4.0

4.4K 876 31
                                    

Kami kembali melanjutkan perjalanan. Untuk sesaat , aku akan menghilangkan kecurigaan ku terhadap mingyu. Aku memilih untuk fokus mencari Jeonghan hyung.

Selama perjalanan menelusuri hutan , aku dapat menyimpulkan bahwa , banyak orang yang mati didalam rumah ini.

Aku tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi. Entah bagaimana caranya pintu keluar bisa menghilang, seisi rumah menjadi hutan. Semua tidak masuk dalam logika ku.

"Aku melihat pintu" kata Minghao tiba-tiba.

Kami terkejut, mata kami memancarkan harapan.

"Tapi itu bukan pintu keluar" kata Mingyu yang menghancurkan semua harapan kami.

"Rumah ini tidak akan semudah itu untuk menunjukkan jalan keluarnya" sambungnya lagi.

"Aku dan Seungcheol hyung bahkan membutuhkan waktu seharian waktu itu" katanya.

"Mau membukanya?" tanya jisoo hyung. Kami saling memandang satu sama lain. Jauh didalam lubuk hati ku , aku berharap itu lah pintu keluarnya.

"Mungkin kita akan mencoba membuka pintu itu" kata jisoo hyung.

Minghao lalu menuntun kami menuju pintu. Aku dapat melihat tangannya bergetar ketika ia memegang gagang pintu --yang sebenarnya tak terlihat olehku.

Krieet.. Ketika pintu itu terbuka , secara ajaib wujud dari pintu itu terlihat. Pintu yang besar dengan gagang berbentuk ular.

Pintu itu membuat kami masuk kembali kedalam rumah, desain interior mewah yang aku lihat kemarin kembali aku lihat.

"Ini lantai dua" kata mingyu.

Ketika kami semua sudah masuk kedalam rumah, pintu tadi dengan sendirinya menghilang, sama seperti ketika kami masuk untuk pertama kalinya kedalam rumah ini.

"Hyung!!! Lihat ada tas dan seragam SMA pledis!!"

.
.
.

Kalian sudah berjalan cukup jauh. Istirahatlah. Setelah itu kembali bersenang-senang dengan ku dan juga rumah ku.

----------to be continue----------

The House MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang