HIDUP SEDERHANA DAN SABAR

2.5K 6 0
                                    

Wahai kaum muslimin, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Ketahuilah bahwa hiasan yang paling mulia bagi seorang muslim adalah pakaian takwa. Karena itu,takwa haruslah menjadi sikap hidup dari pribadi seorang muslim yang merupakan manifestasi imannya. Orang yang takwa tidak akan mudah terombang ambing oleh rayuan kemewahan dunia. Hidup mereka tidak larut menuruti nafsu dunia semata, tetapi senantiasa mengenal 
batas-batas dan tuntunan hidup yang telah diajarkan oleh agama. Yaitu mencari kehidupan dunia untuk ibadah kepada Allah, kemudian menjalani hidup dengan kesederhanaan dan sabar menghadapi cobaan.

Sidang jum’at yang berbahagia.

Allah Swt. Berfireman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini: Wanita-wanita,anak-anak,harta yang banyak dari jenis emas,perak,kuda pilihan,binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran: 14)

Ayat diatas menegaskan bahwa kecintaan dan kecenderungan manusia terhadap keindahan dan kesenangan kehidupan dunia adalah sunnatullah sebagai hiasan yang telah diciptakan oleh-Nya. Kita pun sadar bahwa sebagai manusia kita cenderung untuk memiliki dan menguasai kenikmatan-kenikmatan duniawi, yang menyebabkan adanya keharusan berusaha dan berikhtiar. Namun semua itu harus disadari niat dan keikhlasan untuk dijadikan sarana beribadah kepada Allah dan mengingat akan hal terakhir yang akan dialami manusia,yaitu kematian. Sebagaimana akhir ayat yang berbunyi: wa maa ‘indahuu husnul ma-aab, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Hadirin sidang Jum’at yang berbahagia.

Allah Swt. telah menentukan sebagian dari manusia diberi karunia rizki dan kekayaan yang berlimpah. Tetapi Allah tidak membebaskan mereka untuk menghambur-hamburkan kekayaan sesuka hatinya. Mereka diajarkan untuk menjaga jangan sampai besar pasak daripada tiang, pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Orang yang hidup sederhana harus dapat mengendalikan kekayaannya untuk dinafkahkan kepada keluarga dan orang-orang yang berhak menerimanya,sebagaimana perwujudan kasih sayang sesama hamba Allah. Sehingga kekayaannya tidak hanya ditumpuk untuk kepentingan pribadi tetapi mampu menghindarkan dirinya dari sifat egoisme dalam kehidupan bermasyarakat.

Hadirin sidang Jum’at yang berbahagia.

Islam menganjurkan umatnya untuk hidup sederhana dengan menghindari hidup mewah dan boros tetapi tidak kikir dan bakhil. karena bertambah atau berkurangnya kekayaan adalah kehendak Allah. Maka hendaklah seeorang tidak diperbudak harta. Allah berfirman:

وَلا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا  إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tangnmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rizki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya.”  (QS. Al Isra’ : 29-30)

Sikap seseorang yang sederhana adalah memiliki jiwa yang sabar,tabah dalam menghadapi setiap cobaan dan tantangan. Kita menyadari bahwa hidup membutuhkan perjuangan,yang dihadapkan pada kemungkinan keberhasilann dan kenikmatan dan sebaliknya harus menghadapi cobaan dan kesulitan. Hidup msedrhana akan menjadikan kenikmatan yang diperolehnya tidak membawa kelengahan ataupun lupa daratan. Sehingga manakala cobaan datang menimpanya tidaklah menyebebkan hatinya mengutuk dan putus asa. Jiwa sadar senantiasa dijadikan tonggak kekuatan dalam menghadapi perjuangan hidup yang penuh ujian dan cobaan ini.

Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Artinya: “Dan sunnguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)

Dari ayat diatas jelaslah ada kepastian dari Allah Swt untuk acapkali menguji manusia dengan berbagai ujian dan musibah dalam hidup yang memerlukan sikap kesabaran kita dalam menerimanya. Kesabaran dalam hal ini bias meliputi berbagai segi kehidupa kita, yaitu:

1.    Sabar dalam melaksanakan perintah Allah.
2.    Sabar menerima kenyataan hidup.
3.    Sabar menghadapi ujian atau musibah.

4.    Sabar ketika memperoleh nikmat.

Sebagian pendapat membagi kesabaran itu menjadi tiga bagian: Sabar dalam ketaatan, Sabar menghindari kemaksiatan dan Sabar menanggung ujian dan cobaan.

Sidang Jum’at yang berbahagia.

Akhirnya, marilah kita jadikan hidup kita ini hidup yang sederhana dan sabar. Kita memohon kepada Allah semoga kita menjadi hamba-Nya yang dapat hidup sederhana lagi bahagia, yang sabar lagi banyak beramal dan menjadi ‘abdan syakuuro hamba yang banyak bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.

MATERI KHUTBAH JUM'AT PILIHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang