한 {SATU}

224 35 15
                                    

Lee Je Hoon menyudahi semua perannya. Pulang malam itulah kesehariannya. Seperti biasa ia pergi ke bar untuk melepaskan bebannya sebagai aktor. Di larut malam begini ia mengajak Kwon Yool untuk menemaninya.

"Je Hoon! Mau berapa lama hidupmu begini terus! Sudahlah jangan minum-minum lagi. Tak baik untuk kesehatanmu. Apalagi kamu itu aktor! Bagaimana untuk syuting besok jika kondisi kamu begini!" Kwon Yool menasehati Je Hoon saat hendak pergi ke bar,

"Dasar! Aku sudah lelah mendengar ocehanmu! Menurutku kau percuma menasehatiku, karena pada akhirnya kamu akan menemaniku!"

Mereka pun pergi ke bar untuk yang kesekian kalinya, namun Kwon Yool tidak pernah meminumnya. Sedari tadi, ia hanya memperhatikan sikap Je Hoon, yang semakin lama tidak terkendali.

"Hei! Kwon Yool! Jadi orang jangan terlalu munafik! Habiskanlah minumanmu, maka beban hidupmu terasa lebih ringan." sahut Je Hoon sembari meminum kembali,

"Kau ini sedang tidar sadar! Lebih baik tinggalkan ini semua." Kwon Yool mengambil botol bir yang dipegang oleh Je Hoon dan meletakkannya di atas meja.

Je Hoon murka padanya. Seketika satu pukulan mendarat di wajah Kwon Yool. Setetes darah segar mengalir di ujung bibirnya.

"Kau gila, Je Hoon! Apa kata fansmu bila kamu seperti ini!" menarik tangan Je Hoon untuk membawanya pulang,

"Ya! Aku memang gila! Aku tak peduli apa kata mereka! Biarlah mereka berkata apa, memang ini semua takdirku!" mencoba melepaskan genggamannya,

Pada akhirnya, Kwon Yool berhasil membawa Je Hoon ke mobil. Tak lama Je Hoon tertidur di kabin mobilnya. Kwon Yool merebahkan tubuhnya, mendongakkan kepalanya dan memikirkan sahabatnya.

Kwon Yool berusaha mengetahui masalah apa yang dideranya, tapi Je Hoon tak pernah berterus terang. Apa mungkin masalah keluarganya? Tapi itu mustahil! Terakhir kali ia bicara pada keluarganya dan sepertinya dalam kondisi baik.

Ia memandang wajah Je Hoon sebentar dan berkata dalam hatinya,

Sebernarnya, aku kasihan padamu! Dahulu kau tidak pernah begini. Bahkan perubahanmu sudah 180° dari yang aku kenal.

Selang beberapa waktu, Je Hoon melindur membuat Kwon Yool tercengang.

"Tidak, Eomeoni! Jangan pernah melakukan itu padaku. Abeoji jangan melakukan itu pada kakakku. Aku tahu itu semua salahku, maka hukumlah aku jangan kakakku, apalagi orang terdekatku. Ak-aku berjanji tidak akan memberitahukan siapa aku sebenarnya. Aku akan bersandiwara. Tolong! Tolong!"

Kwon Yool awalnya hendak membangunkan dia. Tapi Je Hoon terlihat begitu lelah. Sebenarnya apa yang dirahasiakan Je Hoon sampai harus bersandiwara. Tidak mungkin, apabila selama perubahan sikapnya itu hanyalah sandiwara. Mustahil bila dia harus berakting dikehidupan nyata.

Ah, Je Hoon sudah membuat Kwon Yool sakit kepala.

Ah, Je Hoon sudah membuat Kwon Yool sakit kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Theatrical LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang