《7》

1.4K 188 27
                                    

"Mori-sama, tarik pelatuknya."

.

"Shūji Mori sudah mati."

.

"Bukankah itu kemauanmu sejak dulu?"

.

~~Suicide for Love~~
.

Warning: typo(sssss)

Kalo lupa sama cerita prev. chapter, silahkan dibaca dulu chapter sebelumnya.

Om vomentnya om :)
.

~~Masa lalu~~
.

Author: Biarlah masa lalu.. jangan kau ungkit...*nyanyi*

Chuuya: Ehm*batuk jaim*

Author: Kenapa?!

Chuuya: Eh, kagak jadi.

~~~

Author pov

07:00 p.m.

Pria bersurai coklat itu menatap wajah putri tidurnya dengan ekspresi yang lembut. Mereka baru saja pulang dari kencan pertama mereka. Karena kelelahan menunggu taksi sampai malam sang gadis tertidur di tengah perjalanan. Dan akhirnya prianyalah yang menggendongnya keluar taksi sampai masuk rumah.

"[name]..." Dazai memanggil gadis yang tertidur itu pelan. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tangan besarnya mengelus kepala [name] lembut.

Drrrrrt

Ponsel Dazai bergetar, tanda pesan masuk. Dengan malas Dazai mengambil ponselnya di ujung kasurnya. Dan ya, [name] berada di kamar Dazai sekarang. Dazai menaruhnya di kamarnya dengan alasan 'kamarnya lebih dekat dengan tangga.'

Dazai membuka ponselnya dan melihat mailnya. Wajah tenangnya berubah sembilan puluh derajat setelah melihat siapa nama pengirimnya.

"Sekarang apa maumu Akutagawa?" wajahnya terlihat sangat berbeda dari wajah penuh kelembutan yang selalu ia tunjukkan kepada [name].

Grrrwool

"Ma sepertinya aku makan dulu." Ucap Dazai sambil menepuk perut roti sobeknya yang lapar.

(daku juga lapar atas dirimu >~<)

Dazai menyelimuti [name] dengan selimut, lalu pergi keluar kamar dan menuruni tangga menuju dapur.

Di dapur, Dazai membuka lemari makanan dan mengambil ramen instan di rak bawah. Dia membuka bungkus cup ramennya dan menuangkan air panas dari termos ke dalam cup.

Dazai duduk di bangku sambil menunggu ramenya matang. "Seharusnya [name] yang membuat makananku sekarang." Gumam Dazai sambil mengetuk meja beberapa kali.

"Akutagawa..." Dazai menidurkan kepalanya di meja makan. "Apa kau ingin menghancurkan hidupku lagi?" ucapnya dengan suara yang pelan.

"Eh?" Dazai langsung mengangkat kepalanya setelah mendengar ucapannya sendiri. "Kapan Akutagawa menghancurkan hidupku?" pria yang kesepian itu menghela nafasnya pelan.

sfl; ένας✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang