

"iyaa mah bisma engga mau kalau suster ditha menunggu lama"ujar bisma seraya tersenyum membua semuanya hanya menghela nafas pasrah.

"yasudah karena semuanya sudah berkumpul, kita langsung saja berangkat"ujar om bagas.
Mereka semua segera bergegas pergi menuju rumah ditha sang mempelai wanita.

***

(Kediaman Ditha)

"Bissmillahirahmanirahim, saya nikahkan dan kawinkan engkau Rafa Adithama bin Bagas Adithama dengan Ditha Maharani Binti Herman Kuswoyo dengan uang tunai senilai 200 Juta Rupiah dan Kalung berlian serta seperangkat alat sholat dibayar tunai"ujar penghulu seraya mengayun tangan rafa yang digenggamnya, rafa menarik nafas dalam

"saya terima nikah dan kawinnya Ditha Maharani binti Herman Kuswoyo dengan maskawin tersebut tunai"ucapnya lantang dengan satu nafas

"bagaimana saksi sah ?"tanya pak penghulu kepada para saksi, kedua saksi itu mengangguk mantap

"SAH"

"Alhamdulillah"

Akhirnya ijab qabul terlaksana dengan lancar, rafa yang semula sangat gugup mampu mengucap ijab dengan satu nafas membuat semuanya yang menghadiri acara tersebut menatap haru kedua pasangan yang baru saja resmi sebagai suami istri itu, terutama Reva Wijaya sang mama yang tak kuasa menitikkan airmata harunya melihat sang putra sulungnya kini telah menetapkan pelabuhan terakhirnya.
Ia dekap erat sang suami yang juga ikut terharu, mereka sangat bahagia sekarang. Tak hanya kedua orangtua rafa bahkan ketiga adiknya ikut hary, bisma yang sempat drop saat berangkat tadi kini tak hentinya mengulum senyum seraya menggenggam tangan gadis cantik disampingnya, siapa lagi kalau bukan putri sulung keluarga praditha, Dina Praditha.
Gadis cantik berambut sebahu itu tersenyum simpul seraya menatap wajah tampan bisma

"seneng deh liat bisma senyum kaya gitu"ucapnya, bisma menoleh dan tersenyum

"aku sangat bahagia hari ini din, akhirnya kak rafa menikah dengan suster ditha"ujarnya seraya menatap wajah cantik gadisnya yang ikut mengulum senyum

"aku ikut bahagia jika kamu bahagia pangeran bintangku"ucap dina seraya mengusap pipi tirus bisma, bisma memegang tangan yang berada dipipinya itu

"terimakasih putri bulanku, emb I Love You"ucapnyapelan lalu menunduk malu

"I Love You too sayangku"bisik dina seraya mengecup pipi bisma sekilas menciptakan seburat merah dipipi keduanya dan tersenyum malu

"jahil yaa kamu"ujarnya seraya mencubit gemas pipi gadisnya itu, dina hanya tersipu malu

"ekhem"

Keduanya terkesiap dan menoleh serempak kearah suara deheman tersebut dan mendapati seorang pemuda hitam manis bersama seorang gadis cantik tengah bersidekap dada memandang tajam kearah mereka

"pantesan aja dari tadi kita cariin engga ketemu2 taunya mojok disini"decak sang gadis kesal diangguki oleh sang pemuda disampingnya membuat keduanya tersenyum kikuk

"hehe maaf dicky, friska. Abis tadi sebelum acara dimulai aku panggil kalia tapi tidak menyahut yasudah kami kesini lagipula bisma sedang tak enak badan dan aku takut dia akan merasa sesak jika berada disana yang terlalu banyak orang jadi kita duduk disini"ujar dina menjelasnya, keduanya saling pandang dan mengangguk paham

"oke alasannya cukup masuk akal, iyakan cipi ?"ucap friska pada pemuda disebelahnya

"iyaa cimi"ucap dicky seraya merangkul mesra gadisnya membuat dina memandang jengah sedangkan bisma hanya tersenyum saja

"oh iyaa bis, gimana kondisi lo ? Udah mendingan atau kepala lo masih sakit ?"ujarnya seraya mendudukan dirinya disamping bisma dan membuat pemuda itu kini berada ditengah dirinya dan dina

"aku udah engga papa koq dick, cuma masih lemes aja"ujarnya seraya tersenyum, dicky mengangguk lalu tersenyum kearah friska yang duduk disamping dina

"cipi aku laper"ujar friska manja, dina memutar matanya jengah mendengarnya
"yaudah kita ketempat makanan yuk, cipi juga laper"ujar dicky ditanggapi anggukan antusias dari friska dan keduanya beranjak pergi meninggalkan bisma dan dina

"tuh dua orang gesrek emang kaya jelangkung tau engga bii, datang seenaknya pergipun begitu duh temen siapa sih ?"gerutu dina seraya memandang dicky dan friska kesal, bisma tersenyum dan menggeleng lalu tangannya merangkul gadisnya itu

"teman kamu dii"ujarnya seraya terkekeh membuat gadisnya itu mengerucutkan bibir mungilnya

"ish bisma rese, temen kamu juga tau"ujarnya kesal seraya memukul pelan dada bisma membuat tawa pemuda tampan itu pecah seketika

***

Malamnya acara resepsi pernikahan rafa dan ditha diselenggarakan, acaranya tak terlalu mewah namun sangat meriah. Banyak tamu yang hadir dari mulai keluarga kedua mempelai, teman, sahabat, dan juga rekan bisnis keduanya.
Kedua pasangan baru ini tampak sangat bahagia
Memancarkan aura ketampanan dan kecantikan mereka, lihat saja rafa adithama ia terlihat begitu tampan dan gagah dengan jas hitam dan kemeja serta celana dark bluenya dan juga ditha terlihat begitu menawan dengan gaun pengantin berwarna baby blue duduk berdampingan dikursi pelaminan mereka

"akhirnya aku bisa mempersunting suster cantik idamanku, yaitu kamu ditha. Terimakasih kamu mau menerimaku sebagai imammu"ucap rafa seraya mengecup tangan halus sang istri yang berada digenggamannya itu, ditha tersenyum manis seraya menatap teduh sang suami

"aku yang harusnya berterimakasih karena memilihku sebagai ratu hatimu raf, sungguh aku masih menganggap ini mimpi"ucapnya seraya membalas genggaman suaminya, tak terasa ia menitikkan airmata harunya dengan cekatan rafa menyeka airmata ditha dengan ibu jarinya dan menangkup wajah cantik sang istri dengan kedua tangannya

"tidak ada airmata untuk hari ini sayang, hanya ada tawa lepas yang akan menghiasi hari bahagia kita"ucapnya lembut seraya mengusap pipi sang istri yang mulai basah itu, ditha tersenyum lalu berhambur memeluk tubuh tegap suaminya itu

"ijinkan aku menangis sebentar saja raf hiks hiks"isaknya, rafa tersenyum tipis seraya membalas dekapan sang istri

"aku ijinkan sayang, asal setelah ini tidak ada tangisan lagi"ucapnya seraya mengeratkan dekapannya, ditha tak berkata2 hanya isakannya yang terdengar semakin keras

Bersambung ~

n/a: Happy Wedding, Rafa-Ditha. ayo ada yang mau ngucapin selamat engga nih buat mereka atau wejangan untuk mereka kedepannya. kasih kado juga boleh hehe. oke jangan lupa tinggalkan jejak kaki yaa. arigatou

wahh makin lama ceritanya makin dapet ya...
bikin emosi naik turun, lambat laun tulisannya juga udh mulai berubah....
yah mungkin itu karena aku yang udh kebiasa aja kali ya :) intinya mangats trus kak buat bikin karya yang lebih keren and menghibur kita semua ya •_~

1y önce

Kisahku | Pengorbanan Cinta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang