Ini request dari jeoncindy26 .... Makasih ya requestnya....
Yang udah baca Vommentnya loh! Jangan siders!
Castnya KTH sama Y/N.
Oke Happy Reading.---
"Jangan bergurau! Dengar. Aku meninggalkan y/n selama 3 tahun untuk melakukan tugas ini! Lalu, kenapa sekarang kau ingin aku membunuhnya?"
"Kim Taehyung. Anakku. Dengarkan ayahmu ini! Dari ke 5 keluarga yang hampir membunuh kaum kita yaitu keluarga MANTAN kekasihmu itu, manusia menjijikan."
"Ayah! Dia kekasihku, aku tidak bisa membunuhnya. Aku mencintainya yah."
"KAU TIDAK PANTAS MENCINTAI MANUSIA! Kau itu Vampire! Bukan manusia! Lalu usaha yang kau lakukan untuk membunuh manusia-manusia biadab itu apa? Kau kira hal yang telah kau lakukan hanya sebuah angin yang bertiup melewati wajahmu? Kau sudah banyak membunuh, kenapa membunuh keluarga Kim itu kau tidak bisa? Karena gadis itu? Hah murahan."
"Tapi ayah." "CUKUP!"
"Ayah tidak ingin mendengar apapun lagi! Lakukan malam ini atau kau akan melihat ayah sendiri yang membunuhnya!"
"...."
---
Kakinya melangkah keluar ruangan pribadi sang ayah dengan berat. Ucapan ayahnya tadi membuat hatinya hancur.
Kim Taehyung, lelaki itu sangat mencintai kekasihnya, y/n. Dia rela meninggalkan y/n selama 3 tahun untuk menjalani tugas dari ayahnya, yaitu membunuh 5 keluarga besar yang dulunya hampir memusnahkan kaum Vampire.
Namun kali ini keluarga Kim, keluarga terakhir adalah keluarga y/n. Mana mungkin Taehyung melakukan hal itu. Sedangkan hatinya masih sangat mencintai y/n meskipun sudah 3 tahun tidak bertemu.
Dengan hati terbakar Taehyung pergi meninggalkan rumah. Malam ini ia harus memikirkan sesuatu.
________
Malam pukul 23:43 KST.
Taehyung sedang bersama sang ayah sekarang. Keduanya tengah memperhatikan seorang gadis dan lelaki dibangku taman dekat sungai Han. Itu y/n dan Jungkook keponakan Taehyung.
Rasanya ingin menangis jika melihat y/n. Perasannya tidak bisa dibohongi, ia masih menginginkan y/n sebagai kekasihnya.
Hari sudah sangat larut malam, jadi orang yang biasanya berlalu lalang kini sudah tidak ada. Hanya ada mereka ditaman tersebut.
"Telpon Jungkook, suruh dia menjauh dari gadis itu!" suruh sang ayah.
Dengan berat Taehyung menuruti apa yang diinginkannya. Panggilan singkat dari Taehyung membuat Jungkook pergi dari y/n tanpa alasan jelas. Tentu sana alasannya bukan untuk ingin membunuh y/n!
Setelah selesai, Taehyung beserta sang ayah melihat keponakannya itu beranjak pergi jauh. Entah kemana lelaki itu pergi.
Namun didalam hati Taehyung terus memaki dan mengutuk apa yang dilakukan Jungkook. Seharusnya Jungkook membawa y/n! Seharusnya dia mengerti pasti kenapa malam-malam ia disuruh meninggalkan y/n. Batin Taehyung terus memaki.
"Ayah. Apa ayah yakin? Ini tempar umum. Bagaimana kalau ada yang lihat? Bagaimana kalau kita buru dulu ibu dan ayahnya dulu. Lalu dia yang terakhir?" saran Taehyung sebelum Jungkook menghilang dari tempat itu.
"Apa kau yakin? Kau tidak berusaha mengecoh ayah kan?" lirik sinis yang ayah.
"Eum tidak. Aku yakin."
Sang ayah dan Taehyung sempat saling lirik dan akhirnya pria itu mengangguk.
"Ayah duluan saja kerumahnya, aku menyusul!"
"Jangan berani menemui gadis itu!"
"Ne."
Lelaki berumur 50 tahun tersebut langsung menghilang entah kemana.
Taehyung justru pergi menghampiri Jungkook yang sedang berjalan menuju halte bus.
"Oh hyung!" panggil Jungkook. Taehyung mengubrisnya dengan masih mendekat marah.
"Arghh kau ini bodoh bohong atau emang bodoh benar sih? Kenapa kau benar-benar meninggalkan y/n sendirian?" Taehyung menarik kerah baju Jungkook hingga Jungkook terangkat.
"Tunggu dulu. Apa maksudnya?" Jungkook terkejut bukan main sambil berusaha melepas cengkraman Taehyung.
"Kau kan tau kenapa aku menyuruhmu pergi. Kau seharusnya tau kalau malam ini tugasku membunuh keluarga y/n! Kau tau itu!" mendengar Taehyung Jungkook merenung sebentar lalu menatap intens Taehyung.
"Astaga aku lupa. Lalu kenapa hyung menghampiriku? Kemana paman Kim? Mana y/n?" sekarang gantian Taehyung yang merenung sejenak. Dengan cepat Taehyung melepas Jungkook lalu berlari dengan sangat cepat menuju taman diikuti oleh Jungkook.
Saat sampai keduanya tidak menemukan y/n disana. Tentu saja itu membuat panik.
"Ayah." lirih Taehyung. "Ayah tidak boleh membunuh orang tua y/n dulu. Bagaimana kalau y/n tau yang sebenarnya?" lanjutnya.
"Tunggu apa lagi? Cepat kerumah y/n sebelum terlambat!" Jungkook langsung berlari setelah mengatakannya. Tanpa pikir panjang Taehyung menyusul berlari.
Dan dengen kecepatan melebihi manusia, keduanya sampai didepan rumah y/n. Y/n belum nampak disana. Gadis itu belum sampai.
Taehyung dan Jungkook tidak melihat tuan Kim disekitar rumah. Perasaan keduanya tidak enak.
"Masuk?" tanya Jungkook, Taehyung mengagguk.
Pintu depan sedikit terbuka. Dengan mudah Taehyung membukanya. Namun sesuai perasaan, tuan Kim bertindak terlalu gegabah.
Kedua orang tua y/n sudah tergeletak bersibah darah dilantai. Sementara tuan Kim dengan tangan dan wajah penuh darah hanya menyeringai kepada sang anak yang melihatnya.
"Kenapa kau terlambat, nak? Ayah baru saja berpesta." ucapnya.
"Kenapa ayah melakukannya tanpa aku tau?"
"Karena. Ayah yakin. Kau tidak akan melakukannya!" jawabnya enteng.
"Tidak ayah. Dengarkan aku! Maafkan aku ka...." "Karena telah membunuh banyak orang?" potong sang ayah.
"Tidak, aku meminta maaf karena sudah berbohong. Ayah. Aku tidak pernah membunuh selama ini!"
"APA??" tuan Kim menggeram.
"Aku selalu menyuruh Jungkook untuk melakukan apa yang ayah suruh. Aku tidak bisa ayah! Kita bisa membuat mereka menyesal... Tapi tidak dengan cara membunuh! Aku tau ayah sangat puas melihat mereka mati, tapi aku tidak... Aku bahkan tersiksa." jelas Taehyung.
"Tapi ini adalah cara ayah."
"Sekarang mereka semua sudah mati, apa yang akan ayah lakukan sekarang?"
"Membunuh putri mereka!"
"Tidak. Aku mohon."
"Kau bersalah besar, anakku! Kau berbohong kepada ayahmu sendiri, kau melakukannya hanya untuk dirimu."
"Ayahlah yang hanya melakukannya untuk diri sendiri!! Ayah!! Aku rela meninggalkan kuliahku untuk melakukan hal gila seperti ini, aku rela meninggalkan orang yang aku sayang, aku rela dipandang aneh oleh orang lain karena ayah menyuruhku untuk menjauhi manusia."