Chapter 10

261 10 0
                                    

Jam Pulang Sekolah
Sekarang aku akan kerumah Hinata untuk bertemu dengan Hanabi.
Aku dan Hinata sekarang sedang menunggu bus dihalte
"Hinata" Ucapku
"Apa" Jawab Hinata
"Tidak papa" Ucapku
"Aishh" Gumam Hinata

Bus sudah datang, aku dan Hinata pun masuk kedalam bus
"Hinata... Kemarin kau kemana ?" Tanyaku
Dia melihatku
"Kemarin kan kau tidak berangkat sekolah, kau kemana ?" Ucapku Lagi
"Ohh, kemarin aku pulang" Jawab Hinata
"Bagaimana dengan Sasuke" Ucapku
"Aku tidak tau" Jawab Hinata
"Dia kelihatannya marah padamu" Ucapku
"Darimana kau tau ?"Jawab Hinata
"Biasanya kau berangkat bersamanya, tapi hari ini kau tidak berangkat bersamanya" Ucapku
"Darimana kau tau kalau aku biasa berangkat bersamanya ?" Hinata malah bertanya padaku
"Bukankah Kau dan Dia selalu sampai dikelas bersamaan, jadi kupikir kau pasti berangkat bersamanya, lagipula kalian juga satu daerah kan" Ucapku
"Kau peduli denganku" Tanya Hinata
"Mana mungkin" Ucapku
"Tapi kau orang yang telah menyadarkanku tentang Hanabi" Ucap Hinata
"Aku hanya benci melihat seorang anak kecil sepertinya kesepian" Ucapku
Dia hanya melihatku lalu diam
"Ayo turun sudah sampai" Ucapku
Dia menganggukkan kepala

Sesampainya dirumah Hinata, dia membuka pagar rumahnya lalu masuk kedalam.
"Naruto, aku mau ganti baju dulu,,, kau mau minum apa ? Atauu kau mau makan ?" Tanya Hinata
"Air putih saja" Jawabku

Rumah Hinata sangat besar, halaman depan rumahnya juga cukup luas.
Rumahnya hampir mirip denganku
"Kak Naruto" Ucap seseorang
Aku menoleh,, ternyata Hanabi
"Bagaimana kabarmu ?" Ucapku
"Baik,, kakak tau sekarang kak Hinata sudah mau kuajak bermain,dia sudah tidak sibuk lagi, dan aku minta maaf karena tidak memberikan HP kakak waktu itu" Ucap Hanabi
"Apa waktu itu kau dimarahi kakakmu" Ucapku
"Dia memarahiku karena aku pergi tidak bilang - bilang, tapi saat aku bercerita kalau bertemu Kak Naruto,, Kak Hinata terlihat sudah tidak marah lagi, tapi saat aku bercerita kalau kakak membelikan aku es cream dan meminjamkan HP nya padaku kakak marah lagi,, dia melihatku memegang HP kak Naruto jadi Kak Hinata mengambilnya, Kak Hinata langsung menyuruhku untuk tidur,, tapi saat aku ingin kekamar mandi aku melihat kak Hinata sedang memainkan HP Kak Naruto,,Kak Hinata benar - benar curang" Kata Hanabi panjang lebar.

"Ini Naruto" Ucap Hinata sambil memberikan Air minum
Aku mengambilnya lalu langsung kuhabiskan
"Hanabi, kau tau waktu itu aku pernah membelikan kakakmu es cream dan dia memakannya dengan lahap" Ucapku pada Hanabi
"Naruto" Ucap Hinata
"Tapi, kalau kau mau bermain dengan Kakakmu,, kau harus nurut dengannya,, kalau Kak Hinata sedang belajar kau juga harus belajar supaya jadi orang yang pintar" Ucapku pada Hanabi
Hinata tertegun sebentar lalu dia tersenyum
"Dan kau... kau harus bisa membagi waktu, jangan biarkan Adikmu kesepian" Ucapku pada Hinata
Aku benar - benar bingung, aku bisa menasihati orang lain... Sedangkan hidupku sendiri benar - benar berantakan

Kami bertiga pun mulai bermain.
Waktu aku kecil, aku bahkan tak pernah bermain dengan siapapun,, aku selalu dirumah,, aku dari kecil tinggal bersama ayahku,, dan kadang Ibuku datang menjengukku,, aku benar - benar jadi anak yang tertutup,, saat ini aku jadi orang yang kadang diam, kadang tertawa, hingga membuat orang selalu menyebutku anak aneh apalagi dengan rambutku yang berwarna pirang, dan hari ini aku benar - benar senang bisa bermain walau hanya dengan Dua gadis, walau hanya bermain petak umpet, AKU BENAR - BENAR BAHAGIA

"Yoshh,, lelahnya" Ucapku
"Bukankah kau hanya bersembunyi dan tidak pernah jaga" Ucap Hinata
"Hinata... apa dirumahmu tidak ada orang, apa ayahmu belum pulang bekerja" Tanyaku
"Dirumahku ada pembantu, tapi asal kau tau aku selalu melakukan hal yang kubisa sendirian, dan ayahku kadang pulang jam 18:00" Jawab Hinata
"Kak Naruto, masakan Kak Hinata itu sangat enak, aku bahkan lebih suka masakan kak Hinata daripada masakan pembantu dirumah ini" Ucap Hanabi
"Kau tidak boleh bilang begitu Hanabi, bagaimanapun mereka telah banyak membantu kita" Ucap Hinata
"Memangnya dimana Ibumu" Ucapku
"Ehmm... Ibuku sudah meninggal saat umur Hanabi berumur 3 Tahun" Ucap Hinata
"Ehhh,, maaf aku tidak bermaksud" Ucapku
"Tidak apa - apa" Ucap Hinata
"Aku benar - benar rindu dengan Ibu" Ucap Hanabi
"Kau tidak usah sedih Hanabi, kan masih ada Ayah, Kakakmu, dan kalau kau mau aku juga mau jadi temanmu" Ucapku
"Bukankah kita sudah berteman, Kakak orang yang baik, jadi kakak adalah temanku" Ucap Hanabi

Jam sudah menunjukan pukul 5 Sore
Waktu berjalan begitu cepat
"Hinata, Hanabi... aku pulang dulu ya" Ucapku sambil melambaikan tangan
"Hati - hati Naruto" Ucap Hinata
"Lain kali main kesini lagi Kak Naruto" Ucap Hanabi
"Tentu" Jawabku

Aku berjalan dengan senyuman di wajahku
Sampai tiba - tiba
"Hey, apa yang kau lakukan dirumah Hinata ?" Ucap Sasuke
"Memangnya apa urusanmu Uchiha Sasuke" Jawabku
"Jangan ganggu dia" Ucap Sasuke
"Aku tak pernah mengganggunya" Jawabku

Aku langsung pergi melewati Sasuke
Aku benar - benar tidak ingin berurusan lagi dengan Sasuke.
Dulu aku memang sering berkelahi, tapi sejak masuk SMA, aku mulai malas melakukannya... Daripada berkelahi saat ini aku lebih memilih diam

Sesampainya dirumah aku langsung makan lalu mandi.
Aku merebahkan diriku dikasur
"Bodoh, kenapa aku tidak meminta nomernya" gumamku
"Sial,, aku ini kenapa sih, tak mungkin aku menyukainya" batinku
"Tapi kenapa kalau dia bersama Sasuke aku selalu merasa kesal yah" batinku
Aku mengacak - acak rambutku sampai akhirnya HPku bergetar tanda ada pesan masuk.

( sudah sampai rumah ? ) sms dari orang gak dikenal
( Maaf, ini siapa ? ) Balasku sambil tersenyum
( Bukan dari siapa - siapa ) Balas orang tak dikenal
( Kenapa baru SMS sekarang ) Balasku
( Maksudnya ) Balas orang tak dikenal
( Aku pulang dari rumahmu jam 5 sore dan ini sudah jam 7 malam sudah jelas lah aku sudah sampai rumah ) Balasku
Dia tak kunjung membalas pesanku, aku tersenyum "Kau benar- benar aneh Hinata" Gumamku

Jam 22:00
Aku membuka HPku lalu mulai mengetik sesuatu
( Kau sudah tidur ? Aku tidak bertanya jadi kalau kau belum tidur kau harus tidur ini sudah malam jangan belajar terus dan tak usah balas pesanku, aku takut pulsamu nanti habis ) Aku mengirim pesan untuk Hinata.
Aku benar - benar penasaran apa Hinata sudah tidur atau belum dan kalau belum aku ingin tau bagaimana ekspresinya saat membaca pesanku.

"Sial, bagaimana kalau orang ini bukan Hinata" Gumamku
Aku sadar lalu aku memukul mukaku sendiri
SAKIT
Aku mengantuk, akupun menutup mataku
"Semoga besok hariku menyenangkan" batinku sambil tersenyum



~19 Desember 2017~

Hujan ( Rain ) NaruHina FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang