Part 3: Bruce Sebenarnya

159 9 2
                                    

Tegangpun terpancar diraut muka para penumpang dikereta, melihat kejadian tersebut.

Pria itu menangkis serangan dari preman yang hendak memukulku, menggunakan tangan kirinya, lalu menyerang balik dengan tangan kanannya dengan sangat kuat.

Brakkkk......

Pukulan telak mengenai perut preman itu ,yang menyebabkan preman itu terpental dan jatuh kehilangan kesadaran diri.

"heyyy... bocah ingusan... pergilah !!! kalau kalian tidak mau berdarah melawanku !!!" mengancam preman itu dengan memasang muka seram dan menakutkan.

"heeehhh... kalau kami memilih untuk berdarah bagimana ??!" Preman itu pun mengeluarkan pisau kecil disaku belakangnya.

"heeyy... kalian semua keluarkan pisau kalian masing-masing... jangan takut sama situa bangka itu... kita kroyoki dia sampai mati!!!"

Atmosfir Tegangpun memuncak , para penumpang mulai ketakutan dan menyudut kesamping kereta.

"heyy bocahh..mundurlah sedikit, nanti kau bisa terluka!!"Perintah pria itu kepadaku.

Akupun mundur dan mencari tempat yang aman.

"Sial aku tidak bisa menolongnya..SIAL....."
sedih melihat diriku yang tidak bisa apa-apa ,dan menghempaskan tanganku kedinding kereta.

Salah satu preman itu memulaii pertarungan.

dia berlari kearah pria itu lalu menusuknya dengan pisau.

"sssttttt...." menampar pisau itu, dengan tangan kirinya, lalu memukulnya dengan tangan kanannya.

"huuggggg...."sedikit mengeluarkan air liur dimulutnya.

"pukulan itu..., seolah-olah ada angin yang menambah kekuatannya..., dan aku melihat tangannya seperti ada aura hitam yang mengeliling tangannya" prasaanku didalam hati.

Merekapun sontak terkejut melihatnya dan mundur beberapa langkah.

"jangan takut.... maju!!!... kita langsung main kroyok aja" perintah ketua preman itu.

Semua preman pun berlari kearahnya.
Pria itu mengambil kuda-kuda bertahan.

"tabbb....brakk....." menangkis serangan dan memukul salah satu preman.

"sttttt...... grakkk..." memutar dan menendang.

pria itu mengindar semua serangan preman itu dengan lincanya layaknya arkrobatik.

Preman demi preman dikalahkannya ia sendiri, hingga menyisakan 2 preman dihadapannya.

Satu preman dibelakangnya ketakutan dan mendorong preman yang didepannya untuk melindungi dirinya.

"aku yakin orang itu pasti ketuanya"pikir ku.

Preman didepannya pun maju dan menyerang pria itu menggunakan pisau ,aku yakin orang itu pasti sangat gugup untuk melawan pria itu.

"tassttttt......" menangkis serangannya menggunakan tangan kirinya,yang membuat pisau itu terpental keatas ,lalu dengan kecepatan kilat pria itu menendangnya dan menangkap pisau yang terpental diatas dengan santainya.

Pria itu berjalan kearah ketua preman itu sambil memainkan pisau ditangan kanannya.

"ohhh tidak.. tidak...tidak aku tadi hanya bermain-main saja sama orang itu..jangan diambil hati yaaa..."sambil menunjukku gemeteran karena ketakutan.

preman itu pun mundur beberapa langka.

dengan cepatnya pria itu menendangnya kesamping kereta, yang membuatnya terbentur kedinding kereta cukup kuat.

Life in The WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang