Bab 1 : Motivasi E'ek

14 4 0
                                    

"Woi Bendera! kenapa lu harus gw hormatin? cuma diatas aja belagu bangat sih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Woi Bendera! kenapa lu harus gw hormatin? cuma diatas aja belagu bangat sih. pedih- pedih kinclong tiap kali liat ke atas. Apa emang yang elo bisa hah? cuma ngibar-ngibar doang! sama aja kayak kipasnya tukang sate!" - Ramli SD -

Ah... Politik. harumnya kejujuran (polite) yang di kritik. Semua orang yang terikat dasi merah ibarat anjing dengan rantai selalu "Mengonggong" setiap saat. Walaupun kesanya kelabu tapi inilah duniaku.

Tak bisa kupungkiri sekarang sudah sampai 3 besar pemilihan presiden negara RI. Entah apa yang menyebabkan ku bisa mengayuhkan langkah sejauh ini. Mungkin karena niat? atau karena usaha? atau karena masa lalu? atau karena tuntutan partai? atau karena emang cuma mau mejeng didepan kamera dan berlaku sok tegas?

Semua faktor itu hampir kubilang benar. 60% benar lah. Aku masih ingat ketika dulu masih SD dan masih polos seperti biasa. Ingus masih meler di hidung, sruput-sruput suara naik turun ingus kayak ekonomi bangsa ini. Alis masih tebal. Masih inget 1..2..3 dor dosa, kalau ngomong kasar. Terakhir yang paling kusuka adalah saat E'ek di celana. Ah memory... i missed them so much

Mungkin latar cerita ku hanya sepele dari hormat, kakek, dan tetangga. kakek ku adalah seorang veteran perang. Walapun usianya yang sudah tua tapi nasionalismenya masih muda, dan bagai mana dengan gairahnya? waullahualam.

"RAMLI!!!..." kakek memanggil

" Ada apa kek?" aku menghampiri kakek

"Sini, duduk dipangkuan kakek, akan kakek ceritakan masa dimana kakek berjuang melawan penjajah!" ku duduk dalam pangkuan kakek yang hangat

"Dulu kakek ketika masih muda gak main- main kayak kamu. kakek harus angkat senjata dan maju ke garis depan. kakek inget dulu ada temen kakek namanya Sugeng. dia terluka parah di medan perang. kakek harus membawa dia ke tempat pertolongan melewati ranjau tanpa pelindung. banyak bom meledak dengan api yang besar dan usus yang bertebaran. kakek harus berpikir dua kali menyelamatkan dia atau menyelamatkan diri kakek?. dalam hati kakek bagai simalakama. tapi kakek tetap teguh dan menolong teman kakek walau kakek terkena tembakan" cerita panjang kakek

"hmm..." saru ku

"heh! Ram... lu paham gak?"

"Yey tamagotchi Ramli E'ek lagi"

"Anak edan"

setelah kejadian itu aku semakin sayang terhadap kakek kesayanganku. gimana enggak? orang besoknya dia modar. gegara denger balon meledak terus kena serangan jantung.

dari cerita itu  aku paham bahwa aku harus berguna bagi banyak orang dan tak terus meneguhi diriku sebagai insan pribadi. melainkan sebagai insan manusia semua.

okay kita lajutkan ceritanya. tapi kenalin Hai aku Ramli wilanda. Manusia biasa dengan bakat kepemimpinan. seiring ceirta berjalan kalian akan tau tentang aku.

okay lanjut lagi. ketika aku SD mulailah aku kenal dengan Organisasi sederhana yang sedikit rumit. Disebut organisasi kelas, dan aku menjadi ketuanya. menjadi ketua kelas memang perkara mudah saat di SD. tentu saja Saking mudahnya sampai aku berlangganan selama 6 tahun berturut-turut. disana aku belajar tentang kepimimpinan. so basiclly aku dewasa di usia muda. bukan maskudnya udah pola pikir bukan pubertas.

sekarang maju kedapan sebagai independen. tak ada partai tangan pun jadi. sekarang berbicara di depan podium. dan meyakinkan akan diberinya amanah oleh para rakyat? aku siap!

bila kalian menganggap cerita ini tak nyambung dan aneh, biasakan, karena akan ada akhir yang mengejutkan

Presiden Ndableg Series : KampanyeWhere stories live. Discover now