Lima

172 5 1
                                    

Patrish.

Aku merasa kedinginan,sangat dingin dan kepalaku terasa berat dan ada sesuatu yang cukup keras dan kenyal mengganjal di kepala ku...seperti tangan dan aroma tubuhnya?....deg, ga salah lagi ini pasti dive,aku pun merapatkan tubuhku ke tubuhnya,dia merespon dengan memeluk erat tubuhku..oh tuhan ini nyaman,tapi aku tau ini tidak seharusnya,sahabat ku harusnya normal,tidak boleh ia menjadi seperti...ah aku makin pusing saja memikirkan irsyad valdo dan dive,aku pikir tadinya mudah saja menjadi gay,tidak ada yang namanya sakit hati,dendam dan juga pelampiasan,rumit memang tapi sudah terlanjur.
'Dep...banguuun'
'Diveeee'
Aku mengguncang guncang tubuh si pemalas ini,aku ingin menanyakan dimana sekarang kami berada karna tempat ini begitu asing,sepertinya ini rumah...tidak tidak ini apartemen ternyata,karna si dive itu susah banget dibangunin aku jadinya cari tau sendiri deh ini tempatnya siapa sebenernya.

Aku pun memutuskan untuk mengambil air minum,tenggorokanku terasa sangat kering,aku berjalan mencari dapur sekarang sih aku cuma pake kaos kebesaran sama celana dalam model boxer saja,akupun membuka kulkas dan mengambil sebotol air.


'Pantes lu di bawa sama si monyet kesini!sexy tjuy mulus pula,haha..tapi sayang..cowok haha'
...sela seorang pria yang mengejutkanku.

Dia...?entahlah aku sepertinya pernah melihatnya,tapi aku Lupa sih dimana,dia cukup tampan dengan tinggi yang hampir sama dengan dive dan dia cukup menggoda,haha..nampaknya dia baru saja berolahraga,ada keringat di pelipis dan juga lehernya.
'maaf?..bisa di ulang?' jawabku dengan sedikit menaikan nada bicara.
'iya haha...' dia mendekat dan otomatis aku selangkah mundur ketika ia makin mendekat dan akhirnya mengurung ku di kulkas diantara kedua tangannya,
'sexy....tapi gua belum doyan sama lo..wkwk' ucap pemuda ini Tanpa dosa.
Sontak aku menendang tulang keringnya dan dia berteriak kesakitan,haha cukup puas aku melihatnya meringis.
'eh...eh..ada apasih?..itu Ngapain ngomongnya mepet mepet?' tiba tiba dengan Tanpa Malu dive keluar kamar hanya dengan boxer sambil menggaruk garuk isi Dari boxernya..itu ahhh cukup membuatku pening.

Aku dan dive memutuskan untuk bersantai dulu,dan Alvin pun menyarankan demikian,pagi hingga sore kami habiskan untuk sekedar bercanda dan menonton film.

'dep..jam 3 sore nanti bisa anterin gue balik?'
'mau kemana sih yang?' dive merapatkan badanya ke badanku yang Sedang asik bersandar di sofa...
'ada perlu...'
'yaudah iya,mau dianter ke rumah atau kemana?'
'rumaaaaah..'

Setelah yakin bahwa mobil dive menghilang di tikungan rumah patrish langsung membuka pagar rumahnya yang tingginya hanya sedada orang dewasa,berjalan kemudian memutar kenop pintu.
Situasi sungguh sepi,ntah kemana orang tuanya,dia langsung masuk ke dapur untuk sekedar mengambil minuman dan beberapa cemilan untuk dibawa naik.
Saat ini iya tidak ingin memikirkan apapun,begitu sakit memikirkan valdo,begitu rindu memikirkan irsyad,dan terlalu takut berharap kepada dive,rasanya ingin dia menyingkirkan mereka dan mencari orang lain,tapi tak mudah memang.

Daydreaming,

Kalo gue lebih tirus gue lebih tinggi mungkin valdo sukaa,hmm ayolah pat berusaha 58 kilo ke 55 kilo gak susah kok gue pasti bisa..
Gue pasti bisa buat dia nge lirik gue gua pasti bisa..
Dan dia pasti...haha gamungkin bakalan sia sia kali ya,tapi gapapa gua akan permak diri gua bukan buat valdo tapi siapa tau dapet yang lebih baik

Sedang enak berkhayal tiba tiba ponsel patrish berdering...
'Hah?kok gituu?mendadak amat?'
...
'Jadi sampe jam berapa besok pendaftarannya?'
...
'Hmm..yaudah deh gue ngumpulin berkas dari sekarang aja..thankyou ya ki infonya'
...
'Eh gausah...nanti ngerepotin lo gausah'
...
'Bener nih?gapapa kok gue bisa nge grab'
...
'Okey jam 10 ya,makasih dwiki'

Haaaah,ternyata besok udah masuk batas waktu pendaftaran calon maba gelombang 1 yaaa jadi patrish harus menyiapkan semua berkas pendaftaran sampai waktunya makan malam dia belum juga selesai,sampai sampai tidak menyadari kepulangan kedua orang tuanya,bahkan sampai mamanya selesai menyajikan makan malam dia juga tak kunjung turun..

'Paaaaat'
Mama sudah mulai teriak manggilin patrish buat makan malam
'Sebentar...semenit...lima menit deng..eh sepulu...'
'Sepuluh detik ga di bawah gausah makan sekalian!'
Sebelum lengkap kalimatnya sudah di potong oleh mamanya
Alhasil grasak grusuk lah dia turun ke bawah.

'Time manegement pat!papa udah ajarin kamu,kalo sampe waktu makan aja kamu gainget gimana hal hal yang lebih penting' tegur papanya dengan serius
'Serius amatsi boss'
'PAT!

Mereka makan dengan tenang,setelah selesai patrish membicarakan apa yang sebenarnya membuatnya begitu sibuk kemudian ayahnya menawarkan untuk mengantarnya ke kampus,tapi di tolak mentah mentah oleh patrish karna dia tidak mau di lihat anak papi nantinya...

Hello sorry for superb late update
Jadi gue baru aja sakit hati lagi makanya ga nulis nulis haha gue udah berbulan bulan ganengokin nih akun lagi,dan gue kagettt haha banyak ternyata yang bacaaaa gue coba untuk nulis lagi yaaa walaupun gue udah lupa sama kisah nyaaa karna ini kan true story haha udah hampir setahun dan gue gamau ngarang nulisnyaa okee tetep tungguin yaaa chapter selanjutnya

Gelap.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang