Selama perjalanan mataku selalu melihat ke kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada bandit atau penjahat yang berkeliaran di hutan ini. Walaupun Roy sudah memacu kuda dengan cepat, tetap saja kegelapan menenyelimuti kami, dengan bantuan sedikit penerangan aku dapat melihat dengan jelas di sekeliling kami. Ya, sebenarnya aku memiliki penglihatan yang cukup terbilang tajam karena itu aku dapat melihat dengan jelas walaupun hanya dengan sedikit cahaya. Selama aku melihat sekitar Alean sibuk membereskan barang barang bawaan yang kami beli di distrik rectal tadi, sedangkan Roy terus memacu kuda nya dengan cepat.
"waaa! "teriak Alean.
" Ada apa? "ucap ku terkejut karena ia berteriak.
" bisakah kau tidak terlalu cepat memacu nya, barang barang kami bisa jatuh! "ucap Alean.
" hahaha..kau ingin barang barang mu jatuh atau kita yang dihadang para bandit. Bisa bisa semua barang bawaan kita akan habis diambil olehnya! "ucap Roy.
" hahahaha.. "aku pun tertawa melihat tingkah laku mereka. Sedangkan Alean hanya tertunduk malu.
***
Keesokan hari nya kami sudah sampai di penjara Dust, haha..aku bisa mengetahui nya dengan sekali melihat karena ada satu menara tertinggi di penjara itu. Menara itu digunakan sebagai "Menara Eksekusi" para tahanan yang telah melakukan tindak kejahatan yang berat,contoh nya membunuh anggota kerajaan atau bangsawan. Oleh sebab itu aku dan Alean melarikan diri dari penjara kalau tidak kami akan di eksekusi di menara itu. Karena telah membunuh bangsawan, secara manusiawi aku dan Alean memang tidak bersalah karena telah menyelamatkan orang tapi secara hukum di negri ini itu adalah perbuatan kejahatan yang berat sehingga harus di hukum mati.
Selama ini memang aku dan Alean tidak pernah mendapatkan perlakuan yang manis di penjara, dan itu sudah pasti. Itulah sebabnya aku kabur dari penjara, dan sampai sekarang banyak yang tidak aku mengerti tentang apa yang terjadi padaku dan Alean sekarang ini. Tentang paman yang diculik ataupun sirine yang tidak dibunyikan saat kami kabur dari penjara saat itu."oy, kalian ingin turun dimana biar kuantar? "tanya Roy.
" ah! Tidak usah, kami akan turun disini saja. Rumah bibi tidak terlalu jauh dari sini! "ucap Alean.
Dia berbohong lagi, aku tidak ikut campur kalo dia sampai mengetahui yang sebenarnya nanti,Pikirku." baiklah, berhati hatilah di jalan dan salam untuk bibi mu! "ucap Roy sambil memacu kuda nya.
Akhirnya aku kembali lagi ke tempat ini, tempat yang telah memberikan kenangan buruk padaku dan Alean.
Sekarang apa yang harus kami lakukan, apa kita langsung ke tempat itu saja atau bagaimana.. Aduh, karena memikirkan paman aku jadi tidak bisa fokus terhadap rencana ku."Thea, apa sebaiknya kita cari tempat dulu baru kita membicarakan tentang strategi membebaskan paman tanpa tertangkap. Bagaimana? "ucap Alean.
Aku terkejut sejenak lalu membalas perkataan nya" hmm.. Kurasa itu ide yang bagus, kita bisa lebih mempersiapkan apa yang kita butuhkan nanti.. Baiklah ayo kita cari tempat beristirahat dulu"ucap ku. Kenapa Alean selalu bisa tau tentang apa yang aku pikirkan, sudahlah.. Semakin dipikirkan semakin pusing aku nanti.
***
Aku dan Alean duduk di bawah pohon besar. Phew..tubuhku sangat lelah, mungkin karena aku tidak tidur semalaman karena harus berjaga. Aku lelah sekali.."tidurlah.. Aku akan menjagamu"ucap Alean sambil merebahkan ku di pangkuan nya.
"tu.. Tunggu aku baik baik saja.."ucap ku sambil berusaha untuk tidak tidur di pangkuan nya.
"aku tau kau sangat lelah, beristirahat lah sebentar. Nanti kita akan melanjutkan perjalanan kita"ucap Alean sambil mengusap kepala ku.
"terima kasih.. Alean "tanpa kusadari aku pun tertidur di pangkuan Alean. Setelah mengistirahatkan badan aku pun bangun. Aku melihat wajah Alean yang sedang tertidur, wajah nya seperti anak kecil saja.. Hehehe
°°°
Yak, cerita ini sudah sampai bagian 7.maaf klo ada bagian yang kurang dimengerti karena yaa.. Seperti itu! :v dan maaf klo jarang update:'(
Tapi aku akan coba untuk memperbaiki nya:) jadi tolong vote dan komentar nya. :) terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCESS
FantasyPara penguasa dan bangsawan di negri ini sangatlah tidak adil, begitulah pemikiran Thea yang membuatnya ingin mengembalikan rasa adil kepada rakyat jelata yang diperlakukan tidak adil oleh para penguasa.... Apa thea akan berhasil melakukan itu?