Part 11 : Janjian bag 2

2.6K 109 0
                                    

Keheningan yang menyelimuti ruang UKS dipecahkan saat Kia mulai berdehem. Dika menoleh, dan Kia berkata takut takut, "Dik, mungkin gak sih kalau keadaan lo begini karna---"

"Enggak Ki" Dika memotong. Rahangnya mengeras, "Lo gak bisa sangkut pautkan kejadian itu sama keadaan gue sekarang. I'am fine. And always be fine!!"

"Iyya okey! Gue ngerti!" Kia menjerit. "Lo gak perlu bentak gue. Pertemanan kita emang udah berakhir lama. Tapi gue orang yang udah nolongin lo. Terimakasih kek apa kek! Lo kira badan babon lo itu gak berat?? Gue emang bego!! Nolongin orang yang malah bentak gue sebagai balasan."

Dika menghela napas. Dia terpancing emosi karna Kia dengan berani membahas masa lalu yang bahkan sulit untuk Dika kenang. "Okey sorry" ujar lelaki itu menyesal telah membentak Kia.

Kia memutar bola matanya. "Gue gak butuh maaf. Gue butuh ucapan terimakasih"

"Dasar" gumam Dika mengusap wajahnya frustasi. "Okey, terimakasih Kia. Terimakasih. Sekarang, bisa lo tinggalin gue sendiri?"

"Gak bisa dipercaya!! Lo ngusir gue?? Setelah gue angkat badan babon lo kesini? Setelah lo nyusahin gue? Fiks gue bego"

"Ngekngekngek" Dika sengaja menirukan suara tawa Kia yang aneh. Hingga si empunya bergidik jijik.

"Jijik Dik!! Jijik!!"

"Nah itu lo tau. Berhenti ketawa kek gitu mangkanya."

"Are you kidding me? Suara ketawa gue jauh lebih merdu daripada yang lo contohin tadi." Kia jadi kesal sendiri. "Hihihi" lanjutnya fake laugh yang berusaha di cantik cantikkan.

Dika terbahak, "malah mirip kunti lo kek gitu Ki"

"Cecan mah bhebhas"

Hahhhhh... bisakah keduanya menganggap ini awal baru bagi hubungan keduanya?
.
.
.
.
.
L&D tonight? -Rakka

Dan kali ini, Kia langsung membalas tanpa berpikir dulu,

Yes -Incessia

***

L&D = Love&Dream

LOVEEUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang