KETOS - 2

4.1K 176 0
                                    

"Yandra, jawab yang jujur"

"A..apa ma-maksud Ava" batin Davis mulai berpikir keras akan apa yang akan ia jawab.

"Lo masih sayangkan, udah deh jujur aja lo" ucap Ava setelah melihat wajah Davis yang berubah menjadi pucat basi.

Dengan hati yang bimbang Davis menjawab pertanyaan Ava. "Gak, gue udah lama ngelupain perasaan sialan itu, semenjak insiden 3 tahun yang lalu."

"Sorry Va gue harus bohong sama lu, gue masih bingung sama perasaan gue sendiri" Davis membatin.

"Trus kenapa setiap cowok yang nembak lo, selalu lo tolak, dan parahnya elu santai aja nyapa mereka setelah lo tolak mereka, kayak kejadian kak Andika, lo nolak dia tapi lo tetep minta dia jadi sahabat lo"

"Gue cuma gak percaya Va sama yang namanya cinta, kalo masalah gue selalu nyapa cowok yang gue tolak itu gue cuma mau ngejalani hidup tanpa ada yang sakit hati sama gue karena gue tolak cinta mereka" jelas Davis panjang lebar.

+++

"Hy Dav" sapa lelaki yang tidak sengaja bertemu dengan Davis di jalan menuju kantin.

Yap. Setelah kejadian di taman belakang tadi Davis dan Ava memutuskan untuk ke kantin berhubung bel masuk belum berbunyi.

"Hy Ndrik" sapa Davis seraya tersenyum manis.

"Lo mau ke mana?" tanya Andrik, pria seumuran dengan Davis.

"Biasa mau ke kantin" cengiran lebar kini menghiyasi wajahnya.

Walau pun Andrik bisa dibilang orang yang dulu pernah menembaknya, tetapi Davis masih menjalankan hubungan baik dengan Andrik sebagai seorang teman.

Tak jarang pula ada orang yang membenci Davis, wajar. Davis selalu menolak orang yang menyatakan cinta kepadanya.

"Eh, btw lo mau ke mana Ndrik?"

"Gue mau ke kelas pacar gue, kenapa?"

"Pacar lo yang kelas XII IPA 3 itu, kan?" tanya Davis meyakinkan.

"Ck, ya iyalah gue mau ke sana, emangnya pacar gue yang mana lagi" Andrik berdecak kesal.

"Kali aja ada yang lain, hehe" Davis hanya terkekeh garing menyahut perkataan Andrik.

"Oiya, tolong omongin sama kak Diana, kalo ada lomba basket minggu depan, sekalian omongin sama kak Riano kalo tim basket cowok ikut main" lanjut Davis.

"Ok, kalo gitu gue duluan ya, bye" sahut Andrik

"Ok, makasih Ndrik" pekik Davis ketika melihat Andrik tengah berlari kecil melewatinya.

"Yuk Va ke kantin" ucap Davis setelah melihat Andrik telah benar-benar pergi.

"Kuy" jawab Ava singat.

Di tengah perjalanan menuju kantin baik Davis mau pun Ava tidak ada yang mau berbicara, hingga akhirnya Davis yang memecahkan keheningan itu.

"Va" panggil Davis.

"Ya?" merasa ada yang memanggilnya Ava pun menoleh ke sumber suara.

"Gue ke toilet dulu ya, kebelet ni" ucap Davis.

"Ya udah gih, ntar gue tunggu di kantin" sahut Ava tak mau ambil repot untuk menemani Davis ke toilet.

"Ok, jangan lupa pesenin punya gue ya" ujar Davis sembari berlari ke toilet.

SS (1) : Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang