Silent Love- Three

308K 18.9K 2.8K
                                    

"We accept the love we think we deserve."

-------------

Author

Natasya menyisir rambutnya menjadi satu lalu mengikatnya tinggi. Gadis ini memang sangat cuek dengan penampilannya, bahkan dia tidak suka berdandan sama selali. Fara mamanya suka heran sendiri, sebenarnya sifat anaknya ini menurun siapa. Tapi jika di lihat dari sisi nggak bisa diemnya sudah jelas itu turunan bapaknya.

Setelah menyambar ransel biru mudanya Natasya menutup pintu kamar dan berjalan menuruni tangga menuju ruang makan. Samar-samar terdengar suara obrolan antara David dan Nando.

"Tuh Nana." Fara mengedikkan dagunya membuat David menolehkan kepalanya kearah tangga. David sedikit tercengang memandangi perubahan penampilan Natasya. Biasanya tambut gadis itu selalu tergerai dengan cueknya. David sempat menahan nafas berusaha meredakan detak jantungnya. Namun sedetik kemudian David mulai bisa mengendalikan mimik wajahnya menjadi datar.

Sayang sekali ekspresi sebelumnya tertangkap basah oleh salah satu orang di ruangan itu. Nando tersenyum miring dalam hati ingin bertepuk tangan atas sandiwara David yang berlagak biasa saja.

"Loh tumben di kuncir?" tanya Fara saat anak gadisnya mencium pipinya sekilas. Kemudian beralih mendekati Nando dan mencium pipinya.

"Mulai dandan ya." goda Nando

"Apasih? Gerah tau rambut mulai panjang. Nanti mau potong lagi."

"Loh jangan." ucap David tanpa sadar.

David meruntuki mulutnya yang hobby ceplas ceplos. Dia semakin mengumpat dalam hati saat mendapat tatapan menggoda dari kedua orang tua Natasya.

"Eh..mm maksudnya ngapain di potong. Memang nggak bosen rambut pendek terus?" David menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Natasya mengerutkan keningnya bingung, "Apasih? Dari dulu juga gue potong lo kagak pernah sewot." Natasya menarik kursi dan duduk di samping David, dengan santai mengoleskan selai coklat di roti tawarnya.

David hanya terdiam tidak menimpali ucapan gadis itu. Lebih tepatnya dia kehabisan alasan untuk menyanggah setiap pertanaan gadis itu.

"Na mending kamu jangan kuncir rambut deh." Nando menyeruput kopi hitamnya sambil mengamati anak gadisnya.

"Kenapa?" tanya Fara, "Cantik kok, cantikan gini malah."

Nando mengangguk setuju, "Iya, tapi kamu barusan hampir bikin anak orang ngiler." dengan wajah tak berdosa Nando menoleh kearah David membuat Fara dan Natasya reflek ikut menoleh ke arahnya.

David yang sedang menunduk mengangkat wajahnya merasa di perhatikan. Matanya membulat saat semua orang sedang menatapnya.

David mengumpat dalam hati meruntuki ulah pria di sampingnya yang memasang tampang sok polos. David memaksa seulas senyum.

"Kok saya om?"

Nando membalas senyuman terpaksa David dengan cengiran menyebalkan, "Lah masa om Dav? Kan yang mau ngiler kamu tadi."

'Untung ya Om lebih tua dari saya, kalo enggak udah saya rukiahin tuh mulut'

Fara mengulum senyum menahan tawa, tidak habis pikir tingkah jahil suaminya itu tidak pernah berkurang sedikitpun. Sedangkan Natasya?

-Silent Love- TS(2) SUDAH TERBITUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum