Fittara invited you to group "Reunii!"
Airin : weww grup apani
Luna : loh tante tante ngapain undang aku?:(
Fittara : Sok muda ya Lun
Aldo : hai girls
Luna : Hai abang Al wkwk
Roy S : Hai abang Al wkwk(2)
Fittara : Hai abang Al wkwk(3)
Ilham : Hai.
Airin : ada apanih Ra?Airin mengalihkan pembicaraan. Ohya, Roy ada di grup karena mereka sempat bertukar id line kemarin di acara perusahaan Kevin. Sesekali juga mereka bertukar pesan untuk sekedar melepas rindu.
Fittara : Jadi kemaren aku ketemu bg Roy
Roy S : Gausa pake embel embel 'bg' deh Ra
Luna : Oke lanjutt
Fittara : wkwk. Dia ngajakin kita ngumpul
Airin : Mau mauu. Dimana?
Aldo : Mau ketemu aku ya? Haha
Airin : Ih jijay. Mandi dulu lo sana
Roy S : Di kafe kita dulu. Kafe trilili. Masih ada kan?
Luna : Masih. Tapi gratis kan?
Luna : urusan rumah tangga jgn dibawa ke grup keles rin
Roy S : Iya Lun tenang aman amann
Roy S : Lah kalian udah?
Fittara : Ssst besok aja deh gosipnya-------
"Kamu ikut gak Vin?" ajak Tara.
"Enggak deh. Aku mau biarin kamu hepi hepi. Lagian aku juga mau ke tempat bunda sih nganter obat." Tara mengangguk ngangguk. Dia salut pada suaminya yang sangat patuh sama orang tuanya itu.Tara mengendarai mobil sendirian. Dia merasa ada yang hidup dari dirinya, kesenangan yang luar biasa.
"Lunaaa, Ririinnn!" pekik Tara. Jadilah ketiga gadis---eh bukan gadis ya, tapi wanita. Ketiga wanita itu berpelukan.
"Plis jangan jadiin kita obat nyamuk," kata Aldo datar. Ah wajah datar itu.
Ada seorang anak perempuan di pangkuan Aldo yang membuat Roy bertanya tanya. "Anak siapa lo ambil?"
"Anak kitaaa," jawab Aldo dan Ririn serentak.
"Waw. Congratulations bro!""Sorry ya Roy gak ngabarin. Karna keknya lo sibuk banget. Line yang lama udah gak aktif."
"Iya selo. Ponakan om siapa namanya?" Roy memainkan jari bayi itu.
"Nama aku Afra Om," kata Ririn, menirukan suara anak kecil yang membuat kelima sahabatnya tertawa."Heii ini tempat umum tau," bisik Tara, berusaha meredam suara teman-temannya.
"Tenang. Aku udah booking buat kita berenam," balas Roy dengan santai."Apa?!"
-------
Sekarang Tara dan Roy menepi di sebuah meja kosong yang hanya berisi dua kursi untuk mereka berdua. Sementara keempat temannya sedang asik menikmati makanan dan minuman yang berlimpah atas ulah Roy.
"Ra, aku minta maaf ya atas kejadian sepuluh taun lalu. Aku cuma mau kamu move on. Aku gamau nyusahin kamu. Karna aku tau, perempuan baik akan dapetin laki laki baik," katanya.
"Iya. Aku juga ya. Maaf udah baper dulu sama kamu. Tapi kita tetep sahabat kan?" Mereka berpelukan.
"Eh guys kita balik ya. Afra udah rewel," kata Aldo.
"Bye!"
"Aku juga deh," tukas Luna.
"Ah gue juga," sambung Ilham."Aku juga ya Roy. Makasih banyak loh traktirannya hehe."
"Mau aku anterin?" tawar Roy pada Tara. Tara menggeleng. "Aku bawa mobil."
"Kalo gitu kamu yang anterin aku ke hotel. Aku lupa tadi udah nyuruh supirnya pulang."
Tara berdecak. Roy masih saja suka manja. Tapi Tara tidak membantahnya. Namun sebagai balasannya, Roy lah yang menjadi supir. Sementara Tara bersantai di jok sebelahnya.
**********
Alhamdulillah sudah sampai di part terakhir.
Sumpahhh lega banget!!
Awalnya aku sempat pengen putus di tengah jalan karna ngerasa ini cerita garing banget, iya kan?
Tapi temen temen bilang, apapun hasilnya lebih bagus disiapin aja. Dan jadilah cerita yang amburadul ini hahaha.
Thankyou!! Jangan lupa tinggalkan jejak yaa. Give your vote and comments!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Love
Teen Fiction#296 in teenfiction 14-04-2018 #292 in truestory 26-05-2022 [TAMAT] Kehidupan Fittara Melody berubah sejak Bu Sari mengenalkannya kepada Roy, siswa nakal pentolan sekolah. Tara diharuskan menghadapi segala tingkah Roy yang kadang, mampu membuatnya...