Sinar matahari menyilaukan mata melalui celah gorden kamar Rena, yang membuatnya terbangun. Dengan kesadaran yang masih belum terkumpul, ia duduk ditepi ranjang.
Setelah dirasa sudah sepenuhnya kesadaraannya kembali ia pun mulai memasuki kamar mandi. 20 menit kemudian ia pun sudah terlihat fresh, segera ia mengenakan baju dan menyiapkan barang yang akan dibawanya.
Cukup dengan balutan make up yang tipis sudah membuat Rena terlihat cantik. Saat di rasa semua sudah siap dan waktu sudah menunjukkan pukul 8, Rena memutuskan untuk segara berangkat ke cafenya.
20 menit menempuh perjalan, ia pun sampai bersamaan dengan pegawainya yang datang dan Silvi yang sedang membuka pintu cafe.
"Pagi Mbak Ren" Sapa Bara
"Pagi juga Bara"
"Mbak Ren udah sarapan?" Tanya Silvi setelah berhasil membuka pintu dibantu dengan beberapa pegawai
"Belum nih Sil, entar ajalah" Ucap Rena santai memasuki cafenya
"Mau dibikinin sarapan apa mbak?"
"Terserah ajalah, minumnya air mineral aja"
"Oke mbak, tunggu sebentar ya" Silvi pun beranjak
"Nih anak, kalau dibilangin nanti aja nanti aja malah dilakuin sekarang huffft" Decak Rena kesal
Semua pegawai mulai membersihkan dan menata cafe, sedangkan Rena berada di kasir pembayaran untuk mengambil catatan cafe lalu ia pun berjalan menuju tempat disebelah jendela sembari melakukan pengecekan
Ponselnya yang berada dikatong pun bergetar. Pesan baru masuk. Ia merogoh kantong celananya, dan membaca pesan dari Billy
Billy V. H. : Pagi Gab
Gabriella R. K. : Pagi juga Bil
Billy V. H. : Selamat ya atas kelulusannya kemarin
Gabriell R. K. : Makasih ya, kamu juga selamat atas kelulusannya Pak Dokter
Billy V. H. : Iya sama sama Bu Psikolog
Gabriella R. K. : Kemarin setelah wisuda kamu langsung pulang ya? Kok aku nggak liat kamu sama sekali
Billy V. H. : Iya, soalnya ada urusan kemarin. Jadi buru buru langsung pulang. Nggak sempet foto bareng deh
Gabriella R. K. : Oh, iya nggak bisa foto bareng
Billy V. H. : Kamu lagi apa Gab?
Gabriella R. K. : Aku lagi ngurusin cafe. Kamu sendiri?
Billy V. H. : Ini aku mau pergi ke tempatnya temenku
Gabriell R. K. : Oh, yaudah hati hati kalau gitu Bil
Billy V. H. : Oke Gab
Rena sedikit kecewa karena terlalu cepat ia chat dengan Billy, padahal ia rindu sekali. Lalu menaruh ponselnya di atas meja
Sudah 2 minggu ini ia tidak berbicara dan mengirim pesan dengan Billy. Ia cuman melihat Billy saat wisuda saja.
"Yah, kenapa aku rindu banget ya sama Billy. Pengen ketemu" Gumam Rena
"Kenapa mukanya Mbak Ren ditekuk kayak gitu, padahal tadi kelihatan semangat banget" Silvi mengantarkan pesanan Rena
"Nggak papa kok, makasih ya Sil" Rena memberikan senyuman pada Silvi sembari membereskan catatannya
"Iya mbak sama sama. Kalau gitu aku permisi dulu ya mbak, mulai ramai pengunjung nih" Pamit Silvi
"Eh bentar Sil, ini tolong balikin ketempat biasa ya udah aku cek tadi" Kata Rena menyerahkan catatan yang ia ambil dari meja kasir
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chances (COMPLETED)
Romance"Aku nggak bisa jatuh cinta lagi, karena itu terlalu menyakitkan dan aku nggak pengen jatuh buat yang kedua kalinya" "Kamu pasti bisa, dan aku akan buat kamu jatuh cinta lagi" Just Make Me Falling in Love With You