Ketika bangun pagi, aku membuka kedua mataku dan dengan samar-samar tersadar ada oranglain di sebelahku yang sedang memeluk erat tubuhku."Ini siapa si? Lepas" aku berusaha melepaskan pelukannya.
"Ehmmmm" dia bergumam.
"Eh,ini siapa ? Jangan bercanda ya!"
"Cil apaan sih, ini masih pagi. Itu mulutnya berisik banget dari semalem tau gak! Mau kamu aku cium hah?" Katanya sarkatis.
"Galuh, apa-apan sih! kamu ngapain disini. Kalo ayah liat gimana yaampun" aku berusaha mengusirnya keluar.
"Kamu yang apa-apaan, liat ini. Baru semalaman tapi kamu lupa, kalau kita udah nikah. Iya?" Dia mengakat sebalah alisnya.
"Aku Lupa". Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Dia menatapku dan menidurkan dirinya kembali.
"Ih kamu kesel beneran?" Aku berusaha menyingkap selimutnya tapi dia diam saja.
"Gal, aku minta maaf ya sayang" aku mengusap rambutnya. Tapi dia masih diam.
"Janji sumpah aku gak akan lupa lagi, kan baru permulaan jadi maklum lupa dikit"
Dia membuka selimutnya dan berbicara "kamu kelewatan, udah semalem gak jadi. Sekarang lupa kalau aku suami kamu"
"Yang semalem aku gerogi, dan sekarang aku lupa." Aku menundukan kepalaku.
"Minta Maaf." Katanya.
"Iya aku minta maaf ya sayang." Kataku memberikan senyuman semanis mungkin.
"Gak kaya gitu minta maaf sama seorang suami" katanya dan aku mengerutkan dahiku.
"Terusssss?" Kataku
"Buka baju, cium aku. Terus nanti dengan senang hati aku maafin kamu." Katanya tanpa dosa.
"Aku cium aja. Bagian pertama aku masih belum siap. Deal?" Kataku memberikan saran.
"Bukan hal yang buruk! Sini"dia merentakan tangannya.
"Just kiss, gak lebih!!!" Kataku memperingati.
"Fine, beda ceritanya ya kalau kamu yang minta lebih gimana ?"
"Gak akan!!" Aku melipat kedua tangannku.
"Lama ya kamu" dia menarik tanganku dan aku jatuh di dalam pelukannya.
"Ready?!"
"Ciuman Pertama Kita setelah nikah okey?" Katanya meledek. Tanpa menunggu jawabanku dia menciumku dengan sangat buas.
"Awas ya kamu bikin aku hamil"
Aku memukul lengannya."Ada yang salah dengan kamu hamil?" Dia menatapku lekat
"Emm... Ya aneh aja" aku setengah berfikir.
"Bagian mana yang kelihatannya aneh?"katanya.
"Kamu selalu panggil aku kecil kan?"
"Iya? Ada yang salah? Selama ini kamu gak keberatan aku panggil kecil kan?"
"Ya bukannya aneh. Masa anak kecil punya anak!" Kataku setengah berteriak.
Bukannya menjawab dia malah tertawa.
"Malah ketawa ih" kataku menatapnya.
" I Love You" dia mencium pipiku dan pergi menuju kamar mandi. Samar - samar aku bisa mendengar tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying police
RomanceBeberapa part di private, jadi jangan dibaca sebelum difollow. ketika aku membenci seoarang abdi negara, namun tuhan justru membuat semua orang yang kusayangi menjadi abdi negara bahkan tidak cukup ayah dan kakaku saja, kini aku juga harus menerima...