01 When You Love Someone

15.2K 748 116
                                    

Say you're sorry

That face of an angel
Comes out

just when you need it to

••

-Anya's Pov-

Semilir angin menyapu wajahku dengan lembut. Gemercik suara sungai mengalun dengan indah. Menyerukan ketenangan mendalam nan damai. Aku menutup kedua mata, menikmati suara alam yang paling indah. Angin dan sungai adalah kolaborasi alam yang begitu aku kagumi.

Rasanya sudah lama sekali aku tidak berkunjung ke sini. Mungkin terakhir kali beberapa tahun sebelum mama pergi menghadap Yang kuasa.

Saat itu aku masih berumur 9 tahun. Mama dan papa kerap membawa ku ke tempat ini. Katanya udara di puncak itu sangat baik untuk menyegarkan pikiran.

Namun sekarang papa enggan untuk melakukan itu lagi, apalagi tanpa mama disisinya. Papa lebih memilih menjadi seorang workholic ketimbang membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting.

Baginya liburan itu tidak penting.

Lalu bagaimana aku bisa berada di sini? Tentu saja keluarga Aldrich yang membawaku. Keluarga Aldrich memang sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri, dan kuharap memang begitulah pada akhirnya nanti.

Terlebih lagi Azka, putra pertama di keluarga ini. Azka itu seseorang yang special bagiku, bahkan lebih dari kata special yang aku sendiri tak dapat mengungkapkannya dengan kata.

Begitu mengetahui keluarga Aldrich berencana ke puncak, diam-diam aku menghasut papa agar menitipku pada om Aldrich, yang tak tak lain adalah papanya Azka.

Tapi sial, entah bagaimana Azka mengetahui rencanaku untuk ikut serta dalam liburan ini. Sehingga dia melarikan diri sekarang. Dengan alasan sedang banyak pekerjaan di kantor.

Padahal tujuan utama ku mengikuti mereka tentu saja untuk bisa bertemu dengannya.

Meski rumah kami berhadapan, hanya dipisahkan selembar jalanan kompleks, akhir-akhir ini aku sangat jarang bertemu dirinya. Dia selalu sibuk bekerja.

Apa dia tak mengerti betapa aku merindukannya.

"Anya, bisa kesini sebentar?" panggil tante Kay padaku. Aku dan tante Kay memang sudah sangat dekat sejak kecil sehingga sudah ku anggap ibu kedua untukku. Perlakuan yang hangat yang ku dapat dari keluarga ini membuat ku merasa sangat di terima di sini.

Ya, kecuali hanya Azka.

"Iya tan. Ada apa ?" Aku menyusul tante Kay yang berada di kursi halaman depan villa . Tangan kanannya menggenggam telpon genggam dengan layar 5 inci. Sedangkan dibahu kiri tante Kay ada Gian yang sedang bergelayut manja sambil memainkan gadget-nya, sangat kekanak-kanakan memang.

Gian itu adik Azka yang sangat manja meski hanya berbeda umur empat tahun dari Azka. Tapi itu hanya berlaku ketika dia dirumah atau bersama keluarganya. Sedangkan jika diluar jangan ditanya sifat es pria itu, tidak jauh beda dari Azka.

"Azka sedang dalam perjalanan kesini dan mobil nya mogok tidak jauh dari sini. Bisa kamu tolong jemput tidak?" Pinta tante Kay padaku. Sekian detik aku terdiam untuk mencerna kalimat yang baru saja dilontarkannya. Setelah mengedipkan mataku beberapa kali, aku baru bisa mengerti apa yang di maksud tante Kay.

"Hahhh Azka kesini tan ?!" Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padaku kali ini. Seingat ku terakhir kali bertemu Azka adalah seminggu yang lalu. Dia memang sangat sibuk bekerja sejak kenaikan jabatannya menjadi direktur utama di perusahaan om Aldrich.

Disguise : The Sapphire Heart  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang